78 B
: Senang bena, amba mendengar kabarnya yo. Senang sekali saya mendengar kabar itu.
Dialog-dialog di atas menghasilkan kalimat-kalimat atau tuturan-tuturan target yaitu tuturan emosi marah, emosi sedih dan emosi senang yaitu seperti yang
tertera di bawah ini: 1.
Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua. [p
deh hati amb ŋleh klakuaa taŋ oraŋ tua Pedih hati saya melihat kelakuannya kepada orang tua.
2. Pereh kali atini, ia gugor dalam ngelakuka tugasnya.
[p reh kali atine ia gugor dalam ŋlakukan tugasa]
Perih sekali hati ini, ia meninggal dalam melakukan tugasnya. 3.
Senang bena, amba mendengar kabarnya yo. [s
naŋ bena amba mndŋar kabara jo] Senang sekali saya mendengar kabar itu.
Semua data di atas direkam dengan menggunakan alat stereo cassette-recorder Sony WM-GX410 yang dilengkapi dengan head set mic kemudian dalam proses
digitalisasi peneliti menggunakan program komputer.
4.3.1 Metode dan Teknik Pengolahan Data
Di dalam pengolahan data ini peneliti mengolah data para informan dan digitalisasi serta dianalisis dengan menggunakan alat bantu komputer dengan
program Praat versi 4.0.27. Program ini sudah sering dilakukan oleh para peneliti dalam bidang fonetik eksperimental seperti penelitian Remijsen 2002. Rahyono
2003, Sugiyono 2003, Stoel 2005, Roosman 2006, Syarfina 2008, 2009,
Universitas Sumatera Utara
79 Syarfina dan Silvana Sinar 2010, serta penelitian Rohani Ganie 2014. Alat
yang dikembangkan oleh Universitas Amsterdam ini dapat secara mudah melakukan pengukuran mulai dari frekuensi, durasi, intensitas, dan tuturan, juga
dapat melakukan pengukuran forman bunyi.
Gambar 4.1. Lambang Praat
4.3.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti melakukannya dengan beberapa tahap. Tahap yang pertama adalah proses digitalisasi. Pada tahap ini data yang direkam
menggunakan kaset audio kemudian dialihkan ke format digital dalam bentuk sound wave- selanjutnya dipilih tuturan-tuturan yang akan dianalisis. Akhirnya
data-data yang sudah terpilih itu akan diberi kode nama.
Gambar 4.2. Gelombang Suara Sound Wave Pada tahap berikutnya adalah dengan melakukan pengukuran ciri akustik
yaitu dengan cara mengukur frekuensi dan durasi setiap tuturan dan mengekstrak
Universitas Sumatera Utara
80 hasil pengukuran itu ke dalam pangkalan data dan akan menguji persepsi data
tersebut dengan menghadirkan responden sebanyak 20 orang dari kalangan bangsawan dan 20 orang dari kalangan orang kebanyakan. Untuk uji persepsi ini
peneliti menyusun kuisioner atau lembar uji persepsi dengan menggunakan tabel yang terdiri atas kolom-kolom yang berisikan nomor, kode, dan data aspek emosi
marah, senang, dan sedih.
Gambar 4.3 Pengukuran Durasi Text Grid
Gambar 4.4 Pengukuran Frekuensi Manipulation
Universitas Sumatera Utara
81
4.3.2.1 Uji Statistik
Kemudian pada tahap selanjutnya adalah tahap uji statistik untuk mengetahui signifikan atau tidaknya ciri akustik hasil pengukuran. Pengukuran
analisis statistik menggunakan program komputer SPSS Statistics Package for Social Scientistversi 17.
Berdasarkan tuturan yang terpilih dan kesimpulan yang didapat ketika peneliti mengujipersepsikan korpus data maka dibuatlah kerangka bentuk
eksperimen. Eksperimen-eksperimen dilakukan agar dapat membuktikan hipotesis-hipotesis di dalam penelitian ini.
Agar tujuan penelitian ini tercapai, maka peneliti membuat tiga hipotesis sebagai titik tolak penelitian. Ketiga-tiga hipotesis tersebut adalah sebagai berikut.
I. Hipotesis I Alir nada pitch movement yang berubah
pada kata ‗pedeh ati ambe‘ mempengaruhi makna pada tuturan emosi marah.
- Eksperimen 1 - Eksperimen 2
- Hasil II. Hipotesis II
Alir nada pitch movement yang berubah pada kata ‗pereh kali‘ mempengaruhi
makna pada tuturan emosi sedih. - Eksperimen 1
- Eksperimen 2 - Hasil
III. Hipotesis III
Universitas Sumatera Utara
82 Alir nada pitch movement yang berubah
pada kata ‗senang bena‘ mempengaruhi makna pada tuturan emosi senang.
- Eksperimen 1 - Eksperimen 2
- Hasil Semua data hasil rekaman tersebut diekstrak dan dianalisis ke dalam
format WAV, kemudian peneliti melakukan segmentasi kata Text Grid, yaitu data yang telah terpilih dipecah-pecah ke dalam segmen tunggal, bunyi per bunyi,
setelah itu memanipulasi nada dan intonasi manipulation, dan mengekstrak hasil manipulasi data Pitch Tier. Memanipulasi data digunakan ancangan IPO
Instituut voor Perceptie Onderzoek. Semua hasil data yang telah disegmentasi Text Grid disalin ke dalam Praat Picture dan dipindahkan ke dalam Microsoft
Word MW, kemudian disalin kontur nada dan durasinya. Uji seleksi tuturan screening, merupakan cara yang terbaik untuk
mendapatkan tuturan yang baik Rahyono, 2003:73. Dalam hal ini, peneliti melakukan uji seleksi tuturan screening dengan mengujikan data asal atau data
murni dari hasil perekaman kepada enam orang informan untuk menemukan tuturan yang terbaik dan layak dijadikan korpus data.
