Langkah Sintesis, merupakan langkah untuk merangkum dan

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 132 menyesuaikan diri maupun kesanggupannya untuk menyesuaikan diri.

c. Langkah Diagnosis. Diagnosis adalah pengertian atau intepretasi

yang berasal dari informasi penilaian dan biasanya diterjemahkan dalam bentuk tipe-tipe sistem klasifikasi Hohenshil, 1993:7. Jadi, diagnosis adalah uraian dari kondisi seseorang dan bukan penilaian tentang diri seseorang Rueth et al.1998. Diagnosis merupakan langkah pertama dalam konseling dan hendaknya dapat menemukan ketepatan dan pola yang menuju kepada permasalahan, sebab-sebabnya serta sifat-sifat klien yang berarti dan relevan yang berpengaruh kepada proses penyesuaian diri. Diagnosis adalah langkah perumusan masalah beserta latar belakang penyebab yang dihadapi oleh klien. Langkah ini meliputi proses interpretasi data dalam kaitannya dengan gejala-gejala masalah, kekuatan dan kelemahan klien. Dalam proses intepretasi data dalam kaitannya dengan perkiraan penyebab masalah, konselor menentukan penyebab masalah yang paling mendekati kebenaran atau menghubungkan sebab-akibat yang paling logis dan rasional. Diagnosis adalah suatu proses penyimpulan yang relatif logis, berbeda dengan proses analisis yang bersifat deskriptif. Dalam membuat diagnosis, seorang konselor harus mengamati tanda-tanda gejala, mendengarkan keluhan, dan mencari gangguan fungsi yang ada Lopez et al.2006. Untuk dapat melakukannya, konselor harus mempertimbangkan aspek budaya, perkembangan, sosioekonomi, dan spiritual klien; selain mekanisme menghadapi masalah, penyebab stres, dan perilaku yang dipelajari Rueth et al.1998. Terkadang suatu perilaku dalam kehidupan seorang klien hanyalah sekadar gejala dari permasalahan situasional, sementara di lain waktu merupakan manifestasi dari kelainan yang parah. Oleh karena itu masalah sebaiknya dipaparkan sebagai suatu yang berlangsung kontinyu dan konselor harus berhati-hati agar tidak memberikan diagnosis yang berlebihan maupun kurang. Bagaimanapun juga diagnosis hanya dapat membantu jika dapat MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 133 diandalkan dan absah Sherry, Lyddon, henson,2007. Jika diagnosis formal dibuat, gejala tertentu harus ada; dan harus cukup parah untuk mengganggu kehidupan klien secara bermakna Hohenshil, 1995:65. Untuk mendiagnosis secara tepat, konselor harus secara bijak menunda pengambilan keputusan awal sehingga ada waktu untuk menilai sebanyak mungkin faktor-faktor yang ada dalam kehidupan klien Hill Ridley, 2001. Penilaian klinis yang sehat dan pengambilan keputusan yang baik memerlukan waktu dan perenungan. Dalam membuat dignosis, konselor harus mempertimbangkan konseptualisasi alternatif dari perilaku, termasuk arti perkembangan Ivey et al., 2005, dimensi kepribadian yang berkelanjutan Oldham Morris, 1995,dan tingkat kesejahteraan, misalnya, apakah seseorang mengalami “kemajuan” atau “kemunduran” Keyes Lopez,2002. Diagnosis meliputi 3 langkah, yaitu: 1 Identifikasi Masalah, yang bersifat deskriptif. Menurut Bordin terdapat lima kategori diagnositik,yakni: i ketergantungan, ii kekurangan informasi, iii konflik diri, iv ketakutan memilih, v tak ada masalah. Menurut Pepinsky kategori diagnositik, meliputi: i kekurangan kepastian, ii kekurangan informasi, iii kekurangan keterampilan. iv ketergantungan, dan v konflik-diri. 2 Menentukan sebab-sebab, mencakup menemukan hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dapat menerangkan sebab-sebab gejala. Konselor menggunakan intuisinya yang dicek oleh logika, oleh reaksi klien dan diuji coba dari program kerja berdasarkan diagnosa sementara. 3 Prognosis, yang sekaligus merupakan langkah ke empat pada proses konseling.