Penyusunan Stimulus Uji Persepsi Uji Persepsi Seleksi Korpus Data

83 perekaman pertama dan 0301 merupakan kode untuk tuturan emosi senang pada perekaman pertama, lihat tabel 4.1 Tabel 4.1 Emosi dan Kode Emosi Kode Marah 0101 Sedih 0201 Senang 0301 Tahap penelitian ini akan dilanjutkan dengan tahap uji persepsi data. Pada tahap ini peneliti menghadirkan 40 responden yang dapat memberikan penilaian terhadap tuturan yang sudah peneliti seleksi.

4.3.2.2 Penyusunan Stimulus

Untuk memenuhi proses pembuktian hipotesis dalam penelitian ini maka, dilakukanlah penyusunan stimulus-stimulus berdasarkan hipotesis yang akan dibuktikan. Stimulus-stimulus yang ada merupakan sintesis ataupun salinan kontur nada tuturan dan salinan alir nada intonasi emosi marah, emosi sedih dan emosi senang dari kalangan kaum bangsawan dan kalangan orang kebanyakan yang menjadi kontur primer. Dalam melakukan proses sintesis ini peneliti memodifikasi kontur primer dengan menggunakan aplikasi Praat versi 4.0.27 dengan cara melakukan proses formulasi, formulasi titik pertama, formulasi titik kedua, dan formulasi titik ketiga. Untuk memudahkan ketika dalam pengujian persepsi maka dibuatlah nomor pada setiap kontur primer dan kontur salinan berdasarkan modifikasi formulasi dan formulasi titik pertama yang dinaikkan dan diturunkan untuk mengetahui perbedaan persepsi. Kontur primer dan kontur salinan berjumlah 13 Universitas Sumatera Utara 84 yang terdiri dari 2 kontur primer Asli dan 12 kontur salinan di setiap lembar uji persepsi.

4.3.2.3 Uji Persepsi

Di dalam penelitian ini uji persepsi dilakukan dengan melibatkan 40 orang responden yang terdiri atas 20 orang dari kalangan kaum bangsawan dan 20 orang dari kalangan orang kebanyakan. Kaum bangsawan pula terdiri atas 10 orang laki- laki, dan 10 orang perempuan begitu pula dengan kalangan orang kebanyakan yaitu 10 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Diagram 4.1 Prosedur Penelitian