Sistem pengkodean korpus data adalah sebagai berikut: 1. Dua angka pertama 010203 secara berurutan adalah kode sinyal
tuturan Marah=01, Sedih=02, Senang=03. 2. Dua angka terakhir 010101 nomor urut perekaman.
Ditentukan 0101 merupakan kode untuk tuturan emosi marah pada perekaman pertama, 0201 merupakan kode untuk tuturan emosi sedih pada
Universitas Sumatera Utara
83 perekaman pertama dan 0301 merupakan kode untuk tuturan emosi senang pada
perekaman pertama, lihat tabel 4.1 Tabel 4.1 Emosi dan Kode
Emosi Kode
Marah 0101
Sedih 0201
Senang 0301
Tahap penelitian ini akan dilanjutkan dengan tahap uji persepsi data. Pada tahap ini peneliti menghadirkan 40 responden yang dapat memberikan penilaian
terhadap tuturan yang sudah peneliti seleksi.
4.3.2.2 Penyusunan Stimulus
Untuk memenuhi proses pembuktian hipotesis dalam penelitian ini maka, dilakukanlah penyusunan stimulus-stimulus berdasarkan hipotesis yang akan
dibuktikan. Stimulus-stimulus yang ada merupakan sintesis ataupun salinan kontur nada tuturan dan salinan alir nada intonasi emosi marah, emosi sedih dan
emosi senang dari kalangan kaum bangsawan dan kalangan orang kebanyakan yang menjadi kontur primer. Dalam melakukan proses sintesis ini peneliti
memodifikasi kontur primer dengan menggunakan aplikasi Praat versi 4.0.27 dengan cara melakukan proses formulasi, formulasi titik pertama, formulasi titik
kedua, dan formulasi titik ketiga. Untuk memudahkan ketika dalam pengujian persepsi maka dibuatlah
nomor pada setiap kontur primer dan kontur salinan berdasarkan modifikasi formulasi dan formulasi titik pertama yang dinaikkan dan diturunkan untuk
mengetahui perbedaan persepsi. Kontur primer dan kontur salinan berjumlah 13
Universitas Sumatera Utara
84 yang terdiri dari 2 kontur primer Asli dan 12 kontur salinan di setiap lembar uji
persepsi.
4.3.2.3 Uji Persepsi
Di dalam penelitian ini uji persepsi dilakukan dengan melibatkan 40 orang responden yang terdiri atas 20 orang dari kalangan kaum bangsawan dan 20 orang
dari kalangan orang kebanyakan. Kaum bangsawan pula terdiri atas 10 orang laki- laki, dan 10 orang perempuan begitu pula dengan kalangan orang kebanyakan
yaitu 10 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.
Diagram 4.1 Prosedur Penelitian
4.3.2.4 Uji Persepsi Seleksi Korpus Data
Pada tahap pertama, dilakukan uji persepsi seleksi tuturan screening perception untuk mendapatkan tuturan yang baik. Tuturan emosi marah, sedih,
dan senang disusun sebagai stimulus uji persepsi. Masing-masing tuturan emosi dikelompokkan sebagai stimulus dan dari enam orang informan dibuat kelompok
stimulan yang berjumlah tiga belas tuturan serta disajikan secara acak. Kemudian, uji persepsi dilakukan dengan melibatkan 40 orang responden
yang terdiri atas 20 orang dari kalangan kaum bangsawan dan 20 orang dari
Universitas Sumatera Utara
85 kalangan orang kebanyakan. Kaum bangsawan pula terdiri atas 10 orang laki-laki,
dan 10 orang perempuan begitu pula dengan kalangan orang kebanyakan yaitu 10 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Semua responden berumur 20 tahun s.d.
55 tahun yang bertempat tinggal di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Uji persepsi dilakukan di sebuah ruangan pertemuan yang ada di
daerah tempat tinggal responden sehingga dapat mengurangi pengaruh-pengaruh luar yang dapat mengurangi validitas data uji persepsi tersebut. Sebelum
mendengarkan stimulus kepada responden, peneliti melakukan testing audio terlebih dahulu dengan cara menggunakan AV Cable Series yang disambungkan
dari laptop ke sound system agar suara yang diperdengarkan kepada responden dapat terdengar dengan jelas dan dapat dipahami semaksimal mungkin.
Pada tahap kedua, satu per satu stimulus didengarkan kepada 40 responden secara bersamaan dan diputar sebanyak tiga kali dengan durasi perputaran sepuluh
detik pada setiap stimulus. Setiap stimulus diperdengarkan, para responden langsung mengisi lembar kertas jawaban dan menentukan tuturan marah, sedih
dan senang dengan cara mengarahkan responden untuk mengisi kolom ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh. Peneliti meminta responden untuk menilai
dengan cara mencontreng mulai kolom ketiga s.d. ketujuh dengan cara memperdengarkan stimulus.
