Uji Statistik Metode dan Teknik Analisis Data

81

4.3.2.1 Uji Statistik

Kemudian pada tahap selanjutnya adalah tahap uji statistik untuk mengetahui signifikan atau tidaknya ciri akustik hasil pengukuran. Pengukuran analisis statistik menggunakan program komputer SPSS Statistics Package for Social Scientistversi 17. Berdasarkan tuturan yang terpilih dan kesimpulan yang didapat ketika peneliti mengujipersepsikan korpus data maka dibuatlah kerangka bentuk eksperimen. Eksperimen-eksperimen dilakukan agar dapat membuktikan hipotesis-hipotesis di dalam penelitian ini. Agar tujuan penelitian ini tercapai, maka peneliti membuat tiga hipotesis sebagai titik tolak penelitian. Ketiga-tiga hipotesis tersebut adalah sebagai berikut. I. Hipotesis I Alir nada pitch movement yang berubah pada kata ‗pedeh ati ambe‘ mempengaruhi makna pada tuturan emosi marah. - Eksperimen 1 - Eksperimen 2 - Hasil II. Hipotesis II Alir nada pitch movement yang berubah pada kata ‗pereh kali‘ mempengaruhi makna pada tuturan emosi sedih. - Eksperimen 1 - Eksperimen 2 - Hasil III. Hipotesis III Universitas Sumatera Utara 82 Alir nada pitch movement yang berubah pada kata ‗senang bena‘ mempengaruhi makna pada tuturan emosi senang. - Eksperimen 1 - Eksperimen 2 - Hasil Semua data hasil rekaman tersebut diekstrak dan dianalisis ke dalam format WAV, kemudian peneliti melakukan segmentasi kata Text Grid, yaitu data yang telah terpilih dipecah-pecah ke dalam segmen tunggal, bunyi per bunyi, setelah itu memanipulasi nada dan intonasi manipulation, dan mengekstrak hasil manipulasi data Pitch Tier. Memanipulasi data digunakan ancangan IPO Instituut voor Perceptie Onderzoek. Semua hasil data yang telah disegmentasi Text Grid disalin ke dalam Praat Picture dan dipindahkan ke dalam Microsoft Word MW, kemudian disalin kontur nada dan durasinya. Uji seleksi tuturan screening, merupakan cara yang terbaik untuk mendapatkan tuturan yang baik Rahyono, 2003:73. Dalam hal ini, peneliti melakukan uji seleksi tuturan screening dengan mengujikan data asal atau data murni dari hasil perekaman kepada enam orang informan untuk menemukan tuturan yang terbaik dan layak dijadikan korpus data. Sistem pengkodean korpus data adalah sebagai berikut: 1. Dua angka pertama 010203 secara berurutan adalah kode sinyal tuturan Marah=01, Sedih=02, Senang=03. 2. Dua angka terakhir 010101 nomor urut perekaman. Ditentukan 0101 merupakan kode untuk tuturan emosi marah pada perekaman pertama, 0201 merupakan kode untuk tuturan emosi sedih pada Universitas Sumatera Utara 83 perekaman pertama dan 0301 merupakan kode untuk tuturan emosi senang pada perekaman pertama, lihat tabel 4.1 Tabel 4.1 Emosi dan Kode Emosi Kode Marah 0101 Sedih 0201 Senang 0301 Tahap penelitian ini akan dilanjutkan dengan tahap uji persepsi data. Pada tahap ini peneliti menghadirkan 40 responden yang dapat memberikan penilaian terhadap tuturan yang sudah peneliti seleksi.

4.3.2.2 Penyusunan Stimulus