4.3.2.4 Uji Persepsi Seleksi Korpus Data

Pada tahap pertama, dilakukan uji persepsi seleksi tuturan screening perception untuk mendapatkan tuturan yang baik. Tuturan emosi marah, sedih, dan senang disusun sebagai stimulus uji persepsi. Masing-masing tuturan emosi dikelompokkan sebagai stimulus dan dari enam orang informan dibuat kelompok stimulan yang berjumlah tiga belas tuturan serta disajikan secara acak. Kemudian, uji persepsi dilakukan dengan melibatkan 40 orang responden yang terdiri atas 20 orang dari kalangan kaum bangsawan dan 20 orang dari Universitas Sumatera Utara 85 kalangan orang kebanyakan. Kaum bangsawan pula terdiri atas 10 orang laki-laki, dan 10 orang perempuan begitu pula dengan kalangan orang kebanyakan yaitu 10 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Semua responden berumur 20 tahun s.d. 55 tahun yang bertempat tinggal di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Uji persepsi dilakukan di sebuah ruangan pertemuan yang ada di daerah tempat tinggal responden sehingga dapat mengurangi pengaruh-pengaruh luar yang dapat mengurangi validitas data uji persepsi tersebut. Sebelum mendengarkan stimulus kepada responden, peneliti melakukan testing audio terlebih dahulu dengan cara menggunakan AV Cable Series yang disambungkan dari laptop ke sound system agar suara yang diperdengarkan kepada responden dapat terdengar dengan jelas dan dapat dipahami semaksimal mungkin. Pada tahap kedua, satu per satu stimulus didengarkan kepada 40 responden secara bersamaan dan diputar sebanyak tiga kali dengan durasi perputaran sepuluh detik pada setiap stimulus. Setiap stimulus diperdengarkan, para responden langsung mengisi lembar kertas jawaban dan menentukan tuturan marah, sedih dan senang dengan cara mengarahkan responden untuk mengisi kolom ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh. Peneliti meminta responden untuk menilai dengan cara mencontreng mulai kolom ketiga s.d. ketujuh dengan cara memperdengarkan stimulus. Adapun modul uji persepsi yang peneliti gunakan adalah metode pengukuran tipe skala likert, seperti pendapat Sinulingga 2011:154 bahwa Skala Likert dirancang untuk menguji tingkat kesetujuan degree of agreenees responden terhadap suatu pernyataan. Contohnya, tingkat kesetujuan itu pada umumnya dibagi atas lima tingkatan yang diberi bobot yaitu 1 Sangat Tidak Universitas Sumatera Utara 86 Setuju 2 Tidak Setuju 3 Cukup Setuju 4 Setuju 5 dan Sangat Setuju, kemudian responden diminta untuk melingkari nomor yang sesuai dengan penilaian responden tersebut. -------------------------------------------------------------------------------------------------- Sangat Tidak Setuju Tidak SetujuCukup Setuju SetujuSangat Setuju bobot: 1 2 3 4 5 -------------------------------------------------------------------------------------------------- Skala Likert termasuk dalam skala interval dan perbedaan dalam antara dua poin dalam skala mempunyai nilai yang sama. Dengan pengukuran ini peneliti dapat dengan mudah mengukur tingkat emosi marah, emosi sedih dan emosi senang ketika mengakumulasinya. Pilihan jawaban yang harus responden contreng ketika memilih jawaban untuk emosi marah adalah 1 Sangat Tidak Marah, 2 Tidak Marah, 3 Cukup Marah, 4 Marah, dan 5 Sangat Marah, kemudian untuk emosi sedih adalah 1 Sangat Tidak Sedih, 2 Tidak Sedih, 3 Cukup Sedih, 4 Sedih, dan 5 Sangat Sedih, dan untuk emosi senang adalah 1 Sangat Tidak Senang, 2 Tidak Senang, 3 Cukup Senang, 4 Senang, dan 5 Sangat Senang. Untuk tahap selanjutnya peneliti melakukan analisis data dengan cara memberi bobot pada setiap pilihan yang dilakukan oleh responden yaitu Bobot 1: Sangat tidak marahsangat tidak sedihsangat tidak senang Bobot 2: Tidak marahtidak sedihtidak senang Bobot 3: Cukup marahcukup sedihcukup senang Bobot 4: Marahsedihsenang Bobot 5: Sangat marahsangat sedihsangat senang Pada tahap pertama lembar uji persepsi tabel disusun dengan kolom yang terdiri atas tujuh kolom dan ketujuh kolom itu berisi: Universitas Sumatera Utara 87 Kolom 1: Nomor urut data Kolom 2: Nomor kode Kolom 3: Sangat tidak marahsangat tidak sedihsangat tidak senang Kolom 4: Tidak marahtidak sedihtidak senang Kolom 5: Cukup marahcukup sedihcukup senang Kolom 6: Marahsedihsenang Kolom 7: Sangat marahsangat sedihsangat senang Tabel 4.2 Stimulus Uji Persepsi No. Tuturan Emosi Jumlah 1. Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua Marah 13 tuturan 2. Pereh kali atine, ia gugor dalam ngelakukan tugasnya Sedih 13 tuturan 3. Senang bena, amba mendengar kabarnya yo Senang 13 tuturan Universitas Sumatera Utara 88 Mohon diberi tanda contreng pada salah satu kolom yang menurut Anda intonasi tuturan emosi marah ‘Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua‟, emosi sedih ‗Pereh kali atine, ia gugor dalam ngelakuka tugasnya‟, dan emosi senang ‗Senang bena, amba mendengar kabarnya yo‟ yang ditujukan kepada Anda merupakan tuturan yang sangat tidak marahsangat tidak sedihsangat tidak senang, tuturan tidak marahtidak sedihtidak senang, tuturan cukup marahcukup sedihcukup senang, tuturan marahsedihsenang dan tuturan tidak marahtidak sedihtidak senang. No. Kode Sangat tidak marahsedih Senang Tidak marahsedih Senang Cukup marahsedih senang Marah sedih senang Sangat marahsedih senang 1 0101A 2 0201B 3 0201G 4 0101C 5 0301D 6 0201F 7 0301I 8 0301Y 9 0201C 10 0201E 11 0301A 12 0201A 13 0201H Pada tahap akhir, dilakukan setelah analisis data dengan cara uji signifikansi perbedaan respon penentu tuturan emosi marah, sedih dan senang yang telah dipilih oleh responden, dan diolah secara statistik. Data yang sudah dianalisis berdasarkan uji persepsi, kemudian akan dilihat dari segi emosi berdasarkan cara pandang dari responden dan pengukuran penelitian dengan menggunakan pendekatan fonetik eksperimental, teori IPO dan program atau aplikasi Praatversi 4.0.27. Universitas Sumatera Utara 89