Adapun modul uji persepsi yang peneliti gunakan adalah metode pengukuran tipe skala likert, seperti pendapat Sinulingga 2011:154 bahwa Skala
Likert dirancang untuk menguji tingkat kesetujuan degree of agreenees responden terhadap suatu pernyataan. Contohnya, tingkat kesetujuan itu pada
umumnya dibagi atas lima tingkatan yang diberi bobot yaitu 1 Sangat Tidak
Universitas Sumatera Utara
86 Setuju 2 Tidak Setuju 3 Cukup Setuju 4 Setuju 5 dan Sangat Setuju,
kemudian responden diminta untuk melingkari nomor yang sesuai dengan penilaian responden tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Sangat Tidak Setuju Tidak SetujuCukup Setuju SetujuSangat Setuju
bobot: 1 2 3 4
5
-------------------------------------------------------------------------------------------------- Skala Likert termasuk dalam skala interval dan perbedaan dalam antara
dua poin dalam skala mempunyai nilai yang sama. Dengan pengukuran ini peneliti dapat dengan mudah mengukur tingkat emosi marah, emosi sedih dan
emosi senang ketika mengakumulasinya. Pilihan jawaban yang harus responden contreng ketika memilih jawaban untuk emosi marah adalah 1 Sangat Tidak
Marah, 2 Tidak Marah, 3 Cukup Marah, 4 Marah, dan 5 Sangat Marah, kemudian untuk emosi sedih adalah 1 Sangat Tidak Sedih, 2 Tidak Sedih, 3
Cukup Sedih, 4 Sedih, dan 5 Sangat Sedih, dan untuk emosi senang adalah 1 Sangat Tidak Senang, 2 Tidak Senang, 3 Cukup Senang, 4 Senang, dan 5
Sangat Senang. Untuk tahap selanjutnya peneliti melakukan analisis data dengan cara
memberi bobot pada setiap pilihan yang dilakukan oleh responden yaitu Bobot 1: Sangat tidak marahsangat tidak sedihsangat tidak senang
Bobot 2: Tidak marahtidak sedihtidak senang Bobot 3: Cukup marahcukup sedihcukup senang
Bobot 4: Marahsedihsenang Bobot 5: Sangat marahsangat sedihsangat senang
Pada tahap pertama lembar uji persepsi tabel disusun dengan kolom yang terdiri atas tujuh kolom dan ketujuh kolom itu berisi:
Universitas Sumatera Utara
87 Kolom 1: Nomor urut data
Kolom 2: Nomor kode Kolom 3: Sangat tidak marahsangat tidak sedihsangat tidak senang
Kolom 4: Tidak marahtidak sedihtidak senang Kolom 5: Cukup marahcukup sedihcukup senang
Kolom 6: Marahsedihsenang Kolom 7: Sangat marahsangat sedihsangat senang
Tabel 4.2 Stimulus Uji Persepsi
No. Tuturan
Emosi Jumlah
1. Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang
tua Marah
13 tuturan
2. Pereh kali atine, ia gugor dalam ngelakukan
tugasnya Sedih
13 tuturan 3.
Senang bena, amba mendengar kabarnya yo Senang
13 tuturan
Universitas Sumatera Utara
88
Mohon diberi tanda contreng pada salah satu kolom yang menurut Anda intonasi
tuturan emosi marah ‘Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua‟, emosi sedih ‗Pereh kali atine, ia gugor dalam ngelakuka tugasnya‟, dan emosi
senang ‗Senang bena, amba mendengar kabarnya yo‟ yang ditujukan kepada Anda merupakan tuturan yang sangat tidak marahsangat tidak sedihsangat tidak
senang, tuturan tidak marahtidak sedihtidak senang, tuturan cukup marahcukup sedihcukup senang, tuturan marahsedihsenang dan tuturan tidak marahtidak
sedihtidak senang.
No. Kode Sangat tidak
marahsedih Senang
Tidak marahsedih
Senang Cukup
marahsedih senang
Marah sedih
senang Sangat
marahsedih senang
1
0101A
2
0201B
3
0201G
4
0101C
5
0301D
6
0201F
7
0301I
8
0301Y
9
0201C
10
0201E
11
0301A
12
0201A
13
0201H
Pada tahap akhir, dilakukan setelah analisis data dengan cara uji signifikansi perbedaan respon penentu tuturan emosi marah, sedih dan senang
yang telah dipilih oleh responden, dan diolah secara statistik. Data yang sudah dianalisis berdasarkan uji persepsi, kemudian akan dilihat
dari segi emosi berdasarkan cara pandang dari responden dan pengukuran penelitian dengan menggunakan pendekatan fonetik eksperimental, teori IPO dan
program atau aplikasi Praatversi 4.0.27.
Universitas Sumatera Utara
89
4.4 Sistematika Penelitian
Peneliti membuat penulisan penelitian ini dalam delapan bab yaitu sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan Bab II : Sejarah Langkat
Bab III : Kerangka Konseptual, Kerangka Teori, dan Tinjauan Pustaka Bab IV : Metode Penelitian
Bab V : Pola Intonasi Emosidalam Tuturan Bahasa Melayu Langkat Bab VI : Frekuensi dan Durasi Tuturan Emosi Bahasa Melayu Langkat Penanda
Kelompok Sosial Masyarakat Melayu Langkat Bab VII : Ciri-ciri Intonasi Emosi dalam Bahasa Melayu Langkat
Bab VIII : Simpulan dan Saran Di dalam bab pertama diuraikan mengenai latar belakang, masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan penelitian. Di dalam bab kedua menguraikan tentang sejarah Langkat dan masyarakat Melayu Langkat,
pada bab ketiga tentang penelitian terdahulu, kerangka konseptual, kerangka teori, dan tinjauan pustaka yang menjadi dasar ataupun landasan untuk mewujudkan
penelitian ini. Di dalam bab keempat menguraikan tentang metode penelitian yang isinya tentang informan dan responden, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data, metode analisis data dan uji persepsi. Kemudian pada bab kelima tentang polaintonasiemosi bahasa Melayu Langkat. Bab keenam tentang
frekuensi dan durasi tuturan emosi bahasa Melayu Langkat penanda kelompok sosial masyarakat Melayu Langkat. Bab ketujuh tentang ciri-ciri intonasi emosi
Universitas Sumatera Utara
90 dalam bahasa Melayu Langkat. Yang terakhir pada bab kedelapan memuat tentang
simpulan penelitian dan saran-saran untuk penelitian lanjutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V POLA INTONASI EMOSI DALAM TUTURAN
BAHASA MELAYU LANGKAT 5.1
Pendahuluan
Di dalam Bab V ini peneliti melakukan penjabaran tuturan-tuturan intonasi emosi bahasa Melayu Langkat oleh kaum bangsawan dan orang kebanyakan.
