Pandangan Tentang Hakeket Manusia

MODUL DIKLAT PKB GURU BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI 8 163 perkembngannya, individu membuat cara untuk menghindari masalah, sehingga membuat mereka berjalan di jalan buntu dan mendapatkan masalah dalam pertumbuhan pribadinya. Oleh karena itu, dalam konseling, konselor perlu perlu mengarahkan konseli untuk mengembangkan kesadaran awareness, menemukan dukungan dari dalam dirinya sendiri innersupport, dan mengembangkan perasaan mampu self-sufficiency sehingga mereka dapat mengakui bahwa kemampuan yang mereka butuhkan untuk membantu dirinya pada dasarnya berada di dalam diri mereka sendiri dan bukan di dalam diri orang lain konselor. Konseling Gestalt menyajikan tantangan yang dapat membantu individu untuk dapat memperoleh pengetahuan dan kesadaran sambil melangkah menuju pemanduan dan pertumbuhan. Dengan mengakui dan mengalami penghambat-penghambat pertumbuhannya, maka kesadaran individu atas penghambat- penghambat itu akan meningkat sehingga diakemudian bisa mengumpulkan kekuatan guna mencapai keberadaan yang lebih otentik dan vital Corey, 2010:118. Banyak orang yang memisahkan kehidupannya dan berkonsentrasi serta memfokuskan perhatiannya pada poin-poin dan kejadian- kejadian tertentu dalam kehidupannya. Hal ini menyebabkan fragmentasi dalam diri yang dapat terlihat dari gaya hidup yang tidak efektif yang berakibat pada produktifitas yang rendah bahkan membuat masalah kehidupan yang lebih serius. Pendekatan gestalt berpendapat bahwa individu yang sehat secara mental adalah: 1 Individu yang dapat mempertahankan kesadaran tanpa dipecah oleh berbagai stimulasi dari lingkungan yang dapat mengganggu perhatian individu. Orang tersebut dapat secara penuh dan jelas mengalami dan mengenali kebutuhannya dan alternatif potensi lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya. MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 164 2 Individu yang dapat merasakan dan berbagi konflik pribadi dan frustasi tapi dengan kesadaran dan konsentrasi yang tinggi tanpa ada pencampuran dengan fantasi-fantasi. 3 Individu yang dapat membedakan konflik dan masalah yang dapat diselesaikan dan tidak dapat diselesaikan. 4 Individu yang dapat mengambil tanggung jawab atas hidupnya. 5 Individu yang dapat berfokus pada satu kebutuhan the figure pada satu waktu sambil menghubungkannya dengan the ground, sehingga ketika kebutuhan itu terpenuhi disebut juga Gestalt yang sudah lengkap. Menurut Gestalt, individu menyebabkan dirinya terjerumus pada masalah-masalah tambahan karena tidak mengatasi kehidupannya dengan baik pada kategori di bawah ini: 1 Kurang kontak dengan lingkungan, yaitu individu menjadi kaku dan memutus hubungan antara dirinya dengan orang lain dan lingkungan. 2 Confluence, yaitu individu yang terlalu banyak memasukkan nilai-nilai lingkungan pada dirinya, sehingga mereka kehilangan pijakan dirinya dan kemudian lingkungan yang mengontrol dirinya. 3 Unfinished business, yaitu orang yang memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi, perasaan yang tidak terekspresikan dan situasi yang belum selesai yang mengganggu perhatiannya yang mungkin dimanifestasikan dalam mimpi. 4 Fragmentasi, yaitu orang yang mencoba untuk menemukan atau menolak kebutuhan, seperti kebutuhan agresi. 5 Topdogunderdog, orang yang mengalami perpecahan dalam kepribadiannya, yaitu antara apa yang mereka pikir “harus” dilakukan topdog dan apa yang mereka “inginkan” underdog. 6 Polaritasdikotomi , yaitu orang yang cenderung untuk “bingung dan tidak dapat berkata-kata speecheless ” p ada saat terjadi dikotomi pada dirinya seperti antara tubuh dan pikiran body MODUL DIKLAT PKB GURU BK SMP KELOMPOK KOMPETENSI 8 165 and mind, antara diri dan lingkungan self-external world, antara emosi dan kenyataan emotionreality. Terdapat lima tipe polaritas, yaitu sebagai berikut: a Polaritas fisik, yaitu polaritas maskulin dan feminin. b Polaritas emosi, yaitu polaritas antara kesenangan dan kesakitan, antara kesenangan excitement dan depresi, serta antara cinta dan benci. c Polaritas mental, yaitu polaritas antar ego orang tua dan ego anak, antara eros perasaan dan logos akal sehat, serta antara yang harus dilakukan topdog dan yang diinginkan underdog. d Polaritas spiritual, yaitu polaritas antara keraguan intelektual dan dogma agama. e Polaritas interindividual, yaitu polaritas antara laki-laki dan perempuan.

