Analisis Spasial Perubahan Penutupan Lahan dan Distribusi Suhu Udara

suatu wilayah semakin hijau rapat oleh vegetasi maka nilai NDVI semakin besar. Persamaan untuk menghitung NDVI berdasarkan U.S. Geological Survey, Department of the Interior, National Aeronotics and Space Administration 2002 adalah sebagai berikut : NDVI = NIR – VISNIR + VIS NIR : reflektansi kanal infra merah dekat kanal 2 VIS : reflektansi kanal cahaya tampak kanal 2

3.3.2.3. Kajian Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau diamati dan diukur di beberapa titik terutama pada RTH atau hutan kota dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Kondisi fisik tanaman yang diukur dan diamati yaitu : a. Tinggi pohon b. Diameter batang c. Kerapatan tajuk Selain pengamatan dan pengukuran ruang terbuka hijau, juga dilakukan pengukuran iklim mikro. Pengukuran iklim mikro dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut : a. Di beberapa jenis penutupan lahan Pengukuran iklim mikro di beberapa jenis penutupan lahan dilakukan dengan mengukur suhu udara secara serentak dengan tinggi sensor 120 cm dari permukaan tanah pada beberapa jenis penutupan lahan dengan 6 ulangan. Lokasi pengukuran dilakukan di jalan raya pusat kota, pertokoan, area industri, permukiman, sawah, kebun campur, hutan kota dan hutan. b. Di beberapa bentuk dan struktur hutan kota Pengukuran suhu udara dan kelembaban udara dilakukan di beberapa bentuk hutan kota yaitu bentuk jalur, menyebar dan menggerombol. Sensor berjarak 120 cm dari permukaan tanah. Pengukuran dilakukan di dalam dan di luar hutan kota dengan 6 ulangan. Begitu pula pengukuran dilakukan di beberapa struktur hutan kota yaitu strata dua dan strata banyak yang dilakukan di dalam maupun di luar dengan 6 ulangan. Jarak dari hutan kota kurang lebih 5 meter. Analisis peran hutan kota dalam perbaikan iklim mikro mereduksi suhu udara serta peningkatan kelembaban udara dilakukan dengan cara menghitung kemampuan hutan kota dalam menurunkan suhu udara dan meningkatkan kelembaban udara. Kemampuan hutan kota dalam mereduksi suhu udara : Tr = T tbk - T tjk Keterangan : Tr = Suhu udara yang direduksi hutan kota T tbk = Suhu udara di luar hutan kota T tjk = Suhu udara di dalam hutan kota Kemampuan hutan kota dalam meningkatkan kelembaban udara : RH ∆rh = RH tjk - RH tbk Keterangan : RH ∆rh = Peningkatan kelembaban udara RH tjk = Kelembaban udara di bawah tajuk RH tbk = Kelembaban udara di tempat terbuka

3.3.3. Metode dan Analisis Sistem Dinamik Model Kota Hijau

Analisis sistem dinamik dalam pembuatan model kota hijau, menggunakan program Stella 9.0.2. Beberapa asumsi dan batasan yang digunakan dalam model ini adalah : a. Lingkungan udara Kabupaten Bandung merupakan lingkungan tertutup. Diasumsikan tidak ada massa udara dari dan keluar wilayah Kabupaten Bandung. b. Emisi CO 2 dari sumber energi Q F penggunaan pendingin udara, lampu, industri domestik dianggap sudah tercakup dalam perhitungan emisi CO 2 dari konsumsi energi rumah tangga. c. Laju pertambahan jumlah kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, dan jumlah unit industri diasumsikan sama dari tahun ke tahun. d. Terdapat pengaruh balik dari suhu udara terhadap pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk diasumsikan menurun ketika suhu udara sudah melampaui kenyamanan.