Untuk pemilihan korpus data primer, peneliti melakukan pengolahan-pengolahan data dari keseluruhan data tuturan intonasi emosi marah, sedih, dan senang yang
diperoleh pada tahap penjaringan data yaitu berjumlah delapan belas tuturan dari enam orang informan. Keseluruhan data yang digitalisasi dalam bentuk sinyal
akustik dengan menggunakan program komputer Praat diseleksi dan memilih sinyal akustik yang paling bersih dan yang paling baik yaitu sinyal yang jauh dari
gangguan suara-suara ketika penjaringan data, setelah itu didapatlah sinyal akustik yang dijadikan kalimat target atau tuturan target. Kalimat target atau tuturan
target inilah yang dijadikan dasar dalam proses eksperimen-eksperimen dan pembuatan stimulus-stimulus. Dengan menggunakan formulasi-formulasi yang
ada di dalam aplikasi Praat, misalnya formulasi titik pertama, titik kedua dan titik ketiga itu didapatlah stimulus-stimulus yang akhirnya akan diujipersepsikan
kepada 40 responden di dalam penelitian ini. Langkah selanjutnya, tuturan-tuturan intonasi emosi marah, sedih, dan
senang dari informan kaum bangsawan dan orang kebanyakan yang sudah dijadikan tuturan target itu diukur dan dideskripsikan dengan melihat alir nada
pitch movement yang membentuk struktur nada pitch contours.
Universitas Sumatera Utara
92
5.2 Kontur Primer Kalimat atau Tuturan Emosi
Keenam kalimat target atau tuturan intonasi emosi marah, sedih dan senang dalam penelitian ini dipilih berdasarkan pemilihan tuturan yang terbaik
dari dua orang penutur bahasa Melayu Langkat yaitu dari kaum bangsawan dan orang kebanyakan. Keenam korpus data kalimat atau tuturan itu adalah,
1. Kalimat target tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua
Gambar 5.1Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua[p
dih hati saja m
lihat klakuana kpada ora tua]
Gambar 5.2Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua
[p dih hati saja mlihat klakuana kpada ora tua]
p
d i
h h a t
i am b
l e
h k
l a k u a n
a t a
o r a
tua Time s
2.04297
p
d i
h h a t
i am b
l e
h k
l a k u a n
a t a
o r a
tua Time s
2.04297 Time s
2.04297 500
Universitas Sumatera Utara
93 2. Kalimat target tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan, Pereh kali
ati ne ia gugor dalam melakukan tugasnya
Gambar 5.3Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan, Pereh kali ati ne ia gugor dalam ngelakukan tugasnya [p
rih skali hati ini
ia gugur dalam mlakukan tugasa]
Gambar 5.4Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan, Pereh kali ati ne ia gugor dalam ngelakukan tugasnya [p
rih sekali hati ini
ia gugur dalam mlakukan tugasa]
p
r e h ka l i a
t i
n e
i a g u g o r da l am
l akuk a t ugas
a Time s
3.51043
p
r e h
ka l i a t
i n
e i a g u g o r da l am
l akuk a t ugas
a Time s
3.51043 Time s
3.51043 500
Universitas Sumatera Utara
94 3. Kalimat target tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan, Senang
bena amba mendengar kabarnya yo
Gambar 5.5Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan, Senang bena amba mendengar kabarnya yo[s
nang skali saja m
ndear kabara lah]
Gambar 5.6Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan, Senang bena amba mendengar kabarnya yo[s
na skali saja m
ndear kabara lah]
s
n a
b e n a a m b
a m
n d
a r k a b a r
a j o
Time s 2.30374
s
n a
b e n a a m b
a m
n d
a r k a b a r
a j
o Time s
2.30374 Time s
2.30374 500
Universitas Sumatera Utara
95 4. Kalimat target tuturan intonasi emosi marah oleh orang kebanyakan, Pedeh
hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tuayo
Gambar 5.7Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi marah oleh orang kebanyakan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tuayo [p
dih hati saja m
lihat klakuana kpada orang tua]
Gambar 5.8Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi marah oleh orang kebanyakan, Pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tuayo [p
dih hati saja m
lihat klakuana kpada orang tua]
p
d e h h a t i a m b
l e h k
l ak u an
a t a
o r a
t u a j o Time s
3.04986 p
d e h h a t i a m b
l e h k
l ak u an
a t a
o r a
t u a j o Time s
3.04986
p
d e h h a t i a m b
l e h k
l ak u an
a t a
o r a
t u a j
o Time s
3.04986 Time s
3.04986 500
Universitas Sumatera Utara
96 5. Kalimat target tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan, Pereh kali
hati e ia gugor dalam ngelakukan tugasnya yo
Gambar 5.9Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan, Pereh kali hati e ia gugor dalam ngelakukan tugasnya yo[p
rih s
kali hati saja ia gugur dalam mlakukan tugasa]
Gambar 5.10Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan, Pereh kali hati e ia gugor dalam ngelakukan tugasnya yo [p
rih s
kali hati saja ia gugur dalam mlakukan tugasa]
p
re h k a l i h a t
i e
i a g u g o r da lamm
lakukantugas
a j o Time s
3.81438 p
re h k a l i h a t
i e
i a g u g o r da lamm
lakukantugas
a j o Time s
3.81438
p
re h k a l i h a t
i e
i a g u g o r da lamm
lakukantugas
a j o Time s
3.81438 Time s
3.81438 500
Universitas Sumatera Utara
97 6. Kalimat target tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan, Senang
bena ambe mendengar berita yo
Gambar 5.11Sinyal Akustik dan Text Grid tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan, Senang bena ambe mendengar berita yo
[s na skali saja mndear kabara lah]
Gambar 5.12Kontur Nada dan Text Grid tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan, Senang bena ambe mendengar berita yo
[s nang skali saa mndear kabara lah]
5.3 Alir Nada Tuturan Emosi
Alir nada pitch movement atau yang disebut dengan local attributes merupakan unsur yang membentuk stuktur nada pitch contours. Untuk
s
n a
b e
n a
m
n d
a r
b
r i
t a j
o Time s
2.79125
s
n a
b e n
a m
n d
a r
b
r i
t a j o
Time s 2.79125
Time s 2.79125
500
Universitas Sumatera Utara
98 menentukan alir nada di dalam sebuah tuturan atau kalimat, peneliti
mendeskripsikan berdasarkan segmentasi silabel bunyi yang ada pada tataran kata dan frase di dalam tuturan. Dengan adanya pendeskripsian ini tentu akan terlihat
lebih detail tentang kontur nada yang akan dianalisis. Di dalam analisis silabel ini akan terlihat lebih jelas tentang naik dan turunnya alir nada tersebut. Dalam
