137 durasinya dimulai pada awal tuturan, pada akhir tuturan, pada posisi paling tinggi
dan posisi paling rendah pada tuturan emosi marah, emosi sedih, dan emosi senang kalangan kaum bangsawan dan orang kebanyakan. Di dalam penentuan
struktur melodik ataupun penentuan frekuensi suatu tuturan dalam tuturan target, ditentukan dengan melihat posisinya dalam tuturan yaitu 1 nada dasar frekuensi
dasar yang merupakan hasil pengukuran nada yang ada pada awal sebuah tuturan, 2 nada akhir frekuensi akhir merupakan hasil pengukuran nada yang ada pada
akhir sebuah tuturan, 3 tuturan puncak nada frekuensi tertinggi merupakan hasil pengukuran nada yang paling tinggi pada sebuah tuturan dan 4 nada rendah
frekuensi paling bawah merupakan hasil pengukuran nada yang paling rendah di dalam sebuah tuturan.
6.2 Pengukuran Frekuensi Tuturan Emosi Kalangan Kaum Bangsawan
6.2.1 Frekuensi Tuturan Emosi Marah
Frekuensi tuturan intonasi emosi marah dari kalangan kaum bangsawan, [p
deh hati ambleh klakuana ta ora tua] ‗pedih hati saya melihat kelakuannya kepada orang tua‘
Tabel 6.1. Frekuensi tuturan intonasi emosi marah dari kalangan kaum bangsawan, [p
deh hati ambleh klakuana ta ora tua]
Frekuensi Hz Kontur Frek. Frek. Frek. Frek. Durasi
Awal Akhir Tinggi Rendah 0101 177.0 116.7 222.5 116.7 2.04297
Tabel 6.1 di atas menunjukkan bahwa tuturan intonasi emosi marah dari kalangan kaum bangsawan, yaitu [p
deh hati ambleh klakuana ta ora tua] memiliki berbagai macam frekuensi yang biasa terdapat di dalam sebuah
Universitas Sumatera Utara
138 tuturan yaitu frekuensi awal 177.0 Hz, frekuensi akhir 116.7 Hz, frekuensi tinggi
222.5 Hz, dan frekuensi rendah 116.7 Hz, sedangkan untuk durasi temporal yaitu 2.04297 detik. Frekuensi akhir dan frekuensi rendah terlihat sama yaitu pada
116.7 Hz karena tuturan emosi marah dari kalangan kaum bangsawan ini pada akhir tuturan tetap menunjukkan frekuensi yang rendah.
6.2.2 Frekuensi Tuturan Emosi Sedih
Frekuensi tuturan intonasi emosi sedih dari kalangan kaum bangsawan, [p
reh kali ati ne ia gugor dalam lakukan tugasa] ‗perih sekali hati ini ia gugur dalam melakukan
tugasnya‘ Tabel 6.2. Frekuensi tuturan intonasi emosi sedih dari kalangan kaum
bangsawan, [p reh kali ati ne ia gugor dalam lakukan tugasa]
Frekuensi Hz Kontur Frek. Frek. Frek. Frek. Durasi
Awal Akhir Tinggi Rendah 0201 128.7 112.2 126.7 112.2 3.51043
Tabel 6.2 di atas menunjukkan bahwa tuturan intonasi emosi sedih dari kalangan kaum bangsawan, yaitu [p
reh kali ati ne ia gugor dalam lakukan tugas
a] juga memiliki berbagai macam frekuensi yang biasa terdapat di dalam sebuah tuturan yaitu frekuensi awal 128.7 Hz, frekuensi akhir 112.2 Hz, frekuensi
tinggi 126.7 Hz, dan frekuensi rendah 112.7 Hz, sedangkan untuk durasi temporal yaitu 3.51043 detik. Sama dengan tuturan emosi marah pada tabel sebelumnya
yaitu tabel 6.1, bahwa frekuensi akhir dan frekuensi rendah pada tuturan intonasi emosi sedih dari kalangan kaum bangsawan ini terlihat sama yaitu pada 112.7 Hz
karena pada akhir tuturan tetap menunjukkan frekuensi yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
139
6.2.3 Frekuensi Tuturan Emosi Senang