4.4 Sistematika Penelitian

Peneliti membuat penulisan penelitian ini dalam delapan bab yaitu sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab II : Sejarah Langkat Bab III : Kerangka Konseptual, Kerangka Teori, dan Tinjauan Pustaka Bab IV : Metode Penelitian Bab V : Pola Intonasi Emosidalam Tuturan Bahasa Melayu Langkat Bab VI : Frekuensi dan Durasi Tuturan Emosi Bahasa Melayu Langkat Penanda Kelompok Sosial Masyarakat Melayu Langkat Bab VII : Ciri-ciri Intonasi Emosi dalam Bahasa Melayu Langkat Bab VIII : Simpulan dan Saran Di dalam bab pertama diuraikan mengenai latar belakang, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan penelitian. Di dalam bab kedua menguraikan tentang sejarah Langkat dan masyarakat Melayu Langkat, pada bab ketiga tentang penelitian terdahulu, kerangka konseptual, kerangka teori, dan tinjauan pustaka yang menjadi dasar ataupun landasan untuk mewujudkan penelitian ini. Di dalam bab keempat menguraikan tentang metode penelitian yang isinya tentang informan dan responden, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, metode analisis data dan uji persepsi. Kemudian pada bab kelima tentang polaintonasiemosi bahasa Melayu Langkat. Bab keenam tentang frekuensi dan durasi tuturan emosi bahasa Melayu Langkat penanda kelompok sosial masyarakat Melayu Langkat. Bab ketujuh tentang ciri-ciri intonasi emosi Universitas Sumatera Utara 90 dalam bahasa Melayu Langkat. Yang terakhir pada bab kedelapan memuat tentang simpulan penelitian dan saran-saran untuk penelitian lanjutan. Universitas Sumatera Utara

