Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
68
d. Patah Tulang Fraktura
Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu: 1
patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
2 patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.
Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami penderita
e. Terkilir
Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus persendian tertarik ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa
dilakukan. Pada kasus dislokasi, ligamen sobek sehingga sendi bergeser. Dislokasi disebut juga urai sendi.
f. Kelainan Bentuk Tulang Belakang
Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban hanya di satu sisi tubuh saja, dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang
belakang. Ada beberapa jenis kelainan, yaitu: 1
lordosis , jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan;
2 kifosis
, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang; 3
skoliosis , jika punggung membengkok ke samping.
a b
c
Gambar 4.28
Cacat tulang akibat kebiasaan duduk yang salah a kifosis,
b lordosis, dan c skoliosis. Sudahkah Anda membiasakan
duduk dengan posisi yang baik?
g. Artritis
Artritis adalah gangguan pada persendian. Artritis dapat dibedakan sebagai berikut.
1 Artritis gout
, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya, terjadi pada sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi tangan terlihat
lebih besar. 2
Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang rawan di ujung
tulang. Hal tersebut menyebabkan persendian sakit ketika digerakkan. 3
Artritis eksudatif , terjadi karena serangan kuman tertentu yang
menyebabkan peradangan pada persendian. Sendi dipenuhi oleh cairan getah bening.
4 Artritis sikka
, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut menyebabkan rasa sakit ketika menggerakkan persendian.
2. Kelainan dan Gangguan pada Otot
Otot sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika mengalami gangguan, kerja otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat,
contohnya jika kita bergerak mengalami rasa sakit pada bagian betis atau bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada
otot.
• Kifosis
• Lordosis
• Skoliosis
Kata Kunci
Sistem Gerak
69
a. Atrofi
Atrofi adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Pada umumnya, atrofi terjadi karena lama tidak menggunakan
otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan karena terlalu lama terbaring sakit.
b. Tetanus
Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima rangsang. Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani,
bakteri yang menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang untuk berkontraksi.
c. Miastenia Gravis
Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan mengalami pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak
berfungsi sama sekali. Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot yang berhubungan dengan sistem pernapasan tidak dapat
berkontraksi.
d. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrofi
Mirip dengan atrofi, penderita distrofi mengalami otot yang mengecil dan tidak dapat berfungsi normal. Namun, distrofi terjadi karena kelainan
sejak lahir, diperkirakan kelainan ini bersifat genetis.
f. Hernia
Hernia disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga perut melemah sehingga tidak mampu menyangga usus. Akibatnya, usus turun
dan terkadang mencapai testis atau sampai ke daerah lipat paha.
3. Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Gerak
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang di segala bidang. Termasuk di dalamnya teknologi yang mengatasi berbagai masalah yang
berhubungan dengan sistem gerak. Orang yang kehilangan kaki atau tangannya dapat dibantu dengan
menggunakan kaki atau tangan palsu. Kaki dan tangan palsu ini terus dikembangkan sehingga mempunyai bentuk dengan fungsi yang maksimal,
menggantikan kaki dan tangan yang asli Gambar 4.29.
Rigor mortis adalah fenomena otot-otot yang menjadi kaku
3–4 jam setelah seseorang meninggal dunia. Rigor mortis
akan mencapai puncak setelah 12 jam dan hilang lagi setelah
48–60 jam.
Hal ini terjadi karena sel- sel otot pada orang mati tidak
lagi menghasilkan ATP. Ikatan aktin dan miosis masih dapat
terjadi, tetapi pelepasan ikatan tersebut memerlukan ATP yang
tidak ada lagi pada orang mati. Akibatnya, pada orang mati,
aktin dan miosin dapat tetap melekat kuat dan otot menjadi
kaku.
Sumber: Dasar-Dasar Anatomi dan
Fisiologi Tubuh M anusia, 1992
Wawasan
Biologi
Selain kaki dan tangan palsu, teknologi lain yang berhubungan dengan sistem gerak adalah kursi roda. Kursi roda digunakan oleh orang-orang
yang kakinya tidak dapat digunakan lagi secara normal.
Sumber: www.manufacturingcenter.com; www.unescap.org
Gambar 4.29
Untuk menolong para pasien yang kehilangan tangan atau
kaki, dibuat tangan atau kaki buatan.
