Paru-paru Praktis Belajar Biologi 2 IPA Kelas 11 Fictor Ferdinand P Moekti Ariebowo 2009

Sistem Ekskresi 141 Langkah Kerja 1. Masukkan 5 mL–6 mL larutan Benedict ke dalam 2 tabung reaksi. Masukkan tabung reaksi tersebut dalam gelas kimia berisi air, lalu panaskan gelas kimia berisi air menggunakan kaki tiga tripod dan pemanas spiritus. Panaskan selama sekitar 10 menit. 2. Masukkan 8–10 tetes urine dalam tabung reaksi pertama dan 8–10 tetes air gula pada tabung reaksi kedua. Biarkan selama beberapa menit dalam penangas. 3. Diskusikan hasil pengamatan Anda bersama kelompok. Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Apakah yang terjadi setelah urine dan air gula dimasukkan dalam tabung reaksi yang dipanaskan? 2. Jika terjadi perubahan warna, menunjukkan apakah hal tersebut? 3. Apakah urine normal mengandung gula? Jika mengandung gula, bagian ginjal saluran apakah yang terganggu kerjanya? Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Jelaskan, fungsi sistem ekskresi pada manusia. 2. Jelaskan proses pembentukan urine. Soal Penguasaan Materi 8.1 3. Mengapa paru-paru, hati, dan kulit termasuk sistem ekskresi manusia? B Gangguan pada Sistem Ekskresi Gangguan pada sistem ekskresi yang umum terjadi antara lain sebagai berikut. 1. Sistitis Cystitis adalah peradangan yang terjadi di kantung urinaria. Biasanya, terjadi karena infeksi oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh. 2. Hematuria, terjadi ketika ditemukan eritrosit dalam urine. Penyebabnya bermacam-macam, seperti adanya batu dalam ginjal, tumor di renal pelvis, ureter, kandung kemih, kelenjar prostat atau uretra. 3. Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga proses filtrasi darah terganggu. 4. Batu ginjal adalah adanya objek keras yang ditemukan di pelvis renalis ginjal. Komposisi batu ginjal adalah asam urat, kalsium oksalat, dan kalsium fosfat. Batu ginjal terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral, tetapi sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut sering mengakibatkan iritasi dan pendarahan pada bagian ginjal yang kontak dengannya. 5. Gagal ginjal, terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan fungsinya secara normal. Hal ini dapat terjadi karena senyawa toksik, seperti merkuri, arsenik, karbon tetraklorida, insektisida, antibiotik, dan obat penghilang sakit pada tingkat yang tinggi. Gagal ginjal dapat diatasi dengan dialisis. Kita lebih mengenalnya sebagai proses cuci darah. Jika kerusakan ginjal sangat parah, dapat dilakukan transplantasi ginjal yang baru Gambar 8.7. • Batu ginjal • Gagal ginjal • Glomerulonefritis • Hematuria • Sistilis Kata Kunci Dewasa ini di Indonesia ramai dibicarakan mengenai penjualan organ ginjal. Buatlah makalah mengenai hal tersebut dikaitkan dengan aspek biologis, sosiologis, dan etika kedokteran. Anda dapat mencari sumber melalui surat kabar atau internet. Presentasikan makalah Anda tersebut di depan kelas untuk ditanggapi. Tugas Ilmiah 8.1