BAB V POLA INTONASI EMOSI DALAM TUTURAN

BAHASA MELAYU LANGKAT 5.1 Pendahuluan Di dalam Bab V ini peneliti melakukan penjabaran tuturan-tuturan intonasi emosi bahasa Melayu Langkat oleh kaum bangsawan dan orang kebanyakan. Untuk pemilihan korpus data primer, peneliti melakukan pengolahan-pengolahan data dari keseluruhan data tuturan intonasi emosi marah, sedih, dan senang yang diperoleh pada tahap penjaringan data yaitu berjumlah delapan belas tuturan dari enam orang informan. Keseluruhan data yang digitalisasi dalam bentuk sinyal akustik dengan menggunakan program komputer Praat diseleksi dan memilih sinyal akustik yang paling bersih dan yang paling baik yaitu sinyal yang jauh dari gangguan suara-suara ketika penjaringan data, setelah itu didapatlah sinyal akustik yang dijadikan kalimat target atau tuturan target. Kalimat target atau tuturan target inilah yang dijadikan dasar dalam proses eksperimen-eksperimen dan pembuatan stimulus-stimulus. Dengan menggunakan formulasi-formulasi yang ada di dalam aplikasi Praat, misalnya formulasi titik pertama, titik kedua dan titik ketiga itu didapatlah stimulus-stimulus yang akhirnya akan diujipersepsikan kepada 40 responden di dalam penelitian ini. Langkah selanjutnya, tuturan-tuturan intonasi emosi marah, sedih, dan senang dari informan kaum bangsawan dan orang kebanyakan yang sudah dijadikan tuturan target itu diukur dan dideskripsikan dengan melihat alir nada pitch movement yang membentuk struktur nada pitch contours. Universitas Sumatera Utara 92

5.2 Kontur Primer Kalimat atau Tuturan Emosi

Keenam kalimat target atau tuturan intonasi emosi marah, sedih dan senang dalam penelitian ini dipilih berdasarkan pemilihan tuturan yang terbaik dari dua orang penutur bahasa Melayu Langkat yaitu dari kaum bangsawan dan orang kebanyakan. Keenam korpus data kalimat atau tuturan itu adalah, 1. Kalimat target tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua Gambar 5.1Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua[p dih hati saja m lihat klakuana kpada ora tua] Gambar 5.2Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua [p dih hati saja mlihat klakuana kpada ora tua] p  d i h h a t i am b    l e h k  l a k u a n  a t a  o r a  tua Time s 2.04297 p  d i h h a t i am b    l e h k  l a k u a n  a t a  o r a  tua Time s 2.04297 Time s 2.04297 500 Universitas Sumatera Utara 93 2. Kalimat target tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan, Pereh kali ati ne ia gugor dalam melakukan tugasnya Gambar 5.3Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan, Pereh kali ati ne ia gugor dalam ngelakukan tugasnya [p rih skali hati ini  ia gugur dalam mlakukan tugasa] Gambar 5.4Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan, Pereh kali ati ne ia gugor dalam ngelakukan tugasnya [p rih sekali hati ini  ia gugur dalam mlakukan tugasa] p  r e h ka l i a t i n e i a g u g o r da l am  l akuk a t ugas  a Time s 3.51043 p  r e h ka l i a t i n e i a g u g o r da l am  l akuk a t ugas  a Time s 3.51043 Time s 3.51043 500 Universitas Sumatera Utara 94 3. Kalimat target tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan, Senang bena amba mendengar kabarnya yo Gambar 5.5Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan, Senang bena amba mendengar kabarnya yo[s nang skali saja m ndear kabara lah] Gambar 5.6Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan, Senang bena amba mendengar kabarnya yo[s na skali saja m ndear kabara lah] s  n a  b e n a a m b a m  n d  a r k a b a r  a j o Time s 2.30374 s  n a  b e n a a m b a m  n d  a r k a b a r  a j o Time s 2.30374 Time s 2.30374 500 Universitas Sumatera Utara 95 4. Kalimat target tuturan intonasi emosi marah oleh orang kebanyakan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tuayo Gambar 5.7Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi marah oleh orang kebanyakan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tuayo [p dih hati saja m lihat klakuana kpada orang tua] Gambar 5.8Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi marah oleh orang kebanyakan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tuayo [p dih hati saja m lihat klakuana kpada orang tua] p  d e h h a t i a m b    l e h k  l ak u an  a t a  o r a  t u a j o Time s 3.04986 p  d e h h a t i a m b    l e h k  l ak u an  a t a  o r a  t u a j o Time s 3.04986 p  d e h h a t i a m b    l e h k  l ak u an  a t a  o r a  t u a j o Time s 3.04986 Time s 3.04986 500 Universitas Sumatera Utara 96 5. Kalimat target tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan, Pereh kali hati e ia gugor dalam ngelakukan tugasnya yo Gambar 5.9Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan, Pereh kali hati e ia gugor dalam ngelakukan tugasnya yo[p rih s kali hati saja ia gugur dalam mlakukan tugasa] Gambar 5.10Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan, Pereh kali hati e ia gugor dalam ngelakukan tugasnya yo [p rih s kali hati saja ia gugur dalam mlakukan tugasa] p  re h k a l i h a t i e i a g u g o r da lamm  lakukantugas  a j o Time s 3.81438 p  re h k a l i h a t i e i a g u g o r da lamm  lakukantugas  a j o Time s 3.81438 p  re h k a l i h a t i e i a g u g o r da lamm  lakukantugas  a j o Time s 3.81438 Time s 3.81438 500 Universitas Sumatera Utara 97 6. Kalimat target tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan, Senang bena ambe mendengar berita yo Gambar 5.11Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan, Senang bena ambe mendengar berita yo [s na skali saja mndear kabara lah] Gambar 5.12Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan, Senang bena ambe mendengar berita yo [s nang skali saa mndear kabara lah]

