Kelenjar Pineal Mata Praktis Belajar Biologi 2 IPA Kelas 11 Fictor Ferdinand P Moekti Ariebowo 2009

Sistem Regulasi 173 Silia tersebut diminyaki oleh lapisan lendir. Pada lapisan membran silia, terdapat enzim yang akan mengkatalisis proses perubahan sinyal kimia menjadi impuls saraf sehingga menciptakan perubahan potensial aksi. Impuls saraf yang dihasilkan akan dikirim ke bagian otak, yaitu saraf kranial olfaktori I. Tulang Bulbus olfaktori Akson olfaktori Sel reseptor olfaktori Rongga hidung Gambar 9.28 Hidung adalah organ sensorik yang dapat menangkap rangsang kimia. Di r ongga hidung bagian manakah letak bulbus olfaktori? Sumber: Biology: Dicovering Life, 1991 • Kanalis semisirkularis • Reseptor olfaktori Kata Kunci

4. Lidah

Lidah merupakan bagian dari reseptor kimia tubuh lainnya. Organ yang menerima rangsangan ini adalah ujung pengecap yang berada di lidah. Jumlah ujung pengecap ini dapat mencapai 10.000 buah yang tersembunyi di antara tonjolan-tonjolan lidah papila. Perhatikan Gambar 9.29. Setiap ujung pengecap, memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap rasa. Pada dasarnya, rasa sangat beragam sekali, tapi hanya ada empat macam rasa yang umum kita kecap, yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Setiap bagian di lidah mempunyai sensitivitas berbeda terhadap sensasi empat rasa tersebut. Setiap sensasi rasa yang diberikan akan diterima oleh reseptor di dalam ujung pengecap yang akan membuat perbedaan potensial sehingga impuls saraf dapat dialirkan ke sistem saraf pusat. Bagian otak yang menerima rangsangan ini adalah saraf kranial VII fasial dan saraf kranial IX glosofaringeal. Sel-sel reseptor Pori-pori Kuncup perasa Lidah Pori pengecap Kuncup perasa Molekul gula Neuron sensoris Sel reseptor Sumber: www.vh.org; Biology Concepts Connections, 2006 Gambar 9.29 Papila pada lidah manusia. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI 174 Sensasi rasa yang kita kecap dari sistem saraf pengecap, biasanya berhubungan dengan kerja dari sistem saraf penciuman di hidung. Oleh karena itu, pada saat kita pilek dan indra penciuman tersumbat, makanan yang kita makan seakan tidak memiliki rasa.

5. Kulit

Kulit merupakan reseptor tubuh yang paling luas dan paling pertama menerima informasi dari lingkungan. Di dalam kulit, tersimpan banyak sekali reseptor mekanis mechanoreceptor sehingga kita dapat merasakan dingin, panas, tekanan, hingga rasa sakit. Umumnya, reseptor berada di bawah folikel akar rambut sehingga diduga ada hubungan antara rambut di kulit dengan sensitivitas kulit terhadap rasa tertentu. Anda dapat membuktikan bagaimana rasa sakit akibat rambut kaki yang dicabut jika dibandingkan dengan rambut di kepala. Di bawah kulit, setidaknya ada lima jenis sel saraf reseptor yang menerima informasi berbeda Gambar 9.30, yaitu: a. Ruffini, peka terhadap rangsang suhu panas; b. Krause, peka terhadap rangsang suhu dingin; c. Paccini, peka terhadap rangsang tekanan, dan sentuhan;

d. Meissner, peka terhadap rangsang tekanan dan sentuhan; e.

