MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 135 Konseling adalah usaha membantu individu untuk mempersiapkan
dirinya mengatasi situasi-situasi penyesuaian sebelum ia menjadi terlibat
dalam self-conflicts
dan penilaian-penilaian
yang memerlukan terapi yang mendalam dan pelik. Usaha-usaha yang
dilakukan dalam konseling, meliputi : 1 menciptakan hubungan baik antara konselor dan klien, 2 menafsirkan data yang telah ada,
3 memberikan pengarahan, informasi serta merencanakan kegiatan yang dilakukan bersama klien, 4 membantu klien dalam
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan bersama, 5 membantu klien untuk menggunakan hasil yang telah dicapainya
untuk memotivasi usaha selanjutnya. f.
Langkah Tindak Lanjut. Langkah ini merupakan suatu langkah
menentukan keefektifan dari konseling yang telah diberikan kepada klien. Dalam langkah ini konselor akan menilai atau mengetahui: a
apakah klien melaksanakan rencana yang telah disusun bersama ?, b apakah pelaksanaan itu berhasil?, c bila tidak berhasil maka
apa yang perlu dilakukan untuk merubah rencana atau memperbaiki rencana.d apakah klien timbul masalah baru? Dalam langkah ini
konselor membantu klien dalam menghadapi masalah baru dengan mengingatkan kepada masalah sumbernya sehingga menjamin
keberhasilan konseling.
6. Teknik Konseling
Di dalam proses konseling ”tidak ada teknik tertentu yang dapat digunakan untuk konseling kepada seluruh siswa di sekolah” dan “arah
konseling bersifat individual”. Teknik konseling harus disesuaikan
dengan individualitas klien, dan kita tidak dapat menghindari kenyataan bahwa setiap masalah menuntut fleksibelitas dan keragaman konseling
Williamson,dalam Patterson,1969:36. Teknik konseling bersifat khusus bagi individu dan masalahnya. Setiap teknik hanya dapat digunakan
bagi masalah dan individu secara khusus. Teknik konseling yang baik hendaknya disesuaikan dengan sifat-sifat kepribadian klien dan sifat
masalah yang sedang ditangani.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 136 Teknik-teknik konseling yang digunakan dalam konseling direktif, yaitu:
a. Mendukung atau tidak dari hasil diagnosis. b. Melaksanakan Rencana, yaitu menetapkan pilihan atau keputusan.
c. Merujuk kepada petugas lain atau referal referral to other personal workers. Jika konselor merasa tidak mampu menangani masalah
konseli, maka konselor harus merujuk konseli kepada petugasi lain yang lebih kompeten untuk membantu klien.
7. Peranan Konselor
Konselor berperan sebagai “Master Educator”, yang membantu individu mengatasi masalah-masalah dengan sumber intelektual yang disadari.
Konselor menyediakan pengetahuan dan pengalaman yang khusus sebagai
bantuan menuju
pemilihan yang
rasional. Konselor
menggunakan skillnya dalam diagnosa ilmiah dan intepretasi data teknis untuk membantu individu menemukan jalan pendek dalam mengatasi
masalahnya tanpa menggunakan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan. Oleh karena itu konseling direktif ini adalah merupakan pendekatan
yang paling ekonomis dan cocok benar untuk konseling terhadap individu yang mampu tetapi karena tidak berpengalaman, ketidak
bijaksanaan yang dapat membawa mereka kepada pemilihan-pemilihan yang tidak realistik dan ketentuan-ketentuan yang tidak logis dan tidak
relevan, yang dapat merugikan dirinya. Peranan konseling dalam pendekatan ini adalah memberitahu konseli
tentang berbagai kemampuannya yang diperoleh konselor melalui hasil testing. Berdasarkan hasil testing pula ia mengetahui kelemahan dan
kekuatan kepribadian konseli, sehingga dapat meramalkan jabatan apa atau jurusan apa yang cocok bagi konseli. Konselor membantu konseli
menentukan tujuan yang akan dicapainya sesuai dengan hasil tes. Konselor memberitahukan sifat serta bakat konseli, maka konseli bisa
mengelola hidupnya sendiri sehingga dapat hidup lebih berbahagia. Jadi peranan konselor adalah memberitahukan, memberi informasi,