Larut dalam air Vitamin dan Mineral

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 108

c. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menyekresikan air liur yang mengandung enzim ptialin amilase. Enzim tersebut berperan dalam pencernaan enzimatik yang berlangsung di mulut. Amilase mengubah amilum menjadi glukosa. Selain enzim, ludah juga mengandung zat antibakteri lisozim sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh mengandung lebih sedikit bakteri yang dapat membahayakan kesehatan kita. Cairan ludah juga membantu melarutkan makanan dan melumasi rongga mulut. Ludah dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah yang terdapat di dalam mulut Gambar 6.9, yaitu: 1 glandula parotid, yang berada di mulut bagian belakang, di dekat telinga; 2 glandula submaksilaris, berada di rahang bawah; 3 glandula sublingualis, berada di bawah pangkal lidah. Saluran parotid Kelenjar parotid Kelenjar sublingualis Kelenjar submaksilaris Sumber: Human Anatomy, 1996 Gambar 6.9 Manusia mempunyai tiga pasang kelenjar ludah.

2. Kerongkongan Esofagus

Kerongkongan berbentuk seperti tabung dengan panjang kira-kira 25 cm yang menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan ikut berperan dalam mendorong makanan menuju lambung. Kerongkongan dilengkapi sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot halus untuk tugas tersebut. Otot- otot tersebut tersusun memanjang dan melingkar sehingga mampu melakukan serangkaian kontraksi yang membuat makanan terdorong menuju lambung. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik Gambar 6.10.

3. Lambung

Lambung pada manusia menyerupai kantung otot yang mampu menampung bahan makanan sebanyak 2 liter hingga 4 liter. Makanan masuk ke lambung melalui sfinkter kardiak yang merupakan otot melingkar antara esofagus dan lambung. Otot tersebut tertutup ketika tidak ada makanan yang masuk ke lambung. Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas, dekat hati; b. fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah; c. pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus. Lambung dapat mencerna makanan secara mekanik. Lambung memiliki tiga lapis otot halus yang tersusun memanjang bagian luar, melingkar bagian tengah, dan miring bagian dalam. Kontraksi dinding lambung menghasilkan gerakan peristaltik yang menghancurkan makanan dan mencampurkannya dengan enzim-enzim yang dihasilkan oleh dinding lambung. Esofagus Otot sirkular berkontraksi Otot sirkular berelaksasi Makanan Gambar 6.10 Gerak peristaltik pada esofagus. Esofagus adalah saluran makanan yang menghubungkan mulut dan lambung. Sumber: Human Anatomy, 1996 • Enzim ptialin • Gerak peristaltik Kata Kunci Sistem Pencernaan 109 Lambung menyimpan makanan dan menyalurkannya secara bertahap ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai dengan tingkat pencernaan dan absorpsi makanan. Oleh karena itu, manusia dapat makan dalam jumlah yang relatif banyak. Pada karnivora, kemampuan ini berkembang secara ekstrim. Misalnya, macan dapat memakan daging sebanyak 18 kg sekali makan, lalu mencernanya dan tidak makan selama beberapa hari ke depan. Dinding lambung disusun oleh lapisan epitel sel selapis batang. Kontraksi otot lambung menyebabkan beberapa sel pada dinding lambung menyekresikan gastrin. Gastrin merangsang sel-sel kelejar di dinding lambung menyekresikan asam lambung. Asam lambung tersebut terdiri atas HCl, enzim-enzim pencernaan, dan lendir mukus. Perhatikan Gambar 6.12. Esofagus Fundus Sfinkter kardiak Kardiak lambung Pilorus Sfinkter pilorik Sumber: Human Anatomy, 1996 Gambar 6.11 Lambung dibagi menjadi tiga bagian, kardiak, fundus, dan pilorus. Lendir selain berfungsi mencampur makanan dengan enzim, juga berfungsi melindungi dinding lambung dari asam lambung. Dinding lambung sering mengalami pergantian karena sering rusak oleh HCl yang dihasilkannya. HCl berperan dalam membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam makanan yang tidak mati oleh ludah dalam mulut. HCl juga mengaktivasi sel-sel kelenjar lain di dinding lambung untuk menghasilkan pepsinogen. Dalam suasana yang asam pH 1 hingga 3, pepsinogen akan berubah menjadi enzim yang aktif, yaitu pepsin. Pepsin akan mengubah protein menjadi protease dan pepton. Selain pepsin, beberapa enzim lain yang dihasilkan antara lain adalah renin yang berfungsi menggumpalkan kasein dalam susu, dan lipase yang berfungsi mencerna lemak. Makanan di lambung yang telah berbentuk cairan asam disebut kim chyme. Melalui gerakan peristaltik, kim didorong menuju usus halus melewati sfinkter pilorik, yaitu otot yang berada di ujung lambung. Lambung juga menjadi persinggahan sementara makanan sebelum masuk ke usus halus. Lambung dapat mengatur berapa volume makanan yang harus dikeluarkan ke usus halus untuk mengoptimalkan proses penyerapan makanan. • Gastrin • Pepsin • Renin • Lipase Kata Kunci Sfinkter kardiak Sfinkter pilorik Dinding lambung Mukosa Lambung Sel mukus Sel parietal Sumber: Biology: Discovering Life, 1991 Gambar 6.12 Sel mukus melindungi dinding lambung. Dinding lambung menyekresikan berbagai macam enzim pencernaan. Sumber: Jendela Iptek: Tubuh M anusia 1997 Tokoh Biologi William Beaumont 1785 – 1853 William Beaumont adalah seorang ahli bedah angkatan darat AS. Pada tahun 1822, Beaumont berhasil mengidentifikasikan asam hidroklorida asam lambung dan gerak peristaltik lambung. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 110

