Tujuan Konseling Uraian Materi

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 103 Harris 1967,hlm.82 melihat tujuan AT untuk membantu individu agar “memiliki kebebasan memilih, kebebasan mengubah keinginan, kebebasan mengubah respon-respon terhadap stimulus-stimulus yang lazim mau kebebasan untuk mengubahpun yang baru ”pemulihan” itu berlandaskan pengetahuan tentang ego orang tua dan ego anak serta tentang bagaimana kedua ego itu memasuki transaksi – transaksi sekarang. Proses terapeutik pada dasarnya menyertakan pembebasan ego orang dewasa dari pencemaran dan pengaruh-pengaruh merusak yang diuhasilkan oleh ego orang tua dan ego anak, tujuan pemberian treatmen adalah menyembuhkan gejala yang timbul dan metode tretmen adalah pembebasan ego orang dewasa sehingga bisa mengalami kebebasan memilih dan penciptaan pilihan-pilihan baru diatas dan diseberang pengaruh masa lampau yang membatasi. Menurut Harris, tujuan teraupeutik itu dicapai dengan mengajarkan kepada klien dasar- dasar ego orang tua, ego orang dewasa, dan ego anak. Para klien dalam setting kelompok itu belajar bagaimana menyadari, mengenali, dan menjabarkan ketiga ego selama ego-ego tersebut muncul dalam transaksi-transaksi dalam kelompok. Berne 1964 menyatakan bahwa tujuan utama AT adalah pencapaian otonomi yang diujudkan oleh penemuan kembali tiga karakteristik yaitu kesadaran, spontanitas dan keakraban. Sama dengan Berne, James dan Jongeward 1971: 263 melihat pencapaian otonomi sebagai tujuan utama AT, yang bagi mereka berarti “mengatur diri, menemukan nasib sendiri, memikul tanggungjawab, atas tindakan-tindakan dan perasaan-perasaan sendiri, serta membuat pola- pola yang tidak relevan dan tidak pantas bagi kehidupan di sini dan sekarang.” Merka menandaskan bahwa keberanian diperlukan oleh individu agar menjadi pemenang sejati dalam menjawab tantangan hidup. Keberanian untuk memilih pertemuan-pertemuan yang akrab dan langsung, keberanian untuk menerima tanggung jawab memilih, “keberanian untuk menjadi pribadi yang unik” mereka menyimpulkan tujuan menjadi pribadi yang sehat sebagai berikut: MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 104 Jalan manusia yang etis yang secara otonom sadar, spontan, dan mampu menjadi akrab tidak selalu mudah. Akan tetapi jika orang seperti ini menyadari dirinya ‘kehilangan tongkat’ d an memutuskan untuk mengatasinya, dia akan menemukan bahwa dirinya dilahirkan untuk menjadi pemenang”. berne, James dan Jongeward, 1971:274 Berbagai pandangan ahli lain menyatakan dari tujuan TA di antaranya adalah :  Menjadi katalis untuk memungkinkan klien untuk memobilisasi upaya mereka Dusay Dusay, 1989.  Membantu klien mendapatkan Kemandirian dari orang tua mereka Berne, 1964.  Membantu klien menerobos serangkaian kebuntuan yang berasal dari perintah dan keputusan awal Goulding Goulding, 1979.

5. Fungsi dan Peran Konselor

Kondisi konselor yang dimaksud adalah sikap, keterampilan, tugas dan fungsi konselor: a. Sikap Konselor Sikap dasar yang sebarusnya dimiliki konseior analisis transaksional adalah terbuka, hangat, tulus, bertanggung jawab, dan mendengarkan dengan penuh per-hatian. b. Keterampilan Konselor Agar konselor dapat membantu klien mencapai perubahan tingkah laku, maka konselor analisis transaksional harus meimiliki ketrampilan sebagai di bawah ini:  Menganalisis status ego, transaksi, penilainan, dan rencana bidup  Berinteraksi dengan cara terbuka, hangat, dan tulus  Mendengarkan dan mengamati komunikasi klien baik verbal maupun nonverbal  Mengenali status ego yang digunakan klien pada suatu saat MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR BK SMA KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL F PPPPTK Penjas dan BK | 105  Menguasai beberapa pengetahuan ten tang prosedur kelompok c. Tugas Konselor Konselor analisis transaksional bertugas:  Membantu klien menemukan kemampuan diri untuk berubah dengan membuat keputusan saat sekarang.  Membantu klien memperoleh alat yang diperlukan untuk mencapai perubahan  Mendorong dan mengajar klien mendasarkan diri pada SED- nya sendiri dari pada SED konselor  Menciptakan lingkungan yang memungkinkan klien dapat membuat keputusan-keputusan baru dalam hidupnya dan keluar dari rencana kehidupan yang meng-hambat perkembangannya. d. Fungsi Konselor Berdasarkan keterampilan dan tugas konselor, maka fungsi konselor lebih dari sekedar seorang fasilitator. Dalam hal ini ia berfungsi sebagai guru, pelatih, dan nara sumber bagi kliennya. Sebagai seorang guru, konselor menjelaskan teknik-teknik analisis transaksional, analisis rencana kehidupan, dan analisis permainan. Disamping itu konselor membantu klien menemukan kondisi masa lalu yang tidak menguntungkan. Sebagai pelatih, konselor membantu klien agar terampil melaksanakan hubungan antarpribadi dengan menggunakan status ego yang tepat. Sebagai nara sumber, konselor membantu klien menemukan apa yang diperlukan. Dengan cara ini semua, konselor membantu klien memperoleh kesadaran yang lebih realistis dan menemukan alternatif untuk hidup yang lebih otonom.