MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 93 Berne mengamati bahwa dalam setiap pribadi kliennya terdapat pola-
pola perilaku, pembicaraan, dan gerakan yang berbeda-beda. Dari pengamatan tersebut, ia menyimpulkan bahwa setiap individu dalam
kenyataannya merupakan suatu paduan dari beberapa individu. Masing- masing individu yang berbeda dalam setiap individu memiliki suatu pola
perilaku yang khas, dan pada berbagai saat, individu-individu yang khas ini berada dalam kendali atau pantauan kepribadian individu secara
keseluruhan. Individu-individu yang terpisah ini —
tetapi berkaitan —
dalam keseluruhan individu dikenal dengan istilah Ego States status ego dan membentuk suatu keutuhan teori analisis transaksional.
Pada waktu
mengembangkan gagasan-gagasannya,
Berne mengadakan
pertemuan-pertemuan mingguan
dengan kolega-
koieganya yang
tertarik terhadap
gagasan-gagasannya. Pada
pertemuan-pertemuan tersebut,
ia mulai
mensistimatisasi, mengemukakan dan mendiskusikan konsep-konsepnya. Penyajian
analisis transaksional yang pertama secara formal dilaksanakan pada tahun 1957 dalam suatu konferensi profesional di Los Angeles.
Kemudian pada tahun 1961, ia menerbitkan Transactional Analysis in Psychotherapy yang menguraikan filosofis dasar dan konsep-konsep
pokok teorinya. Berne meneruskan pertemuan mingguannya hingga akhir bayatnya. Setelah Berne meninggal, gagasan-gagasannya
berkembang atas usaha pengikut-pengikutnya dan kekunpok-kelompok analisis transaksional yang tersebar di Amerika Serikat dan negara-
negara lain. Dan saat ini teori analisis traasaksional banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan antara lain seperti pengadilan
kriminal, pendidikan, konseling pastoral, managemen, kesusasteraan, periklanan, dan komunikasi.
Meskipun Berne dan pengikut-pengikutnya menyatakan bahwa analisis transaksional merupakan pendekatan kepribadian dan terapi yang
sepenuhnya baru, namun dalam kenyataannya ide-ide teori ini banyak dipengaruhi oleh teori Freud tentang konseptualisasi tingkah laku
manusia, juga dipengaruhi ide-ide Alfred Adler tentang gaya hidup dan
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 94 pandangan positif tentang hakikat manusia dan dipengaruhi pula oleh
Harry Slack Sullivan mengenai komunikasi antarpribadi. Karena itu analisis transaksional seiringkali diklasifikasikan sebagai pendekatan
neoanalitik.
3. Konsep Dasar
a. Pandangan Dasar tentang Hakekat Manusia
AT berakar pada suatu filsafat yang anti deterministic yang memandang bahwa manusia bukanlah suatu yang sudah
ditentukan, serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemograman awal. Disamping itu AT berpijak
pada asumsi-asumsi bahwa orang sanggup memahami keputusan- keputusan masa lalunya dan kemudian dapat memilih untuk
memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah diambil. Berne dalam pandangannya meyakini nahwa manusia
mempunyai kapasitas untuk memilih, dan dalam tingkat kesadaran tertentu individu dapat menjadi mandiri otonom dalam menghadapi
persoalan-persoalan hidupnya. AT meletakkan kepercayaan pada kesanggupan individu untuk tampil diluar pola-pola kebiasaan dan
menyeleksi tujuan-tujuan serta tingkah laku baru. Hal ini tidak menyiratkan orang-orang terbebas dari pengaruh kekuatan-
kekuatan sosial, juga tidak berarti bahwa orang-orang sampai pada hidupnya yang penting itu sepenuhnya oleh dirinya sendiri.
Bagaimanapun orang-oorang dipengaruhi oleh dan tuntutan- tuntutan dari orang-orang lain yang berarti dan putusan-putusan
dininya dibuat ketika sangat bergantung pada orang lain. Akan tetapi putusan-putusan itu bisa ditinjau kembali jika putusan-
putusan tersebut tidak laik lagi bisa dibuat putusan baru. Harris 1967 sepakat bahwa manusia memiliki pilihan-pilihan dan
tidak terbelenggu oleh masa lalunya, menurutnya, “meskipun pengalaman-pengalaman dini yang berkulminasi pada suatu posisi
tidak bisa dihapus , saya yakin bahwa posisi-posisi dini dapat diubah. Apa yang suatu ketika ditetapkan “Haris, 1967 : 66.
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F
PPPPTK Penjas dan BK | 95 Meskipun percaya bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk
memilih , Berne merasa bahwa hanya sedikit orang yang sampai pada kesadaran akan perlunya menjadi otonom: “ Manusia
dilahirkan bebas, tetapi salah satu hal yang paling pertama dipelajarinya adalah berbuat sebagaimana diperintahkan , dan dia
menghabiskan sisa hidupnya dengan berbuat seperti itu , jadi penghambaan diri yang pertama dijalani adalah penghambaan pada
orang tua. Dia menuruti perintah-perintah dari orang tua untuk selamanya. Hanya dalam beberapa keadaan saja memperoleh hak
untuk memilih cara-caranya sendiri, dan menghibur diri dengan suatu ilusi tentang otonomi.
Pandangan tentang manusia memiliki implikasi yang nyata bagi praktik terapi AT. Terapis tidak menerima perkataan-perkataan
“saya coba”, “saya tidak bisa memb a
ntunya” dan jangan menyalahkan saya karena saya bodoh” . Dengan
premis dasar bahwa orang bisa membuat pilihan-pilihan, putusan-putusan baru,
dan bisa bertindak maka praktik terapeutik AT tidak bisa menerima alasan akal-
akalan atau “ penolakan terhadap kewajiban, Holland 1973: 38 mengajukan komentarnya bahwa “ seoran
g terapis yang dengan cepat dan kasar menolak untuk menerima penolakan
kewajiban seorang calon klien tidak akan menerima orang itu sebagia kliennya, kecuali jika klien itu sungguh-sungguh berjanji
untuk berubah. Dengan demikian terdapat kesempatan yang baik bagi mereka untuk menemukan kekuatan-kekuatan internal dan
kesanggupannya untuk
menggunakan kebebasan
dalam merancang ulang kehidupannya sendiri dengan car-cara yang baru
dan efektif.
b. Status ego
AT adalah system terapi yang berlandaskan teori kepribadian yang menggunakan tiga pola tingkah laku atau status ego yang terpisah ,
yaitu orang tua, orang dewasa dan anak. Menurut Eric Berne