b. Konsep Kunci

Konseling Gestalt menitik beratkan pada semua yang timbul pada saat ini. Pendekatan ini tidak memperhatikan masa lampau dan juga tidak memperhatikan yang akan datang. Jadi pendekatan Gestalt lebih menekankan pada proses yang ada selama terapi berlangsung. Bagi Perls, tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Karena masa lampau telah pergi dan masa depan belum datang, maka saat sekaranglah yang paling penting Corey, 2010:118. Konsep utama konseling Gestalt menekankan pada masa sekarang serta belajar menghargai dan mengalami sepenuhnya kejadian saat ini. menurut Gestalt jika berfokus pada masa lampau dianggap sabagai upaya untuk menghindari kejadian-kejadian yang berlangsung saat ini. Perls, menerangkan kecemasan sebagai “kesenjangan antara masa kini dan masa depan”. Menurut Perls, jika individu-individu menyimpang dari saat sekarang dan menjadi MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 166 terlalu terpaku pada masa depan, maka mereka akan mengalami kecemasan. Upaya yang digunakan untuk membantu klien membuat kontak dengan masa kini, Gestalt lebih dominan mengajukan pertanyaan- pertanyaan “apa” dan “bagaimana” dibandingkan “mengapa” upaya ini dilakukan agar klien dapat meningkatkan kesadaraan atas apa yang sedang terjadi sekarang.

c. Sintesis Asumsi Diagnosis Masalah

Dalam terapi Gestalt yang menjadi asumsi diagonisis masalah terdapat pada konsep tentang urusan yang tidak terselesaikan, yaitu mencangkup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kebencian, kemarahan, rasa berdosa, rasa diabaikan dan kedudukan. Walaupun tidak dapat diungkapkan secara langsung namun perasaan tersebut dapat dikaitkan dengan ingatan dan fantasi-fantasi terentu, dan karena tidak dapat diungkapkan secara langsung dalam kesadaran menyebabkan masalah itu tetap diingat sebagai latar belakang dan terbawa didalam kehidupan yang terjadi sekarang, dan menjadi penghambat hubungan yang efektif antara dirinya sendiri dan orang lain. Perasaan-perasaan yang tidak diketahui menghasilkan sisa emosi yang tidak perlu yang mengacaukan kesadaran yang berpusat pada saat sekarang. Menurut Perls 1969, rasa sesal atau dendam paling sering menjadi sumber dan menjadi bentuk urusan tak selesai yang paling buruk. Selain itu Perls juga mengungkapkan banwasanya pengungkapan rasa sesalitu merupakan sebuah keseharusan, rasa sesal yang tidak terungkapkan dapat berubah menjadi perasaan bedosa. Saran Perls adalah “Bilamana adan merasa berdosa, temukan dan ungkapkan rasa sesal anda, dan usahakan agar tuntutan- tuntutan ana menjadi jelas” Corey, 2010:123.