Gangguan Sistem Burung Aves

Sistem Pencernaan 103 asam amino esensial, yaitu isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin, treonin, triptofan, valin, histidin, dan arginin hanya diperlukan oleh balita. Sebaliknya, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri di dalam tubuh kita. Jenis kandungan protein pada makanan dibagi menjadi dua, yaitu protein lengkap dan protein tidak lengkap. Protein lengkap adalah protein yang mengandung semua asam amino esensial, sedangkan protein tidak lengkap adalah protein yang hanya mengandung sebagian asam amino esensial. Protein lengkap banyak terdapat dalam daging, ikan, unggas-unggasan, susu, keju, dan telur. Protein tidak lengkap banyak terdapat dalam daun sayuran hijau, padi-padian, dan kacang-kacangan Gambar 6.4. Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel, terdapat protein yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator bagi molekul-molekul tertentu ketika melewati membran plasma. Sintesis protein dalam pembentukan enzim dan hormon membutuhkan asam-asam amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan protein. Protein dalam darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah sebagai buffer. Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen. Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.

4. Vitamin dan Mineral

Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan bahan makanan yang lain. Vitamin membantu enzim dalam mengkatalis reaksi-reaksi kimia tertentu dalam tubuh. Vitamin juga penting bagi pertumbuhan, kesehatan, dan reproduksi. Kebanyakan vitamin tidak dapat diproduksi sendiri sehingga kita harus memperolehnya dari luar melalui makanan. Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin dia akan mengalami avitaminosis. Vitamin mudah rusak atau kehilangan fungsinya jika mengalami pemanasan berlebih. Pada umumnya, penderita avitaminosis tidak memperoleh vitamin karena kesalahan dalam mengolah makanan. Vitamin dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Sebagian besar vitamin larut dalam air, hanya vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Oleh karena larut dalam lemak, waktu retensi waktu tinggal vitamin- vitamin tersebut lebih lama. Vitamin terdapat dalam jumlah yang sedikit pada makanan, tetapi sangat penting untuk metabolisme yang normal. Pada umumnya, vitamin tidak dapat diproduksi sendiri dalam tubuh sehingga harus kita dapatkan dalam makanan kita. Kekurangan salah satu vitamin dalam makanan, dapat menyebabkan penyakit tertentu. Vitamin dipecah secara katabolisme, tetapi digunakan tubuh dalam bentuk aslinya atau dalam bentuk modifikasinya. Ketika struktur kimia vitamin rusak, vitamin kehilangan fungsinya. Vitamin seperti riboflavin, asam pantotenat , niasin, dan biotin sangat penting untuk memproduksi energi. Sementara itu, asam folat dan vitamin B 12 terlibat dalam sintesis asam nukleat. Retinol , thiamin, dan vitamin C, D dan E sangat penting untuk pertumbuhan. Vitamin K sangat penting untuk sintesis protein pembeku darah. Vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E dan K diabsorpsi di sepanjang usus oleh lemak. Beberapa vitamin tersebut disimpan dalam waktu yang lama di dalam tubuh. Oleh karena itu, vitamin dapat terakumulasi hingga mencapai titik toksik yang disebut hipervitaminosis. Vitamin yang larut dalam Gambar 6.4 Jenis makanan yang mengandung protein, yaitu daging dan kacang-kacangan. Sumber: Heath Biology, 1985 • Avitaminosis • Hipervitaminosis Kata Kunci Bagaimana orang yang tidak mengonsumsi daging vege- tarian memperoleh asam amino esensial? Apakah mereka akan mengalami kekurangan protein? Para vegetarian mengatasi hal tersebut dengan cara menganekaragamkan bahan pangan yang dimakannya. Beberapa bahan pangan yang tidak lengkap asam aminonya akan saling melengkapi. Itulah sebabnya, seorang vegetarian masih dapat memenuhi kebutuhan asam amino esensialnya dan tetap hidup sehat. Wawasan Biologi Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 104 air contohnya adalah vitamin B dan C. Vitamin ini diserap bersama air di sepanjang usus dan tinggal dalam waktu yang singkat dalam tubuh sebelum akhirnya dikeluarkan. Berikut tabel sumber, fungsi, dan gejala kekurangan beberapa vitamin. Vitamin A. Larut dalam lemak Vitamin A Vitamin D Vitamin E tokoferol Vitamin K

B. Larut dalam air

Vitamin B 1 thiamin Vitamin B 2 riboflavin Vitamin B3 niasin Vitamin B 12 Vitamin C asam askorbat Tabel 6.1 Sumber, Fungsi, dan Gejala Kekurangan Beberapa Vitamin Sumber Fungsi Gejala Kekurangan Putih telur, mentega, sayuran hijau, dan minyak hati ikan Susu, hati, telur, dan minyak ikan Minyak sayur, mentega, susu, dan sayuran Sayuran hijau, tomat, dan minyak kedelai Ikan laut, daging sapi, sereal, susu, dan kacang kedelai Susu, telur, daging sapi, ragi, dan kacang kedelai. Sayuran hijau, selai kacang, kentang, sereal, ikan, daging, dan tomat Hati Kentang, jeruk, tomat, dan sayuran Pertumbuhan, kulit sehat, dan mata Pertumbuhan, menjaga membran sel, fungsi reproduksi Pembekuan darah, fungsi hati Metabolisme karbohidrat, otot dan fungsi saraf Metabolisme karbohidrat, pertumbuhan jaringan otot, dan fungsi saraf Metabolisme karbonat, pertumbuhan Pertumbuhan, metabolisme karbonat, pencernaan makanan, fungsi saraf Produksi sel darah merah, fungsi saraf Pertumbuhan, kesehatan gusi Rabun senja, perubahan kulit, dan pertumbuhan yang terhambat Kelainan pertumbuan tulang dan gigi Belum diketahui Pendarahan Beri-beri, pertumbuhan yang terhambat, kelainan saraf Beri-beri, pertumbuhan yang terhambat, penuaan dini Gangguan pencernaan dan saraf Anemia Radang gusi, sariawan, pendarahan kulit Mineral merupakan komponen dari enzim. Mineral menambah kekuatan pada tulang dan gigi, serta sangat penting untuk aktivitas saraf dan otot. Mineral berfungsi juga sebagai penyangga buffer dan terlibat dalam proses perubahan energi serta osmosis. Mineral didapat dalam bentuk aslinya atau dalam kombinasi dengan molekul organik lain. Sumber mineral dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Mineral diserap dari tumbuhan, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit karena biasanya mineral terdapat dalam serat tumbuhan. Contoh makanan yang banyak mengandung mineral adalah sereal, roti, lemak, dan gula. Berikut tabel contoh beberapa mineral beserta sumber, fungsi, dan gejala kekurangannya. Sumber: Heath Biology, 1985