54 diminta untuk memberikan definisi tentang emosi itu sendiri. Setelah itu, tidak
seorang pun dari mereka yang mengetahuinya‖. Ketika kita menggunakan istilah
tersebut, emosi merupakan sebuah pengalaman rasa. Kita merasakan adanya emosi; kita tidak sekedar memikirkannya. Ketika seseorang mengatakan sesuatu
atau melakukan sesuatu yang secara pribadi penting untuk kita, maka emosi kita akan meresponnya, dan biasanya akan diikuti dengan pikiran yang berhubungan
dengan perkataan tersebut, perubahan psikis dan juga hasrat untuk melakukan sesuatu. Misalnya, jika ada seorang bawahan yang menyuruh kita untuk mencatat
hasil pertemuan rapat kantor, mungkin kita akan merasa marah dan berpikir, ‖Siapa sih dia, berani-beraninya menyuruh saya?‖. Psikis kita akan mengalami
perubahan ketika tekanan darah kita meninggi, dan kita merasakan adanya sebuah keinginan untuk memarahinya. Walaupun demikian, para ahli telah berusaha
mencoba merumuskan definisi emosi, atau setidaknya, berupaya membuat rumusan-rumusan untuk mengantar pemahaman kita pada masalah tersebut.
3.4.3 Klasifikasi Emosi
Scherer 1997 dalam Wade, dkk. 2007:107 menyatakan bahwa manusia di manapun mereka berada, telah memiliki dasar-dasar emosi atau telah memiliki
emosi primer dan emosi sekunder. Dasar emosi primer umumnya meliputi rasa takut fear, marah anger, sedih sadness, senang joy, terkejut surprise, jijik
disgust, dan sebal contempt. Emosi-emosi tersebut memiliki pola fisiologis yang berbeda-beda dan menghasilkan ekspresi wajah yang juga berbeda-beda.
Situasi yang menimbulkan emosi-emosi tersebut bersifat umum di seluruh dunia: di manapun manusia berada, kesedihan akan mengikuti persepsi kehilangan, rasa
takut akan mengikuti persepsi ancaman atau disakiti, rasa marah akan mengikuti
Universitas Sumatera Utara
55 persepsi penghinaan atau ketidakadilan, dan seterusnya. Sebaliknya, emosi
sekunder meliputi semua variasi dan campuran berbagai emosi yang bervariasi antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya serta berkembang secara
bertahap sesuai tingkat kedewasaan kognitif. Untuk mengklasifikasikan emosi sangatlah pelik, sama juga halnya seperti
mendefinisikan emosi di atas. Emosi-emosi itu bisa menjadi positif dan bisa menjadi negatif. Emosi yang positif secara personal menghasilkan perasaan yang
menyenangkan. Apakah itu bangga, bahagia, puas, damai, harapan atau suatu kelegaan. Emosi yang positif pula akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Sebaliknya, perasaan marah, frustasi, takut, dengki, panik dan emosi-emosi negatif lainnya secara personal menghasilkan perasaan susah.
Roger-Daniel 2009:51 mengklasifikasikan emosi-emosi positif dan emosi- emosi negatif sebagai berikut:
Tabel 3.1. Klasifikasi Emosi Positif dan Emosi Negatif
Emosi-emosi Positif Emosi-emosi Negatif
Gembira Senang
Girang Antusias
Riang Baik Hati
Kesukaan Gembira luar biasa
Bangga Puas
Bahagia Bersorak girang
Menggetarkan hati Sangat gembira
Besar hati Bebas
Terhibur Puas hati
Santai Merasa bersalah
Malu Terhina
Tersipu-sipu Menyesal
Dengkiiri hati Cemburu
Muak Benci
Marah Rendah diri
Tidak sabar Dongkol
Geram Kejam
Terintimidasi Ragu-ragu
Kaget
Universitas Sumatera Utara
56
Emosi-emosi Positif Emosi-emosi Negatif
Sabar Damai
Tenang Penuh harapan
Terpesonakagum Takjub
Takut Panik
Menakutkan Sedih
Putus asa Tidak senang
Merusak
Kemudian, Roger-Daniel 2009:60 mengatakan bahwa emosi negatif timbul akibat dari perhatian utama yang diabaikan seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3.2. Emosi Negatif Timbul Karena Perhatian Tidak Terpenuhi
Keinginan utama saya tidak
terpenuhi ketika: Emosi yang dihasilkan
bisa membuat saya merasa:
Ketika hal ini terjadi, maka saya mudah:
Saya tidak dihargai Saya diperlakukan sebagai
musuh Kebebasan saya dibatasi
Status saya diturunkan Peran saya diremehkan dan
di batasi
MarahMuak Geram Jijik
Kesal Muak Jengkel Marah
Gemas Terhina Terganggu
Benci Iri hatiMerasa
Tidak bersalah Sabar dan malu
Gelisah
Menyesal Menyesal Terhina
Malu Takut Sedih Grogi
Menderita Khawatir Putus asa
Gusar Murung Hancur
Dengki
Apatis
dan cemburu
Bertindak secara negatif, melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan kepentingan saya.
