Menstruasi Praktis Belajar Biologi 2 IPA Kelas 11 Fictor Ferdinand P Moekti Ariebowo 2009

Sistem Reproduksi 193

5. Pemberian ASI Air Susu Ibu

Semenjak bayi dilahirkan, ia tidak lagi diberi nutrisi melalui plasenta. Namun, sang ibu masih dapat memberi makan bayi dengan memproduksi dan menyekresikan susu dari payudaranya. Di dalam payudara, terkandung kelenjar mamae. Kelenjar mamae kelenjar susu berada di lapisan kulit dan menyekresikan campuran lemak, protein, dan karbohidrat yang dikenal dengan air susu. Berikut tabel kandungan nutrien dalam ASI. Air 88 Lemak 3,8 Protein 0,9 Laktosa 7,0 Lain-lain 0,2 Sumber: www.lingkagespro ect.org Gambar 10.14 Persentase kandungan ASI No. 1. 2. Tabel 10.1 Beberapa Zat yang Dikandung Kolostrum dan ASI Kandungan Manfaat Kolostrum • Immunoglobulin A • Protein, vitamin A, karbohidrat, dan lemak ASI • Taurin • Decosahexanoic Acid DHA dan Arachidonic Acid AA • Immunoglobulin A Ig.A • Laktoferin • Lisozim • Sel darah putih • Faktor bifidus Zat kekebalan untuk melindungi bayi dan berbagai penyakit terutama diare. Sesuai kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Asam amino, berfungsi sebagai neurotransmiter dan proses pematangan otak Asam lemak tak jenuh rantai panjang untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Dapat dibentuk oleh tubuh dari substansi pembentuknya precursor, yaitu masing-masing dari omega 3 asam linolenat dan omega 6 asam linoleat. Ig.A tidak diserap, tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pencernaan. Sejenis protein komponen zat kekebalan tubuh Enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri E.coli dan Salmonella serta virus. Pada ASI 2 minggu pertama terdapat lebih dari 4000 selmL. Terdiri atas 3 macam, yaitu Bronchus Asociated Lympocyte Tissue BALTantibodi pernapasan; Gut Asociated Lympocyte Tissue GALTantibodi saluran pernapasan; dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue MALTantibodi jaringan payudara ibu. Menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang menjaga flora usus bayi. Kelenjar mamae mengalami pematangan pada wanita sewaktu mengalami pubertas. Namun, hanya setelah wanita melahirkan saja kelenjar mamae mengalami perkembangan dan pematangan akhir menjadi kelenjar yang menyekresikan air susu. Sekresi kelenjar mamae ini merupakan respons terhadap hormon progesteron dan estrogen. Pada bulan ke tiga atau ke empat kehamilan, kelenjar mamae mulai menyintesis dan menyimpan cairan kuning yang disebut kolostrum, dalam jumlah yang sedikit. Kolostrum akan menjadi makanan pertama bagi bayi. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 194 Kolostrum mengandung banyak antibodi ibu yang akan membantu bayi dari infeksi. Selain itu, mengandung banyak protein yang dapat mencegah diare. Beberapa hari setelah dilahirkan, bayi akan mulai disusui. Proses menyusui jika dikombinasikan dengan hormon prolaktin dari kelenjar hipofisis akan menstimulasi sintesis ASI. Sewaktu plasenta dipisahkan antara bayi dan ibunya, progesteron dan estrogen dari plasenta tidak dapat lagi menghambat pengeluaran prolaktin. Setelah produksi susu dimulai, hubungan fisiologi dan psikologi antara ibu dan anak terjadi. Bayi secara insting mengisap puting payudara, menyebabkan terjadinya pengiriman impuls kepada otak ibu untuk menghasilkan prolaktin dan oksitosin dari kelenjar hipofisis. Prolaktin merangsang produksi ASI lebih banyak, sedangkan oksitosin merangsang sekresi ASI. Pemberian ASI saja atau yang dikenal dengan ASI eksklusif, selama 6 bulan pertama dianjurkan oleh badan kesehatan dunia WHO. Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan tubuh bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama tidak memerlukan penambahan cairan atau makanan lain. Rata-rata kebutuhan cairan bayi sehat sehari berkisar 800–100 mLkg berat badan dalam minggu pertama usianya. Pada usia 3–6 bulan, sekitar 140–160 mLkg berat badan. Jumlah ini dapat dipenuhi cukup dari ASI eksklusif dan tidak dibatasi sesuai permintaan bayi, siang dan malam. Selain itu, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menghemat pengeluaran rumah tangga.

6. Pemeriksaan Sebelum Kehamilan: Faktor Rh

Pemeriksaan kondisi pasangan sebelum menikah sangat baik dilakukan untuk mengurangi risiko yang akan timbul pada bayi. Salah satu pemeriksaan yang umum dilakukan adalah pemeriksaan golongan rhesus Rh darah calon ibu dan anak. Walaupun tidak mungkin untuk menggagalkan pernikahan yang akan dilaksanakan, tetapi dengan pemeriksaan ini diharapkan calon orangtua dapat melakukan perencanaan yang matang terhadap keluarga yang akan dibentuknya kelak. Terdapat 85 manusia memiliki protein tertentu dalam darahnya yang menentukan sifat Rh darahnya positif atau negatif. Rh positif bersifat dominan terhadap Rh negatif sehingga apabila seorang wanita mempunyai Rh negatif dan suaminya mempunyai Rh positif, anaknya akan mempunyai Rh positif. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penolakan bayi oleh tubuh ibu. Hal ini telah Anda pelajari dalam Bab Sistem Peredaran Darah. Pada kehamilan pertama, penolakan tubuh ibu tidak terlalu tampak. Rh positif yang dikandung oleh anak pada kehamilan pertama belum direspons secara maksimal oleh sistem imun tubuh ibu. Namun, telah dipersiapkan jika terjadi serangan Rh positif yang kedua. Oleh karena itu, pada kehamilan kedua, bayi akan diserang oleh sistem imunitas tubuh ibu karena dianggap Rh positif adalah protein asing yang harus dilawan. Antibodi tubuh ibu ini akan membuat darah bayi menggumpal sehingga dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Kasus kematian bayi akibat ketidakcocokan Rh ini disebut eritroblastosis fetalis. Sumber: Biology Concepts Connections 2006 Gambar 10.15 Ibu menyusui anaknya. Pemberian ASI eksklusif sangat dianjurkan. Masyarakat umumnya berpendapat bahwa plasenta dapat mencegah zat-zat berbahaya dari ibu memasuki tubuh janin yang dikandungnya. Namun, para ilmuwan mengetahui bahwa plasenta tidak berfungsi sebagai pelindung. Apapun yang terdapat dalam darah ibu dapat memasuki janin. Virus, obat- obatan, dan alkohol termasuk zat yang dapat memengaruhi janin. Sumber: Heath Biology 1985 Wawasan Biologi • ASI eksklusif • Eritroblastosis fetalis Kata Kunci Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Sebutkan bagian-bagian pada organ reproduksi wanita. 2. Jelaskan secara singkat proses oogenesis 3. Hormon apa saja yang berperan dalam proses menstruasi. 4. Bagaimana terjadinya fertilisasi. Soal Penguasaan Materi 10.2