bagian ini peneliti membahas tentang alir nada pada kontur primer atau tuturan emosi pada kaum bangsawan dan orang kebanyakan yaitu 1 emosi marah pedeh
hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua, 2 emosi sedih pereh kali ati ne ia gugor dalam ngelakukan tugasnya dan 3 emosi senang senang bena amba
mendengar kabarnya yo. Tahap-tahap untuk menentukan alir nada-alir nada di dalam kontur primer
atau tuturan tersebut yaitu 1 Diawali dengan memilih sinyal akustik kontur primer pedeh hati ambe ngeleh kelakuannya tang orang tua, emosi sedih pereh
kali ati ne ia gugor dalam ngelakukan tugasnya dan emosi senang senang bena amba mendengar kabarnya yo. Ketiga-tiga sinyal akustik kalimat atau tuturan
tersebut satu persatu diekstrak berdasarkan tataran kata atau frase, 2 Hasil ekstraksi satu persatu diedit kembali sehingga sinyal akustik kata atau frase dapat
dihasilkan dengan tepat, 3 kemudian dilakukan manipulasi sinyal akustik agar gambaran kurva melodik alir nada dalam tataran kata atau frasa terlihat, 4
Penyederhanaan titik alir nada dalam tataran kata atau frase sehingga menghasilkan pitch tier, 5 Segmentasi sinyal akustik atau frase berdasarkan
beberapa bunyi pada silabel masing-masing. 6 Alir nada pada tiap-tiap kata atau silabel dihitung dengan satuan Hertz Hz 7 Menganalisis alir nada tiap silabel
dalam tataran kata atau frase 8 Membandingkan alir nada setiap tuturan pada
Universitas Sumatera Utara
99 oleh kaum bangsawan dan oleh orang kebanyakan dan 9 Mendeskripsikan alir
nada dengan membandingkan hasil temuan.
5.3.1 Alir Nada Tuturan Emosi Marah Kaum Bangsawan 5.3.1.1 Alir Nada
pedeh hati ambe
Gambar 5.13 Alir Nada [p deh hati amb]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.13 dapat dilihat bahwa alir nada pedih hati ambe pada kontur primer tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan yaitu [p
deh hati amb
leh kelakuana ta ora tua] terdiri atas tiga alir nada. Pertama, alir nada naik turun pada silabel pe dan dih posisi nada di 178,1 Hz kemudian naik ke
posisi nada di 216,4 Hz; kedua alir nada turun pada silabel ha dari posisi nada di 216, 4 Hz turun ke posisi nada di 166,3 Hz, dan yang ketiga terus turun pada
silabel ti, am dan bedari posisi nada di 166,3 Hz ke posisi nada 152,5 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa alir nada pedeh hati ambe pada kontur primer tuturan
emosi marah [p deh hati ambleh kelakuana ta ora tua]yang dituturkan
p
d i
h h
a t
i a
m b
Time s 0.860816
Time s 0.860816
500
Universitas Sumatera Utara
100 oleh kaum bangsawan menekankan alir nada naik turun dengan kontur nada
deklinasi.
5.3.1.2 Alir Nada ngeleh kelakuannya
Gambar 5.14. Alir Nada [
leh klakuana]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.14 dapat dilihat bahwa alir nada ngeleh kelakuannya pada kontur primer tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan yaitu [p
deh hati amb
leh kelakuana ta ora tua] hanya satu alir nada saja. Diawali denganposisi nada di 154, 0 Hz dengan alir nada turun pada silabel nge kemudian
terus turun pada silabel leh, dan terus turunpada silabel ke, la, ku, an dan nya terus turun ke posisi nada di 134,5 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa alir nada
ngeleh kelakuannya pada kontur primer tuturan emosi marah [p deh hati
amb leh kelakuana ta ora tua]yang dituturkan oleh kaum bangsawan
menekankan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
l e
h k
l a k
u a n
a Time s
0.857324 Time s
0.857324 500
Universitas Sumatera Utara
101
5.3.1.3 Alir Nada tang orang tua
Gambar 5.15. Alir Nada [ta
ora tua]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.15 dapat dilihat bahwa alir nada tang orang tua pada kontur primer tuturan intonasi emosi marah oleh kaum bangsawan yaitu [p
deh hati amb
leh kelakuana ta ora tua] terdiri atas tiga alir nada. Pertama, diawali denganposisi nada di 131, 7 Hz dengan alir nada turun pada silabel
tang ke posisi nada 121,0 Hz, yang kedua terus turun pada silabel orang, dari
posisi nada 121,0 Hz ke posisi nada116,5 Hz dan ketiga terus naik sedikit pada silabel tua di posisi nada di 116,5 Hz ke posisi 116,8 Hz. Peneliti dapat
menyimpulkan bahwa alir nada tang orang tua pada kontur primer tuturan emosi marah [p
deh hati ambleh kelakuana ta ora tua]yang dituturkan oleh kaum bangsawan menekankan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
Time s 0.374467
500
t a
o r a
t u a
Time s 0.374467
Universitas Sumatera Utara
102
5.3.2 Alir Nada Tuturan Emosi Sedih Kaum Bangsawan 5.3.2.1 Alir Nada
pereh kali ati ne
Gambar 5.16. Alir Nada [p
reh kali ati ne]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.16 dapat dilihat bahwa alir nada pereh kali ati ne pada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan yaitu [p
reh kali ati ne
ia gugor dalam elakukan tugasa] terdiri atas tiga alir nada. Pertama, alir nada turun pada silabel pe dan reh di posisi nada di 130, 3 Hz turun ke posisi nada
di 127,7 Hz. Kedua, terus turun pada silabel ka, li dan ati, dari posisi nada 127,7 Hz ke posisi nada118,4 Hz dan yang ketiga terus turun pada silabel ne di posisi
nada 118,4 Hz ke posisi 110,1 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa alir nada pereh kali ati ne pada kontur primer tuturan emosi sedih [p
reh kali ati ne ia gugor dalam
elakukan tugasa]yang dituturkan oleh oleh kaum bangsawan menekankan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
p
r e h
k a l i a t i n
e Time s
1.62506 Time s
1.62506 500
Universitas Sumatera Utara
103
5.3.2.2 Alir Nada ia gugor
Gambar 5.17 Alir Nada [ia gugor]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.17 dapat dilihat bahwa alir nada ia gugor pada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan yaitu [p
reh kali ati ne ia gugor dalam
elakukan tugasa] hanya satu alir nada. Diawalidi posisi nada 113, 5 Hz pada silabel ia terus naik pada silabel gu, dan gor yang naik ke posisi
nada di 115,9 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa alir nada ia gugor pada kontur primer tuturan emosi sedih [p
reh kali ati ne ia gugor dalam elakukan tugas
a]yang dituturkan oleh oleh kaum bangsawan menunjukkan alir nada naik dengan kontur nada yang relatif datar.