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
70
Sumber: Jendela Iptek: Ilmu
Kedokteran, 1997
Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1.
Sebutkan tiga contoh kelainan pada tulang. 2.
Sebutkan tiga contoh kelainan pada otot. 3.
Teknologi apa saja yang telah berkembang untuk mengatasi kelainan dan gangguan pada sistem
gerak?
Soal Penguasaan
Materi
4.4
1. Gerak pada manusia merupakan perpaduan antara
tulang dan otot. Tulang saja tidak akan bergerak, namun memerlukan otot untuk dapat bergerak
sehingga tulang dapat dikatakan sebagai alat gerak pasif.
2. Berdasarkan penyusunnya, tulang dapat dibedakan
menjadi tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan kondrosit,
serabut kolagen, dan matriks.
3. Tulang keras berdasarkan bentuknya dibedakan
menjadi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak beraturan.
4. Tulang rangka manusia terdiri atas lebih dari 206
tulang. Tulang tesebut dapat dikelompokkan menjadi rangka aksial dan rangka apendikular.
Rangka aksial terdiri atas tulang kepala, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Adapun
tulang apendikular terdiri atas tulang gelang bahu, tulang anggota gerak atas, tulang gelang panggul,
dan tulang anggota gerak bawah.
Rangkuman
5. Hubungan antartulang artikulasi dapat dibedakan
menjadi sinartrosis amfiartrosis, dan aliran diartrosis. Persendian diartrosis memungkinkan
pergerakan leluasa dan dapat dibedakan atas sendi peluru, sendi putar, sendi engsel, sendi elipsoid,
sendi pelana, dan sendi luncur.
6. Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat dibeda-
kan menjadi otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Mekanisme kerja otot berdasarkan teori sliding
filamen , menyatakan bahwa sewaktu otot kontraksi
tidak ada filamen yang memendek atau memanjang, namun hanya terjadi pergeseran filamen.
7. Tulang dan otot dapat mengalami gangguan.
Gangguan pada tulang, di antaranya osteoporosis dan mikrosefalus. Adapun gangguan pada otot, di
antaranya atrofi dan hernia.
Gambar 4.30
Persendian internal buatan yang diciptakan oleh John Charnley.
Para penderita arthritis juga dapat dibantu dengan teknologi sendi buatan. Sendi buatan ini
memberikan keleluasaan gerak, juga meng- hilangkan rasa sakit karena arthritis. Sendi buatan
ini kali pertama dibuat oleh dokter dari Inggris yang bernama John Charnley pada 1966. Sendi
buatan ini berupa bola stainless steel yang dipasang pada bagian pangkal tulang femur, dan sebuah
mangkok teflon untuk menggantikan mangkok sendi tulang femur pada gelang panggul Gambar
4.30.
Sistem Gerak
71
Kaji Diri
Apakah Anda telah memahami Sistem Gerak dengan baik? Setelah mempelajari Bab Sistem Gerak, Anda harus dapat
menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada
manusia. Jika Anda belum dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan pada sistem
gerak manusia, Anda belum menguasai materi Sistem Gerak dengan baik. Rumuskan materi yang belum Anda pahami,
kemudian diskusikan dengan teman-teman atau guru Biologi Anda. Belajarlah dengan lebih baik lagi.
Dengan mempelajari Sistem Gerak, Anda tentunya telah memahami kenapa kita bisa bergerak. Anda pun mengetahui
macam-macam tulang penyusun tubuh. Apakah manfaat lain dari mempelajari Sistem Gerak ini?
Sistem Gerak
Tulang
Tulang keras Otot polos Otot lurik Otot jantung
Tulang rawan hialin
Tulang rawan elastis
Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan
Otot
Artikulasi
Sinartrosis Amfiartrosis
Diartrosis
Tulang pipa Tulang pipih
Tulang pendek Tulang tak beraturan
disebabkan kerja dari
dibedakan menjadi dibedakan menjadi
memiliki
terdiri atas terdiri atas
berdasarkan bentuknya
P e t a
Konsep
Rangka Rangka
Apendikular
Rangka Aksial
terdiri atas
membentuk
Sendi putar
Sendi engsel
Sendi peluru
di antaranya