Rongga Mulut Praktis Belajar Biologi 2 IPA Kelas 11 Fictor Ferdinand P Moekti Ariebowo 2009

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 110

4. Usus Halus Intestinum

Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu pencernaan secara enzimatik dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah. Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum usus dua belas jari, jejunum usus kosong, dan ileum usus penyerapan. Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati, pankreas, dan sel-sel di dinding usus halus tersebut Gambar 6.13. Enzim-enzim tersebut memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah. Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran dari garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu dihasilkan hati untuk kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika dibutuhkan, empedu akan dialirkan dari kantung empedu menuju usus halus melewati saluran yang disebut ductus hepaticus saluran empedu. Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino. Meskipun berperan dalam memecah lemak, garam empedu tidak termasuk enzim. Garam empedu bekerja mirip deterjen atau agen pengemulsi yang memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas terletak di antara lambung dan usus halus. Selain lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat NaHCO 3 , amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering disebut pancreas juice. Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk memberikan suasana basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana basa ini, enzim-enzim yang dihasilkan pankreas dapat bekerja optimum. Masing-masing enzim tersebut bereaksi terhadap molekul makanan yang berbeda. Amilase berperan dalam memecah amilum zat tepung menjadi maltosa. Lipase memecah lemak lipid menjadi gliserol dan asam lemak. Dinding usus halus menghasilkan tripsinogen dan kemotripsinogen yang akan menjadi enzim aktif tripsin dan kemotripsin ketika memasuki rongga usus halus. Tripsin dan kemotripsin memecah protein dan polipeptida menjadi rantai-rantai peptida yang lebih pendek. Karboksipeptidase kemudian menghidrolisis peptida menjadi asam-asam amino. Sel-sel epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga menghasilkan enzim aminopeptidase, sukrase, laktase, dan maltase fungsinya dapat dilihat pada Tabel 6.3. Jadi, segera setelah molekul-molekul makanan dicerna oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang sederhana diserap ke dalam sel dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah. Hati Lambung Kantung empedu Pankreas Duodenum Gambar 6.13 Zat hasil sekresi hati dan pankreas masuk ke sistem pencernaan melalui duodenum. Sumber: Biology: Discovering Life, 1991 • Duodenum • Ileum • Jejunum Kata Kunci Sistem Pencernaan 111 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 Tabel 6.3 Enzim dan Peranannya dalam Pencernaan Makanan Nama Enzim Dihasilkan oleh Organ Tempat Enzim Bekerja Amilase ptialin Pepsin Lipase Amilase pankreas Tripsin Kemotripsin Karboksipeptidase Laktase Sukrase Aminopeptidase Maltase Kelenjar ludah Lambung Pankreas Pankreas Pankreas Pankreas Pankreas Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Mulut Lambung Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Usus halus Fungsi Amilum → maltosa Protein → polipeptida Lemak → gliserol dan asam lemak Amilum → maltosa Protein → polipeptida Protein → polipeptida Polipeptida → asam amino Laktosa → glukosa dan galaktosa Sukrosa → glukosa dan fruktosa Polipeptida → asam amino Maltosa → glukosa Usus halus membentuk struktur yang disebut dengan vili jonjot dan mikrovili usus Gambar 6.14. Struktur vili tersebut memperluas permukaan di dalam usus halus sehingga meningkatkan penyerapan. Seperti juga pada lambung, usus halus mempunyai otot-otot polos yang letaknya bertumpuk dan bersilangan. Ketika otot-otot ini berkontraksi, kim teraduk dan bersentuhan dengan dinding usus sehingga terdorong melewati usus halus yang panjangnya mencapai delapan meter. Sebagian zat diserap, sedangkan zat yang tidak dapat diserap terdorong menuju usus besar akibat gerakan otot-otot usus halus. Villi Lakteal Vena Pembuluh limfa Arteri Mikrovili Gambar 6.14 Dinding usus halus terspesialisasi untuk mengabsorpsi molekul-molekul kecil yang dihasilkan dari proses pencernaan. Sumber: Biology: Discovering Life, 1991

5. Usus Besar

Usus besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu kolon dan rektum Gambar 6.16. Makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak dapat diserap oleh usus halus, seperti serat pada sayuran dan buah-buahan serta lemak dan protein yang tidak dapat terurai, semuanya akan bercampur dengan air dan akan masuk ke dalam kolon. Di dalam kolon, terdapat berbagai jenis bakteri, • Kolon • Rektum Kata Kunci Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 112 Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Organ-organ apa sajakah yang termasuk dalam sistem pencernaan manusia? 2. Sebutkan fungsi dari organ-organ tersebut. 3. Enzim-enzim apa sajakah yang terlibat dalam mencerna karbohidrat? Soal Penguasaan Materi 6.2 C Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia salah satunya adalah Escherichia coli yang hidup bersimbiosis dengan manusia. Escherichia coli E. coli mencerna makanan yang tidak dapat dicerna enzim usus. E.coli menyekresikan beberapa zat seperti thiamin vitamin B 1 , riboflavin vitamin B 3 , vitamin B 12 , biotin vitamin H, dan vitamin K. Zat-zat tersebut kemudian diserap oleh dinding kolon. Di kolon, kotoran feses yang semisolid dihasilkan. Adanya gerakan peristaltik kolon menyebabkan feses tersebut terdorong ke bagian usus besar selanjutnya, yaitu rektum. Di dalam rektum terjadi penyerapan air dan mineral yang masih dikandung feses semisolid tersebut. Hasilnya adalah feses yang solid. Ketika rektum penuh, akan timbul keinginan ingin buang air besar defekasi sebagai mekanisme untuk membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna. Makanan merupakan zat kompleks yang terdiri atas berbagai macam zat makanan. Pernahkah Anda membayangkan perjalanan makanan tersebut hingga diserap tubuh? Sekarang, tugas Anda membuat sebuah bagan perjalanan makanan contohnya, nasi goreng beserta zat-zat yang dikandungnya. Jelaskan dalam bagan tersebut tempat terjadinya pencernaan mekanik dan enzimatik beserta enzim-enzim yang terlibat. Jelaskan pula alur pemecahan dan tempat penyerapan zat-zat makanan tersebut. Buat bagan ini bersama kelompok Anda dalam waktu satu minggu. Tugas Ilmiah 6.1 Gangguan sistem pencernaan pada manusia sangat banyak, menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan. Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberi tubuh yang sehat. Di antara gangguan tersebut, yang umum terjadi antara lain sebagai berikut.

1. Karies pada Gigi Dent al Car ies

Orang mengenal karies gigi sebagai gigi berlubang. Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi Gambar 6.15. Defekasi Kata Kunci