Sub Model Penutupan Lahan Gabungan Sub Model Kota Hijau

Meskipun nilai albedo tanah terbuka lebih tinggi dibandingkan ruang terbuka hijau, tetapi radiasi yang diserap lahan terbuka dipergunakan untuk pemanasan permukaan dan udara di atasnya. Maka udara di atas lahan terbuka suhunya tinggi. Tetapi meskipun ruang terbuka hijau albedonya lebih rendah dibandingkan tanah terbuka yang berarti radiasi yang diserap lebih tinggi, tetapi karena radiasi yang diserap tidak hanya untuk memanaskan permukaan, tetapi juga untuk evapotranspirasi, maka sisa energi radiasi untuk pemanasan udara tinggal sedikit sehingga suhu udara di sekitar ruang terbuka hijau suhunya lebih rendah. Albedo lahan terbangun memiliki nilai paling rendah 0,12, artinya jumlah radiasi yang dipantulkan lebih kecil, sedangkan jumlah radiasi yang diserap lebih besar. Energi radiasi yang besar ini digunakan hanya untuk memanaskan permukaan dan udara di atasnya sehingga suhu udara yang terukur akan tinggi. Oleh karena itu semakin luas lahan terbangun, maka suhu udara semakin meningkat, dan semakin luas ruang terbuka hijau, maka suhu udara semakin menurun. Gambar 22 Sub model suhu udara.

5.2.1.3. Sub Model Penutupan Lahan

Kondisi lingkungan khususnya suhu udara di Kabupaten Bandung sangat dipengaruhi oleh kondisi penutupan lahan. Lahan terbangun sangat berperan dalam pemanasan permukaan dan peningkatan suhu udara sedangkan ruang terbuka hijau berperan dalam penurunan suhu udara. Berdasarkan data tahun 2008, luas lahan terbuka di Kabupaten Bandung adalah sebesar 10.012 ha, sedangkan lahan terbangun 27.281 ha dan ruang terbuka hijau sebesar 139.009 ha. Semakin meningkatnya lahan terbangun dan lahan terbuka Suhu Incrase Table 1 Graph 1 Albedo RTH Albedo Lhn terbangun Albedo Tanah Terbuka Table 2 Albedo TB Awal Albedo riil TB Suhu udara Albedo LTB Awal Albedo riil LTB Albedo RTH Awal Albedo riil RTH Persen Albedo TB Persen Albedo RTH Persen Albedo LTB Decrease menyebabkan penurunan luas ruang terbuka hijau. Sub model penutupan lahan disajikan pada Gambar 23. Gambar 23 Sub model penutupan lahan.

5.2.1.4. Gabungan Sub Model Kota Hijau

Model utuh kota hijau terdiri dari gabungan sub model. Kondisi riil lingkungan Kabupaten Bandung khususnya suhu udara digambarkan pada model sistem dinamik yang terdiri dari beberapa variabel. Dengan menggabungkan semua variabel, menentukan konstanta yang mempengaruhi nilai dari masing-masing variabel, maka didapat model lengkap yang menggambarkan dinamika sistem yang ada di Kabupaten Bandung. Model kota hijau Kabupaten Bandung, disajikan pada Gambar 24. Laju pertambahan lhn terbangun in Penghijauan RTH Absolut Luas Total Wilay ah Luas Lhn Terbangun Absolut RTH Tanah Terbuka Lahan Terbangun out berkurang

