ditangani. Aspek ekonomi masih menjadi prioritas utama kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan mindset pada
para pengambil kebijakan daerah dengan melibatkan akademisi, NGO, politisi, dan para pemerhati lingkungan hidup untuk dapat bersama-sama memberikan evaluasi
dan masukan perbaikan kebijakan. Model pelibatan masyarakat ini dapat mengadopsi model yang telah dilakukan di kota-kota di Swedia Stockholm, Goteborg, Malmo,
dan Orebro yang disampaikan pada hasil penelitian Elander dan Lundgren 2005.
5.4.4. Pemantauan Deskripsi dan Evaluasi Kebijakan
Pemantauan dan evaluasi kebijakan merupakan tahapan analisis kebijakan ketika kebijakan tersebut dilaksanakan. Pelibatan masyarakat, para ahli, NGO, serta para
pemerhati lingkungan dalam pemantauan dan evaluasi kebijakan merupakan bagian dari konsep pembangunan kota hijau berbasis green growth WWF dan PWC 2011
dalam rangka menurunkan efek pulau bahang akibat tingginya emisi gas CO
2
, perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat, serta untuk meningkatkan
kemamapuan adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim terutama iklim perkotaan yang terjadi.
Elander dan Lundgren 2005 menyatakan bahwa pemerintah daerah
kota-kota di Swedia memberikan kesempatan kepada para ahli ekologi untuk ikut berperan dalam
perumusan masalah, peramalan, rekomendasi, pemantauan, dan evaluasi kebijakan. Alcoforado et al. 2009 menambahkan bahwa untuk menciptakan pembangunan kota
berkelanjutan kota hijau, selain ahli ekologi, juga diperlukan ahli iklim dalam proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan
pembangunan kota. Ahli iklim dapat memberikan masukan dan rekomendasi dalam penanganan masalah pulau bahang kota serta penataan ventilasi dan penanganan
stagnasi udara di perkotaan yang berkaitan dengan penataan kota serta penentuan hutan kota kota.
Analisis kebijakan menurut Parson 2001 terdiri dari analisis determinasi, analisis isi kebijakan, monitoring dan evaluasi, informasi untuk kebijakan dan
advokasi kebijakan. Pada dasarnya analisis kebijakan Parson 2001 hampir sama dengan tahapan analisis kebijakan Dunn 2003. Determinasi kebijakan menurut
Parson 2001 dalam hal permasalahan yang dihadapi Kabupaten Bandung adalah terdiri dari analisis perumusan masalah terjadinya pulau bahang kota yang saat ini
terjadi serta penyusunan dan pelaksanaan kebijakan yang ditujukan untuk semua
warga kabupaten Bandung, baik pemerintah daerah, pengusaha serta masyarakat Kabupaten Bandung. Tahapan analisis kebijakan yang lain menurut Parson 2001
juga sama dengan analisis kebijakan Dunn 2003 yang merupakan rekomendasi, monitoring dan evaluasi untuk pebaikan kebijakan. Informasi dan advokasi kebijakan
menurut Parson 2001 sudah tercakup didalam tahapan analisis kebijakan Dunn 2003 yaitu pada tahap rekomendasi, monitoring dan evaluasi kebijakan.