MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 11
b. Konsep kunci 1 Struktur kepribadian
Menurut pandangan psikoanalitik, kepribadian terdiri atas tiga sistem: the id, the ego, dan the super ego. The id adalah
komponen biologikal atau komponen yang bersifat biologis, the ego adalah komponen psikologikal, dan the super ego adalah
kom[ponen sosial. Ketiga sistem tersebut tidak terpisah satu dengan yang lain, melainkan berfungsi sebagai sebuah
kesatuan. Dinamika kepribadian terjadi melalui cara-cara atau proses-proses di mana energi psikis didistribusikan kepada
ketiga sistem tersebut. Oleh karena jumlah energi psikis terbatas, maka jika salah satu sistem menguasai energi psikis
maka dua sistem yang lain akan memperoleh energi psikis dalam jumlah yang kecil. Perilaku ditentukan oleh ke mana
energi psikis itu disalurkan. Apakah didominasi oleh salah satu sistem, atau didistribusikan secara merata pada ketiganya.
a THE ID The id merupakan sistem kepribadian yang orisinal, artinya
telah dimiliki oleh individu sejak dilahirkan, Ketika individu lahir, seluruh kepribadiannya diwarnai oleh the id, sedang dua sistem
kepribadian lain the ego dan the super ego belum ada. The id merupakan tempat bersemayamnya instink-instink. Dia memiliki
sifat buta, dan suka menuntut, tidak mampu toleran terhadap ketegangan, menjalankan fungsinya berupa menghilangkan
ketegangan dengan segera. Cara kerjanya dikendalikan oleh
prinsip kenikmatan pleasure principle, yang punya tujuan
mereduksi ketegangan, menghindari sakit, dan memperoleh kenikmatan. Tegasnya, the id urusannya hanya satu yaitu
memuaskan dorongan yang timbul ketika instink tertentu bangkit, tidak ada pertimbangan moral. Dia tidak pernah
dewasa, tidak pernah berfikir melainkan hanya berkehendak
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 12 dan bertindak, sebagian besar tidak disadari atau berada di luar
kesadaran. b THE EGO
The ego merupakan tempat bersemayamnya inteligensi atau kecerdasan intelektual, memiliki kontak dengan dunia luar atau
dunia realita. The Ego dapat dianalogikan sebagai pemerintah yang bertugas mengatur, mengendalikan, dan meregulasi
kepribadian. Mirip dengan tugas sebagai polisi lalu lintas, dia menjadi penengah antara instink-instink dan lingkungan sekitar.
Diatur dengan prinsip kenyataan, the ego bekerja secara realistik dan berfikir logis, merumuskan rencana tindakan guna
memuaskan kebutuhan-kebutuhan individu. c THE SUPER EGO
The super ego merupakan bagian pengadilan dari kepribadian. Dia mencakup kode moral seseorang, perhatian utamanya
pada pertimbangan apakah sebuah tindakan itu baik atau buruk, benar atau salah. Dia merepresentasikan hal ideal yang
ingin dikejar
individu, orientasinya
adalah mencapai
kesempurnaan. The super ego merepresentasikan nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi, dan hal-hal ideal
yang di masyarakat yang diwariskan orang tua kepada anak. Instrumen
yang digunakan
individu untuk
mengejar kesempurnaan tersebut ada dua, pertama adalah rewards
berupa perasaan bangga dan menyayangi diri terkait perilaku baik atau tindakan benar yang dilakukan individu, dan
punishment berupa perasaan bersalah dan rasa tidak berharga terkait tindakan buruk atau tindakan salah yang dilakukan
individu. The super ego seseorang akan tumbuh dan berkembang jika sejak kecil anak banyak diberikan pengalaman
merasa bangga-senang karena telah melakukan hal benar atau