4. Usus Halus Intestinum

Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu pencernaan secara enzimatik dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah. Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum usus dua belas jari, jejunum usus kosong, dan ileum usus penyerapan. Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati, pankreas, dan sel-sel di dinding usus halus tersebut Gambar 6.13. Enzim-enzim tersebut memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah. Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran dari garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu dihasilkan hati untuk kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika dibutuhkan, empedu akan dialirkan dari kantung empedu menuju usus halus melewati saluran yang disebut ductus hepaticus saluran empedu. Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino. Meskipun berperan dalam memecah lemak, garam empedu tidak termasuk enzim. Garam empedu bekerja mirip deterjen atau agen pengemulsi yang memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas terletak di antara lambung dan usus halus. Selain lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat NaHCO 3 , amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering disebut pancreas juice. Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk memberikan suasana basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana basa ini, enzim-enzim yang dihasilkan pankreas dapat bekerja optimum. Masing-masing enzim tersebut bereaksi terhadap molekul makanan yang berbeda. Amilase berperan dalam memecah amilum zat tepung menjadi maltosa. Lipase memecah lemak lipid menjadi gliserol dan asam lemak. Dinding usus halus menghasilkan tripsinogen dan kemotripsinogen yang akan menjadi enzim aktif tripsin dan kemotripsin ketika memasuki rongga usus halus. Tripsin dan kemotripsin memecah protein dan polipeptida menjadi rantai-rantai peptida yang lebih pendek. Karboksipeptidase kemudian menghidrolisis peptida menjadi asam-asam amino. Sel-sel epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga menghasilkan enzim aminopeptidase, sukrase, laktase, dan maltase fungsinya dapat dilihat pada Tabel 6.3. Jadi, segera setelah molekul-molekul makanan dicerna oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang sederhana diserap ke dalam sel dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah. Hati Lambung Kantung empedu Pankreas Duodenum Gambar 6.13 Zat hasil sekresi hati dan pankreas masuk ke sistem pencernaan melalui duodenum. Sumber: Biology: Discovering Life, 1991 • Duodenum • Ileum • Jejunum Kata Kunci