Menjalaninya sendirian. Berpikir kaku.
Bertindak seakan-akan dan terlihat seperti tidak dapat
dipercaya.
Selanjutnya, Roger-Daniel 2009:61 juga mengatakan bahwa emosi positif timbul akibat dari kekuatan dari terpenuhinya keinginan-keinginan utama seperti
tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
57 Tabel 3.3. Emosi Positif Timbul Karena Perhatian Tidak Terpenuhi
Keinginan utama saya
terpenuhi manakala:
Emosi yang dihasilkan bisa membuat saya
merasa: Ketika hal ini
terjadi, maka
saya mudah:
Saya dihargai Saya diperlakukan
sebagai rekan Kebebasan
Antusias
Gembira Senang
Terhibur Sangat
Gembira
Mengharukan
Penuh cinta Peduli
Penuh kasih
Bangga
Ulung Bekerja sama
Bekerja Secara
kelompok Menjadi kreatif
saya untuk memutuskan
sesuatu diakui. Status saya
yang tinggi dihormati
sebagaimana mestinya.
Peran saya diakui;
pengakuan itu meliputi
aktifitas-aktifitas yang meyakinkan
saya bahwa saya bisa membuat
perbedaan.
Bahagia
Puas hati Senang
Riang Nyaman
Gembira
Penuh Harapan
Berani
Tenang
Bebas Santai
Menjadi terpercaya.
Setelah melihat uraian-uraian di atas, dapatlah diketahui bahwa emosi mempunyai varian-varian, apakah emosi positif ataukah emosi negatif. Varian-
varian emosi itu, memiliki beberapa fungsi di dalam kehidupan manusia. Menurut Coleman dan Hammen dalam Syukur, 2011:34
—40, ada empat fungsi emosi yaitu,
1. Emosi berfungsi sebagai survival yaitu sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Emosi juga akan memberikan kekuatan pada
manusia untuk membedakan dan mempertahankan diri terhadap gangguan atau rintangan. Dengan adanya perasaan cinta, sayang, marah, cemburu
Universitas Sumatera Utara
58 atau benci dapat membuat manusia menjalani hidup dalam kebersamaan
dengan orang lain. 2. Emosi berfungsi sebagai energizer yaitu sebagai pembangkit energi.
Dengan adanya emosi dapat memberikan kita semangat dalam bekerja dan hidup. Misalnya perasaan cinta dan kasih sayang. Tetapi, di sisi lain emosi
juga dapat memberikan dampak negatif yang akan membuat kita merasakan sedih dan benci.
3. Emosi berfungsi sebagai messenger yaitu emosi yang terjadi pada diri seseorang dapat membawa informasi atau pesan. Emosi akan
memberitahukan kepada kita bagaimana keadaan orang-orang yang ada di sekitar kita, terutama orang-orang yang kita sayangi atau kita cintai.
4. Emosi berfungsi sebagai komunikasi intrapersonal, sekaligus juga sebagai komunikasi interpersonal. Emosi juga berfungsi sebagai sumber informasi
tentang keberhasilan kita. Emosi yang ada di dalam diri manusia dapat memberikan rangsangan terhadap pemikiran, khayalan baru, dan tingkah
laku yang baru. Ketika kita mendambakan kesehatan yang baik, kondisi badan yang sehat menandakan bahwa apa yang kita dambakan berhasil.
Melihat fungsi emosi di atas menunjukkan bahwa emosi sangat dibutuhkan di dalam kehidupan manusia, tetapi janganlah emosi itu menimbulkan
persoalan-persoalan yang dapat merusak tatanan kehidupan manusia.
3.4.4 Klasifikasi Bunyi Bahasa