Sistem Sistem Penyakit pada

Sistem Reproduksi 187 Spermatogenesis Tujuan Mengamati tahap-tahap spermatogenesis Alat dan Bahan Awetan preparat irisan melintang tubulus seminiferus Mammalia, mikroskop, dan alat gambar. Langkah Kerja 1. Amati awetan preparat irisan melintang tubulus seminiferus dengan menggunakan mikroskop. 2. Gunakan pembesaran yang terkecil terlebih dahulu. Setelah objek yang akan diamati jelas, gunakan pembesaran yang lebih tinggi agar objek dapat terlihat detailnya. 3. Gambar bagian-bagian dari tubulus seminiferus di buku latihan Anda. Jangan lupa untuk mencantumkan keterangan gambar. Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan gambar berikut. 4. Diskusikan bersama kelompok Anda mengenai tahap-tahap spermatogenesis. Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Dapatkah Anda melihat secara jelas tahap-tahap spermatogenesis? 2. Bagian manakah yang menunjukkan sperma dewasa? Kegiatan 10.1 Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Sebutkan-baian-bagian dari organ reproduksi pria. 2. Sebutkan tiga buah kelenjar aksesoris pada organ reproduksi pria. 3. Jelaskan secara singkat mengenai spermatogenesis. Soal Penguasaan Materi 10.1 Pada wanita, hormon yang berperan dalam pendewasaan seksual primer dan sekunder adalah hormon estrogen, biasanya terjadi pada usia 11–13 tahun. Ciri-ciri seksual sekunder pada wanita adalah mulai tumbuhnya bagian-bagian khas seorang wanita, seperti payudara, pinggul, serta tumbuh rambut di sekitar kelamin dan ketiak. Hormon pada wanita juga banyak memengaruhi siklus reproduksi dan proses kehamilan. Manusia berkembang biak secara generatif atau seksual karena pembuahan hanya dapat terjadi jika sel kelamin jantan sperma membuahi sel kelamin betina sel telur. Dalam Biologi, seks didefinisikan sebagai keseluruhan struktur dan fungsi yang mencirikan perbedaan antara jantan dan betina. Oleh karena alat-alat seksual manusia terpisah antara jantan dan betina, organ reproduksi manusia disebut berumah dua atau dioecius. B Sistem Reproduksi Wanita Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 188 Organ reproduksi wanita bagian luar adalah vagina Gambar 10.6. Vagina merupakan saluran dengan dinding tebal, tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi ketika dilahirkan. Proses masuknya sel sperma didahului dengan masuknya penis pada lubang vagina. Proses ini dinamakan dengan coitus atau senggama. Vagina memiliki beberapa aksesoris yang terdiri atas klitoris, bagian kulit penutup vagina, serta selaput dara hymen. Bagian kulit penutup bagian luar dengan kulit yang lebih tebal dinamakan labia mayor dan bagian kulit penutup di bagian dalam disebut labia minor. Selaput dara merupakan jaringan kulit tipis yang melindungi vagina pada saat membuka. Bagian tersebut mudah sekali terkoyak oleh gesekan, baik oleh benda keras maupun proses senggama. Sebelum memasuki rahim, terdapat saluran reproduksi yang disebut leher rahim cervix. Pada bagian ini, disekresikan cairan yang berguna mencegah masuknya bakteri dan kuman lainnya penyebab infeksi. Pada masa Uterus Rahim Endometrium dinding rahim Anus Vagina Oviduk Tuba Fallopi Ovarium Kantung urine Uretra Klitoris Sumber: Biology: The Unity and Diver sity of Life 1995 Cervix leher rahim • Ovarium • Tuba Fallopi • Vagina Kata Kunci Gambar 10.6 Organ reproduksi pada wanita beserta bagian-bagiannya. Sumber: Concise Encyclopedia ature, 1994 Tokoh Biologi Gabriello Fallopio 1523 – 1562 Gabriello Fallopio adalah seorang ahli anatomi asal Italia. Ia menemukan saluran yang menghubungkan ovarium dan uterus. Namanya diabadikan sebagai nama saluran tersebut.

1. Organ Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita dimulai dari tempat pembentukan sel telur yang disebut ovarium. Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf. Di kantung ini, sel telur mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dikeluarkan dari ovarium. Proses keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui sebuah saluran yang dinamakan tuba Fallopi. Di saluran inilah umumnya fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak dibuahi akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding uterus mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan dan oksigen bagi calon bayi. Rahim mempunyai ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5 cm. Namun, akan mampu menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat hingga 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk mempersiapkan kehamilan.