Time s 0.517937
500
i a
g u
g o
r Time s
0.517937
Universitas Sumatera Utara
104
5.3.2.3 Alir Nada dalam ngelakukan
Gambar 5.18. Alir Nada[dalam
lakukan]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.18 dapat dilihat bahwa alir nada dalam ngelakukan pada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan yaitu [p
reh kali ati ne
ia gugor dalam elakukan tugasa] hanya satu alir nada saja. Diawalidi posisi nada 116, 2 Hz pada silabel da, dan turun pada silabel lam, me, la, ku, dan
kan yang turun ke posisi nada di 112,3 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa alir nada dalam ngelakukan pada kontur primer tuturan emosi sedih [p
reh kali ati ne
ia gugor dalam elakukan tugasa]yang dituturkan oleh kaum bangsawan menunjukkan alir nada turun dengan kontur nada yang relatif datar.
Time s 0.899116
500
d a
l a
m m
l a
k u
k a
n Time s
0.899116
Universitas Sumatera Utara
105
5.3.2.4 Alir Nada tugasnya
Gambar 5.19. Alir Nada [tugas
a]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.19 dapat dilihat bahwa alir nada tugasnya pada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh kaum bangsawan yaitu [p
reh kali ati ne ia gugor dalam
elakukan tugasa] tidak mempunyai alir nada. Ketika peneliti melakukan manipulasi sinyal akustik dalam tataran kata atau frase, gambaran
kurva melodik tidak didapat, sehingga tidak dapat menghasilkan pitch tier. Tanpa didapatnya gambaran kurva melodik alir nada dalam tataran kata dan frase, tentu
tidak dapat menghasilkan pengukuran alir nada dengan satuan Hertz Hz. Simpulannya bahwa tidak ada alir nada tugasnya pada kontur primer tuturan
emosi sedih [p reh kali ati ne ia gugor dalam elakukan tugasa]yang dituturkan
oleh oleh kaum bangsawan.
t u
g a
s
a Time s
0.516871
Universitas Sumatera Utara
106
5.3.3 Alir Nada Tuturan Emosi Senang Kaum Bangsawan 5.3.3.1 Alir Nada
senang bena
Gambar 5.20. Alir Nada[s na bena]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.20 dapat dilihat bahwa alir nada senang bena pada kontur primer tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan yaitu [s
na bena amba m
ndear kabara jo] hanya satu alir nada saja. Diawali pada silabel se, di posisi nada 146, 2 Hz terus naik pada silabel nang
be dan na, dari posisi nada 146, 2 Hz ke posisi nada di 152, 4 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa alir
nada senang bena pada kontur primer tuturan emosi senang [s na bena amba
m ndear kabara jo]yang dituturkan oleh kaum bangsawan menunjukkan alir
nada naik dengan kontur nada inklinasi.
Time s 0.917506
500
s
n a
b e
n a
Time s 0.917506
Universitas Sumatera Utara
107
5.3.3.2 Alir Nada amba mendengar
Gambar 5.21.Alir Nada [amba m ndar]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.21 dapat dilihat bahwa alir nada amba mendengar pada kontur primer tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan yaitu [s
na bena
amba mndear kabara jo] hanya satu alir nada saja. Diawali pada posisi nada 153, 2 Hz pada silabel am, dan terus turun pada silabel
be, men, dedanngar, di posisi nada di 129, 9 Hz. Simpulannya bahwa alir nada amba mendengar pada
kontur primer tuturan emosi senang [s na bena amba mndear kabara jo]yang
dituturkan oleh oleh kaum bangsawan menunjukkan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
Time s 0.884467
500
a m
b
m
n d
a r
Time s 0.884467
Universitas Sumatera Utara
108
5.3.3.3 Alir Nada kabarnya yo
Gambar 5.22. Alir Nada [kabar
a jo]oleh Kaum Bangsawan
Pada gambar 5.22 dapat dilihat bahwa alir nada kabarnya yo pada kontur primer tuturan intonasi emosi senang oleh kaum bangsawan yaitu [s
na bena amba m
ndear kabara jo] hanya satu alir nada saja. Diawali pada posisi nada 133,3 Hz pada silabel ka, dan terus turun pada silabel
bar, nya, dan yo, di posisi nada 120,8 Hz. Simpulannya yaitu alir nada kabarnya yo pada kontur primer
tuturan emosi [s na bena amba mndear kabara jo]yang dituturkan oleh kaum
bangsawan menunjukkan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
Time s 0.586916
500
Time s 0.586916
500
k a
b a
r
a j
o Time s
0.586916
Universitas Sumatera Utara
109
5.3.4 Alir Nada Tuturan Emosi Marah Orang Kebanyakan 5.3.4.1 Alir Nada
pedeh hati ambe
Gambar 5.23. Alir Nada [p
deh hati amb]oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.23 dapat dilihat bahwa alir nada pedeh hati ambe pada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan yaitu [p
deh hati amb
leh klakuana ta ora tua], hanya satu alir nada saja. Diawali pada posisi nada 174,8 Hz pada silabel pe, dan terus turun pada silabel
deh, ha,ti,am, dan be, berakhir di posisi nada 142, 6 Hz. Simpulannya yaitu alir nada pedeh hati
ambe pada kontur primer tuturan emosi sedih [p deh hati ambleh klakuana
ta ora tua], yang dituturkan oleh oleh orang kebanyakan menunjukkan alir nada
turun dengan kontur nada deklinasi.
