Sistem Radang Usus Buntu Appendicit is

Sistem Pernapasan 123

4. Kecepatan Bernapas

Sistem pernapasan tidak terlepas dari pengaturan oleh sistem saraf. Kita dapat menahan napas selama beberapa menit. Namun, kemudian kita akan merasakan dorongan yang sangat kuat untuk menarik napas. Bagian otak yang berperan dalam mengatur pernapasan adalah bagian medula oblongata Gambar 7.5. Ketika kandungan O 2 dalam darah sedikit, medula oblongata akan mengirimkan impuls kepada otot tulang rusuk atau diafragma untuk berkontraksi. Sensor CO 2 dan O 2 di aorta Sinyal saraf mengindikasi tingkat CO 2 dan O 2 Kenaikan CO 2 penurunan pH di darah Pusat kontrol pernapasan Otak Pons varoli Medula oblongata Sinyal saraf menyebabkan kontraksi otot Diafragma Otot rusuk Sumber: Concise Encyclopedia ature, 1994 Gambar 7.5 Bagian otak yang berperan dalam mengatur pernapasan adalah medula oblongata. Ketika darah banyak mengandung CO 2 , pH darah akan mengalami perubahan. Perubahan pH ini dideteksi oleh medula oblongata. Sebagai respons, medula oblongata mengirimkan impuls pada otot tulang rusuk untuk berkontraksi lebih cepat atau lebih pendek sehingga volume rongga dada menjadi lebih besar dan napas menjadi lebih dalam. Dengan demikian, lebih banyak oksigen yang dapat diikat oleh darah dalam kapiler. Selain medula oblongata, bagian lain dari sistem saraf yang ikut mengatur pernapasan adalah bagian pons varoli di otak. Pada umumnya, laju pernapasan sesuai dengan laju penambahan karbon dioksida dalam darah atau laju pengurangan oksigen dalam darah dan jaringan. Hal tersebut dipengaruhi oleh jenis aktivitas. Ketika melakukan aktivitas berat, kita akan terengah-engah. Hal tersebut terjadi karena peningkatan metabolisme dalam jaringan, terutama otot sehingga terjadi peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah.

5. Fase Pertukaran Udara di Jaringan Tubuh dan Paru-paru

Pada prinsipnya, pertukaran gas yang terjadi di jaringan tubuh dan paru- paru terjadi secara difusi mengikuti perbedaan tekanan. Udara yang sampai alveoli memiliki tekanan O 2 yang lebih tinggi dan tekanan CO 2 yang lebih rendah dibandingkan dengan darah dalam pembuluh arteri yang melewati alveoli. Jika tekanan udara 1 atmosfer 760 mmHg, dan volume O 2 adalah 21, tekanan parsial O 2 PO 2 di udara bebas adalah 0,21 x 760 mmHg, yaitu sekitar 160 mmHg. Sementara itu, tekanan parsial CO 2 PCO 2 diketahui adalah sekitar 0,23 mmHg. Akibatnya, O 2 dari udara berdifusi melewati epitel alveoli dan kapiler ke dalam darah di dalam kapiler Campbell, 1998: 845. O 2 O 2 O 2 O 2 Sumber: Biology Concepts Connections, 2006 Gambar 7.6 Struktur hemoglobin. Hemoglobin dapat mengikat empat molekul oksigen.