Profil Kecamatan Tanjung Pura

27

2.3 Profil Kecamatan Tanjung Pura

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Berlokasi sekitar 60 km dari Kota Medan. Luas Kecamatan Tanjung Pura adalah 165,78 km 2 , dengan jumlah kelurahan sebanyak 5 kelurahan yaitu 1 Kelurahan Lalang 2 Kelurahan Paya Perupuk 3 Kelurahan Pekan Tanjung Pura 4 Kelurahan Pekubuan 5 Kelurahan Pematang Tengah dan jumlah desa sebanyak 14 yaitu 1 Desa Baja Kuning 2 Desa Bubun 3 Desa Karya Maju 4 Desa Kwala Langkat 5 Desa Kwala Serapuh 6 Desa Pantai Cermin 7 Desa Pematang Cengal 8 Desa Pematang Cengal Barat 9 Desa Pematang Serai 10 Desa Pulau Banyak 11 Desa Serapuh Asli 12 Desa Suka Maju 13 DesaTapak Kuda 14 Desa Teluk Bakung. Jumlah penduduk sebanyak 64.342 jiwa dengan jumlah laki-laki 32.507 jiwa dan jumlah penduduk perempuan lebih sedikit yaitu 31.835 jiwa, kepadatan penduduknya 358 jiwakm 2 . Tanjung Pura merupakan salah satu titik yang dilewati oleh jalan raya lintas Sumatera, merupakan juga kota kecil penuh kenangan bagi sebagian orang yang pernah tinggal di sana, selain terkenal sebagai kota pendidikan, sejak zaman dahulu Tanjungpura dikenal juga sebagai kota budaya. Kesemuanya itu terbukti dengan adanya pahlawan nasional Tengku Hamir Hamzah penyair sederhana yang dimakamkan di Masjid Azizi Tanjung Pura yang bertempat di depan Jalan Lintas Sumatera atau Jalan Masjid, Tanjung Pura. Masjid Azizi Tanjung Puraadalah salah satu masjid bersejarah dengan arsitektur yang begitu indah dan megah di Sumatera Utara.Masjid yang dibangun oleh Sultan Abdul Aziz, Sultan langkat pada masa itu, berdiri pada tahun 1902 Universitas Sumatera Utara 28 dengan luas areal ± 24.000 m 2 . Masjid dengan arsitektur yang indah dan anggun ini dipercantik dengan hiasan-hiasan mozaik-mozaik Persia. Masjid yang berada di pinggir jalan jurusan Medan –Banda Aceh ini setiap harinya banyak disinggahi orang untuk shalat, bahkan tak jarang mereka mengambil kesempatan untuk berziarah ke makam Tengku Amir Hamzah yang dikenal sebagai Raja Pujangga Baru dunia Sastra Indonesia. Makamnya terletak persis di sisi kiri masjid ini.Untuk mengembalikan kemegahan dan kemasyuran masjid ini, Pemerintah Kabupaten Langkat melaksanakan Festival Azizi setiap tahunnya. Kegiatan ini sudah merupakan kalenderevent Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat. Berbagai kegiatan seperti BazaarPameran dan Perlombaan Seni Budaya Islami digelar diseputar lokasi masjid. Kegiatan ini setiap tahunnya dilakukan bersamaan waktunya dengan acara Haul Tuan Guru Besilam. Beberapa Pemerintah KabupatenKota juga turut berpartisipasi pada festival ini. Tanjung Pura adalah pusat kerajaan lama, selain berdiri Masjid Azizidi arealnya fasilitas penunjang kelangsungan kota terdapat pula, Lembaga Permasyarakatan, Rumah Sakit Umum dan Kantor Pos serta bersemanyam pula Makam Syeikh Rokan, mahaguru dari Tariqah Nasbandiah di desa Besilam diambli dari kata Babussalam. Hingga di zaman pembangunan silih berganti orang-orang yang terkenal berzirah ke makam Syeih Rokan di Desa Besilam tersebut untuk mencari ―Tuah‖.Penduduk Tanjung Pura mayoritas bersuku Melayu 80 selebihnya pendatang terdiri atas Tionghoa, Aceh, Minang. dan Banten. Universitas Sumatera Utara 29 Gambar 2.3. Masjid Azizi Dibangun 13 Rabiul Awal 1320H, 1902 M Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL, KERANGKA TEORI,

DAN TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Tinjauan Pustaka

Bab ini merupakan tinjauan pustaka tentang penelitian intonasi dan penelitian yang berkaitan dengan aspek-aspek emosi yang pernah dikaji dalam bentuk tesis, disertasi, dan buku. Penelitian intonasi, yang bersifat eksperimental memang masih kurang apalagi yang berkaitan dengan aspek-aspek emosi. Hal ini mungkin disebabkan oleh rumitnya penelitian ini yang harus berhubungan dengan alat bantu eksperimental, yang dalam hal ini peneliti akan menggunakan alat bantu komputer dengan program Praat versi 4.0.27. Oleh karena penelitian ini menguraikan tentang intonasi dan yang berkaitan dengan aspek-aspek emosi bahasa Melayu Langkat, maka tinjauan penelitian terdahulu ini akan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu 1. tinjauan pustaka, 2. tinjauan penelitian intonasi dari aspek emosi.

3.2 Penelitian-penelitian Intonasi

Penelitian-penelitian mengenai intonasi yang akan dibahas adalah penelitian-penelitian terhadap bahasa yang ada di Indonesia yaitu penelitian Halim 1969, Ebing 1997, Siregar 2000, Sugiyono 2003, Rahyono 2003, Syarfina 2008, Syarfina dan Silvana Sinar 2010, Hesti Fibriasari 2012, dan Rohani Ganie 2014. Universitas Sumatera Utara