Time s 0.997687
500
p
d e
h h a
t i
a m
b
Time s 0.997687
Universitas Sumatera Utara
110
5.3.4.2 Alir Nada ngeleh kelakuannya
Gambar 5.24. Alir Nada [ leh klakuana]oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.24 dapat dilihat bahwa alir nada ngeleh kelakuannyapada kontur primer tuturan intonasi emosi marah oleh orang kebanyakan yaitu [p
deh hati amb
leh klakuana ta ora tua] terdiri atas dua alir nada. Pertama, alir nada naik pada silabel nge diposisi nada di 143,8 Hz kemudian naik pada silabel
leh, ke, la, ku, an ke posisi nada di 148,8 Hz; kedua alir nada turun pada silabel nya dari posisi nada di 148, 8Hz turun ke posisi nada di 117,9 Hz. Peneliti dapat
menyimpulkan bahwa alir nada ngeleh kelakuannya pada kontur primer tuturan emosi marah [p
deh hati ambleh klakuana ta ora tua]yang dituturkan oleh orang kebanyakan menekankan alir nada naik turun dengan kontur nada
deklinasi.
Time s 1.08528
500
l e
h k
l a k
u a n
a Time s
1.08528
Universitas Sumatera Utara
111
5.3.4.3 Alir Nada tang orang tuayo
Gambar 5.25. Alir Nada [ta
ora tua jo]oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.25 dapat dilihat bahwa alir nada tang orang tuayo pada kontur primer tuturan intonasi emosi marah oleh orang kebanyakan yaitu [p
deh hati amb
leh klakuana ta ora tua]terdiri atas empat alir nada. Pertama, alir nada turun diawali pada silabel tangdi posisi nada di 139,7 Hz kemudian turun
pada silabel orang ke posisi nada di 112,4 Hz; kedua alir nada turun pada silabel tua, dari posisi nada di 112, 4 Hz turun ke posisi nada di 111,8 Hz; ketiga alir
nada turun naik pada silabel yo dari posisi nada di 111,8 Hz, turun ke posisi nada 85,8 Hz dan naik ke posisi nada 114,5 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa
alir nada tang orang tuayo pada kontur primer tuturan emosi marah [p deh hati
amb leh klakuana ta ora tua]yang dituturkan oleh orang kebanyakan
menekankan alir nada turun naik dengan kontur nada deklinasi.
Time s 0.978617
500
t a
o r
a
t u
a j
o Time s
0.978617
Universitas Sumatera Utara
112
5.3.5 Alir Nada Tuturan Emosi Sedih Orang Kebanyakan 5.3.5.1 Alir Nada
pereh kali atie
Gambar 5.26. Alir Nada [p reh kali atie] oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.26 dapat dilihat bahwa alir nada pereh kali atie pada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan yaitu [p
reh kali atie ia gugor dalam
lakukan tugasa] terdiri atas satu alir nada saja. Alir nada turun diawali pada silabel pedi posisi nada di 138,7 Hz kemudian turun pada silabel reh,
ka, li, dan atie ke posisi nada di 94,6 Hz. Simpulannya bahwa alir nada pereh
kali atie pada kontur primer tuturan emosi sedih [p reh kali atie ia gugor dalam
lakukan tugasa]yang dituturkan oleh oleh orang kebanyakan menekankan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
Time s 1.64991
500
p
r e
h k
a l
i a
t i
e Time s
1.64991
Universitas Sumatera Utara
113
5.3.5.2 Alir Nada ia gugor
Gambar 5.27. Alir Nada [ia gugor] oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.27 dapat dilihat bahwa alir nada ia gugorpada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan yaitu [p
reh kali atie ia gugor dalam
lakukan tugasa] terdiri atas dua alir nada. Diawali padaposisi nada di 148,6 Hz pada silabel
kemudian alir nada datar turun pada silabel gu dan gor dari posisi nada di 148,6 Hz turun ke posisi nada di 114,4 Hz. Peneliti
dapat menyimpulkan bahwa alir nada ia gugorpada kontur primer tuturan emosi sedih [p
reh kali atie ia gugor dalam lakukan tugasa]yang dituturkan oleh orang kebanyakan menekankan alir nada datar turun dengan kontur nada
deklinasi.