5.2.2. Sensitivitas Model dan Evaluasi Model

Analisis sensitivitas dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana model dapat digunakan apabila ada perubahan pada asumsi. Berdasarkan analisis sensitivitas dapat diketahui sejauh mana kesimpulan hasil model dapat berubah apabila variabel model diubah. Analisis sensitivitas dengan merubah laju peningkatan jumlah kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, jumlah industri, jumlah penduduk, luas lahan terbangun, dan luas ruang terbuka hijau; mengakibatkan perubahan suhu udara. Hasil uji sensitivitas terhadap masing-masing variabel kunci menunjukkan bahwa ada perubahan kinerja model apabila diberikan suatu stimulus. Hal ini menunjukkan bahwa model yang dibangun sensitif Muhammadi et al. 2001 Evaluasi model dilakukan dengan mengamati kelogisan model. Hasil simulasi model dinamik menunjukkan bahwa peningkatan CO 2 , dan lahan terbangun, serta penurunan RTH menyebabkan peningkatan suhu udara. Dengan kondisi sistem tahun 2008, prakiraan suhu udara model adalah sebesar 24,1 °C, dan suhu udara riil sebesar 24,2 °C. Hal ini memperlihatkan kemiripan perilaku dengan struktur model agregatnya sehingga model dapat dikatakan baik.

5.2.3. Model Baseline Wilayah Kabupaten Bandung

Kondisi riil saat ini di Kabupaten Bandung dengan masing-masing nilai variabel model sistem dinamik dalam kondisi seperti sekarang apa adanya tanpa ada pengelolaan, maka diperkirakan ruang terbuka hijau akan terus menurun. Tahun 2044 ruang terbuka hijau yang tersisa hanya pada kawasan konservasi dengan luas 52.715 ha. Sebaliknya lahan terbangun terus bertambah, maksimal tahun 2044. Emisi gas CO 2 dari berbagai aktivitas manusia akan terus naik dan menyebabkan naiknya suhu udara. Apabila semua variabel-variabel ini tidak dikendalikan dengan baik, maka diperkirakan suhu ud ara di Kabupaten Bandung tahun 2040 ≥ 30 °C. Grafik model baseline wilayah Kabupaten Bandung lima puluh tahun ke depan disajikan pada Gambar 25. Gambar 25 Model baseline wilayah Kabupaten Bandung lima puluh tahun ke depan. 5.2.4. Skenario Model Wilayah Kabupaten Bandung 5.2.4.1. Skenario Hijau Salah satu cara untuk mewujudkan Kabupaten Bandung sebagai kota hijau, yaitu dengan mengantisipasi adanya pemanasan udara di perkotaan yang dikenal dengan pulau bahang kota. Beberapa variabel yang harus ditangani adalah laju pertumbuhan penduduk, laju peningkatan jumlah industri, laju peningkatan lahan terbangun, laju pertambahan kendaraan bermotor serta penambahan luas ruang terbuka hijau. Pemanasan udara di perkotaan dapat diatasi dengan menggunakan skenario hijau dengan cara menurunkan beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi pulau bahang kota, diantaranya dengan menurunkan laju pertumbuhan penduduk dari 0,0195 menjadi 0,01; laju peningkatan lahan terbangun diturunkan dari 0,07 menjadi 0,04; laju peningkatan kendaraan bermotor roda empat diturunkan dari 0,043 menjadi 0,02; dan kendaraan roda dua diturunkan dari 0,23 menjadi 0,1. Selain itu juga agar dapat meningkatkan penyerapan CO 2 dan agar kondisi iklim perkotaan lebih nyaman, maka perlu dilakukan penghijauan 100 ha per tahun. Kota hijau Kabupaten Bandung diwujudkan tidak hanya dengan mengatur faktor-faktor lingkungan, tetapi juga mengusahakan perbaikan kesejahteraan masyarakat dengan cara menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap meningkat. Oleh karena itu dalam skenario hijau dilakukan pencegahan penurunan jumlah industri yang saat ini terjadi di Kabupaten Bandung. Laju penurunan jumlah industri yang semula -3,5 diusahakan menjadi 0. 10:03 AM Sun, Nov 20, 2011 Page 1 2008 2018 2028 2038 2048 2058 Y ears 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 1e+009. 2e+009. 25000 75000 125000 50000 95000 140000 20 30 40 1: CO2 2: Lhn terbangun absolut 3: RTH Absolut 4: Suhu udara 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4

1. CO

2 ton 2. Lahan Terbangun ha

3. Ruang Terbuka Hijau ha 4. Suhu Udara ºC

Tahun