5.3 Alir Nada Tuturan Emosi

Alir nada pitch movement atau yang disebut dengan local attributes merupakan unsur yang membentuk stuktur nada pitch contours. Untuk s  n a  b e n a m  n d   a r b  r i t a j o Time s 2.79125 s  n a  b e n a m  n d   a r b  r i t a j o Time s 2.79125 Time s 2.79125 500 Universitas Sumatera Utara 98 menentukan alir nada di dalam sebuah tuturan atau kalimat, peneliti mendeskripsikan berdasarkan segmentasi silabel bunyi yang ada pada tataran kata dan frase di dalam tuturan. Dengan adanya pendeskripsian ini tentu akan terlihat lebih detail tentang kontur nada yang akan dianalisis. Di dalam analisis silabel ini akan terlihat lebih jelas tentang naik dan turunnya alir nada tersebut. Dalam bagian ini peneliti membahas tentang alir nada pada kontur primer atau tuturan emosi pada kaum bangsawan dan orang kebanyakan yaitu 1 emosi marah pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua, 2 emosi sedih pereh kali ati ne ia gugor dalam ngelakukan tugasnya dan 3 emosi senang senang bena amba mendengar kabarnya yo. Tahap-tahap untuk menentukan alir nada-alir nada di dalam kontur primer atau tuturan tersebut yaitu 1 Diawali dengan memilih sinyal akustik kontur primer pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua, emosi sedih pereh kali ati ne ia gugor dalam ngelakukan tugasnya dan emosi senang senang bena amba mendengar kabarnya yo. Ketiga-tiga sinyal akustik kalimat atau tuturan tersebut satu persatu diekstrak berdasarkan tataran kata atau frase, 2 Hasil ekstraksi satu persatu diedit kembali sehingga sinyal akustik kata atau frase dapat dihasilkan dengan tepat, 3 kemudian dilakukan manipulasi sinyal akustik agar gambaran kurva melodik alir nada dalam tataran kata atau frasa terlihat, 4 Penyederhanaan titik alir nada dalam tataran kata atau frase sehingga menghasilkan pitch tier, 5 Segmentasi sinyal akustik atau frase berdasarkan beberapa bunyi pada silabel masing-masing. 6 Alir nada pada tiap-tiap kata atau silabel dihitung dengan satuan Hertz Hz 7 Menganalisis alir nada tiap silabel dalam tataran kata atau frase 8 Membandingkan alir nada setiap tuturan pada Universitas Sumatera Utara 99 oleh kaum bangsawan dan oleh orang kebanyakan dan 9 Mendeskripsikan alir nada dengan membandingkan hasil temuan. 5.3.1 Alir Nada Tuturan Emosi Marah Kaum Bangsawan 5.3.1.1 Alir Nada