Time s 0.770884
500
i a
g u
g o
r Time s
0.770884
Universitas Sumatera Utara
114
5.3.5.3 Alir Nada dalam ngelakukan
Gambar 5.28. Alir Nada [dalam
lakukan]oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.28 dapat dilihat bahwa alir nada dalam ngelakukanpada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan yaitu [p
reh kali atie ia gugor dalam
lakukan tugasa]hanya satu alir nada saja. Diawali padaposisi nada di 120,9 Hz pada silabel da turun pada silabel lam, nge, la, ku,
dan kan dari posisi nada di 120,9 Hz turun ke posisi nada di 110,0 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa alir nada dalam ngelakukan pada kontur primer
tuturan emosi sedih [p reh kali atie ia gugor dalam lakukan tugasa]yang
dituturkan oleh orang kebanyakan menekankan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
Time s 0.772857
500
d a
l a
m
l a
k u
k a
n Time s
0.772857
Universitas Sumatera Utara
115
5.3.5.4 Alir Nada tugasnya yo
Gambar 5.29. Alir Nada [tugas
a jo]oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.29 dapat dilihat bahwa alir nada tugasnya yopada kontur primer tuturan intonasi emosi sedih oleh orang kebanyakan yaitu [p
reh kali atie ia gugor dalam
lakukan tugasa] hanya satu alir nada saja. Diawali padaposisi nada di 112,5 Hz pada silabel tu kemudian turun pada silabel gas,nya, danyo dari
posisi nada di 112,5 Hz turun ke posisi nada di 92,9 Hz. Simpulannya bahwa alir nada tugasnya yo pada kontur primer tuturan emosi sedih [p
reh kali atie ia gugor dalam
lakukan tugasa]yang dituturkan oleh orang kebanyakan menekankan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
t u
g a
s
a j
o Time s
0.668481 Time s
0.668481 500
Universitas Sumatera Utara
116
5.3.6 Alir Nada Tuturan Emosi Senang Orang Kebanyakan 5.3.6.1 Alir Nada
senang bena
Gambar 5.30. Alir Nada [s
na bena]oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.30 dapat dilihat bahwa alir nada senang bena pada kontur primer tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan yaitu [s
na bena amb
mndar brita jo] terdiri atas dua alir nada. Diawali pada silabel se, di posisi nada 139,1 Hz terus naik pada silabel nang, dan be, dari posisi nada 139,1
Hz ke posisi nada 215,9 Hz; kemudian pada alir nada kedua dari posisi nada 215,9 Hz pada silabel na turun ke posisi nada 181,1 Hz. Peneliti dapat menyimpulkan
bahwa alir nada senang bena pada kontur primer tuturan emosi senang [s na
bena amb mndar brita jo]yang dituturkan oleh orang kebanyakan
menunjukkan alir nada naik turun dengan kontur nada inklinasi.
s
n a
b e
n a
Time s 1.19778
Time s 1.19778
500
Universitas Sumatera Utara
117
5.3.6.2 Alir Nada ambe mendengar
Gambar 5.31. Alir Nada[amb mndar]oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.31 dapat dilihat bahwa alir nada ambe mendengar pada kontur primer tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan yaitu [s
na bena
amb mndar brita jo] hanya satu alir nada saja. Diawali di posisi nada 180,5 Hz pada silabel am, terus turun pada silabel ba, men, de, dan
ngar, ke posisi nada 168,9 Hz. Simpulannya adalah alir nada ambe mendengar pada kontur
primer tuturan emosi senang [s na bena amb mndar brita jo]yang
dituturkan oleh orang kebanyakan menunjukkan alir nada turun dengan kontur
nada deklinasi.
Time s 0.794921
500
a m
b
m
n d
a r
Time s 0.794921
Universitas Sumatera Utara
118
5.3.6.3 Alir Nada berita yo
Gambar 5.32. Alir Nada [b
rita jo]oleh Orang Kebanyakan
Pada gambar 5.32 dapat dilihat bahwa alir nada berita yo pada kontur primer tuturan intonasi emosi senang oleh orang kebanyakan yaitu terdiri atas dua
alir nada. Pertama diawali di posisi nada 167,2 Hz pada silabel be, terus agak datar pada silabel ri, ke posisi nada 167,0 Hz. Kedua, alir nada turun pada posisi
nada di 167,0 Hz pada silabel ta dan yo ke posisi nada 109,5 Hz. Simpulannya adalah alir nada berita yo pada kontur primer tuturan emosi senang [s
na bena amb
mndar brita jo]yang dituturkan oleh orang kebanyakan menunjukkan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi.
Time s 0.865714
500
b
r i
t a
j o
Time s 0.865714
Universitas Sumatera Utara
119
5.4 Perbandingan Alir Nada Emosi Marah Kaum Bangsawan dan Orang
Kebanyakan
5.4.1 Alir Nada pedeh hati ambe
Alir nada pedeh hati ambe padakontur primer atau tuturan emosi marah [p
deh hati ambleh kelakuana ta ora tua] yang dituturkan oleh kaum bangsawan dan oleh orang kebanyakan mempunyai perbedaan pada jumlah alir
nada yaitu pada oleh kaum bangsawan terdiri atas tiga alir nada sedangkan pada oleh orang kebanyakan hanya mempunyai satu alir nada saja. Alir nada pedeh hati
ambe oleh kaum bangsawan menekankan alir nada naik turun dengan kontur nada deklinasi sedangkan alir nada pedeh hati ambe oleh orang kebanyakan
menunjukkan alir nada turun saja tetapi dengan kontur nada yang sama yaitu kontur nada deklinasi. Kesimpulannya alir nada pedeh hati ambe oleh kaum
bangsawan dan oleh orang kebanyakan sama-sama menunjukkan kontur nada yang sama yaitu kontur nada deklinasi.
5.4.2 Alir Nada ngeleh kelakuannya
Alir nada ngeleh kelakuannya padakontur primer atau tuturan emosi marah [p
deh hati ambleh klakuana ta ora tua] yang dituturkan oleh oleh kaum bangsawan dan orang kebanyakan mempunyai perbedaan pada jumlah alir nada
yaitu pada kaum bangsawan hanya mempunyai satu alir nada saja sedangkan pada orang kebanyakan terdiri atas dua alir nada. Alir nada ngeleh kelakuannya oleh
kaum bangsawan menekankan alir nada turun dengan kontur nada deklinasi sedangkan alir nada ngeleh kelakuannyaoleh orang kebanyakan menunjukkan alir
nada naik turun tetapi dengan kontur nada yang sama yaitu kontur nada deklinasi.
Universitas Sumatera Utara
120 Kesimpulannya alir nada ngeleh kelakuannya oleh kaum bangsawan dan orang
kebanyakan sama-sama menunjukkan kontur yang sama yaitu kontur nada deklinasi.
5.4.3 Alir Nada tang orang tua