Ujung saraf bebas, peka terhadap rangsang tekanan ringan dan rasa sakit. Reseptor-reseptor pada kulit dari jenis yang berbeda, tidak menyebar secara sama di permukaan tubuh. Reseptor rasa sakit 27 kali lebih banyak dibandingkan reseptor dingin. Sumber: Heath Biology, 1985 Wawasan Biologi Reseptor panas Ujung saraf bebas Reseptor tekanan ringan Ujung kelenjar keringat Reseptor tekanan berat Reseptor dingin Sumber: www.sirinet.net Gambar 9.30 Jenis sel saraf sensoris yang berada di bawah kulit manusia. Kerja kelima sel saraf tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe reseptor, yaitu termoreseptor Ruffini dan Krause, mekanoreseptor Meisner dan Paccini, dan reseptor rasa sakit ujung saraf bebas. Mekanoreseptor banyak terdapat di ujung jari, bibir, telapak kaki, dan alat kelamin. Ujung- ujung reseptor rabaan juga terdapat pada folikel rambut di dalam lapisan dermis. Reseptor rasa sakit atau nyeri dibedakan dari mekanoreseptor karena memang mempunyai mekanisme kerja yang berbeda. Reseptor rasa sakit dapat dikatakan sebagai reseptor kimia yang berada di luar hidung dan lidah. Reaksi kerja yang terjadi akibat sensasi rasa sakit di kulit diciptakan oleh pelepasan enzim dari jaringan yang rusak atau terluka sehingga akan mengubah protein tertentu di dalam darah menjadi suatu zat kimia, yaitu bradikinin, yang mengaktifkan reseptor rasa sakit. Sistem Regulasi 175 Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Sebutkan organ indra yang dimiliki oleh manusia. 2. Jelaskan bagian-bagian telinga. 3. Mengapa dalam merasakan rasa makanan, indra penciuman memiliki pengaruh terhadap persepsi rasa tersebut? Soal Penguasaan Materi 9.3 D Gangguan pada Sistem Regulasi Gangguan pada sistem regulasi dapat terjadi pada sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indra. Berikut ini beberapa gangguan yang umum dijumpai pada sistem regulasi.

1. Gangguan Sistem Saraf Pusat

Beberapa penyakit yang mengganggu sistem saraf pusat adalah stroke, meningitis, sklerosis ganda, polio paralitik, penyakit Parkinson, penyakit Leu Gehrig, dan sakit kepala migrain. a. Stroke Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada otak yang dipicu oleh terhalangnya aliran darah atau hilangnya darah di pembuluh darah dalam otak. Masih ingatkah Anda materi sistem peredaran darah? Apa yang dapat menyebabkan kelainan pada aliran darah? Penderita stroke mempunyai masalah dengan reaksi motorik gerakan pada bagian tubuh tertentu sehingga menyebabkan kelumpuhan. Jika bagian otak tidak mendapat suplai nutrisi, akan terjadi kematian pada bagian sel sarafnya. Jika semua bagian otak tidak mendapatkan nutrisi dalam waktu lima menit saja, dapat mengakibatkan kematian. Stroke disebut juga sebagai kematian sebagian sel saraf di otak. b. Meningitis Anda telah mengenal lapisan pelindung otak, yaitu meninges. Bagian ini tidak luput dari infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme. Penyakit infeksi atau radang pada lapisan meninges dinamakan meningitis.

c. Koma

Koma diartikan sebagai periode panjang seseorang pada kondisi tidak tersadarkan diri dan tidak dapat dirangsang bahkan dengan stimuli yang paling menyakitkan. Koma dapat diakibatkan oleh benturan pada otak. d. Tremor Tremor adalah kondisi tubuh dan alat gerak yang tidak dapat menahan goncangan tubuh. Penderita lanjutannya adalah penyakit Parkinson, yaitu kelainan otak yang ditandai dengan gemetar dan kesulitan berjalan, bergerak, dan regulasi. e. Sklerosis ganda Sklerosis ganda adalah salah satu penyakit utama pada sistem saraf pusat. Orang dengan penyakit ini mengalami pengurangan mielin yang mengakibatkan gangguan pada kemampuan saraf untuk menghantarkan Diskusikan, mengapa bila kita menusukkan jarum dan menempelkan bara atau es pada titik yang sama di permukaan tubuh, sensasinya akan berbeda-beda? Tugas Ilmiah 9.1