menyebabkan penurunan luas ruang terbuka hijau. Sub model penutupan lahan disajikan pada Gambar 23.
Gambar 23 Sub model penutupan lahan.
5.2.1.4. Gabungan Sub Model Kota Hijau
Model utuh kota hijau terdiri dari gabungan sub model. Kondisi riil lingkungan Kabupaten Bandung khususnya suhu udara digambarkan pada model sistem dinamik
yang terdiri dari beberapa variabel. Dengan menggabungkan semua variabel, menentukan konstanta yang mempengaruhi nilai dari masing-masing variabel, maka
didapat model lengkap yang menggambarkan dinamika sistem yang ada di Kabupaten Bandung. Model kota hijau Kabupaten Bandung, disajikan pada Gambar 24.
Laju pertambahan lhn terbangun
in Penghijauan
RTH Absolut Luas Total Wilay ah
Luas Lhn Terbangun Absolut
RTH Tanah Terbuka
Lahan Terbangun out
berkurang
5.2.2. Sensitivitas Model dan Evaluasi Model
Analisis sensitivitas dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana model dapat digunakan apabila ada perubahan pada asumsi. Berdasarkan analisis sensitivitas dapat
diketahui sejauh mana kesimpulan hasil model dapat berubah apabila variabel model diubah.
Analisis sensitivitas dengan merubah laju peningkatan jumlah kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, jumlah industri,
jumlah penduduk, luas lahan terbangun, dan luas ruang terbuka hijau; mengakibatkan perubahan suhu udara. Hasil uji
sensitivitas terhadap masing-masing variabel kunci menunjukkan bahwa ada perubahan kinerja model apabila diberikan suatu stimulus. Hal ini menunjukkan
bahwa model yang dibangun sensitif Muhammadi et al. 2001 Evaluasi model dilakukan dengan mengamati kelogisan model. Hasil simulasi
model dinamik menunjukkan bahwa peningkatan CO
2
, dan lahan terbangun, serta penurunan RTH menyebabkan peningkatan suhu udara. Dengan kondisi sistem tahun
2008, prakiraan suhu udara model adalah sebesar 24,1 °C, dan suhu udara riil sebesar 24,2 °C. Hal ini memperlihatkan kemiripan perilaku dengan struktur model
agregatnya sehingga model dapat dikatakan baik.
5.2.3. Model Baseline Wilayah Kabupaten Bandung
Kondisi riil saat ini di Kabupaten Bandung dengan masing-masing nilai variabel model sistem dinamik dalam kondisi seperti sekarang apa adanya tanpa ada
pengelolaan, maka diperkirakan ruang terbuka hijau akan terus menurun. Tahun 2044 ruang terbuka hijau yang tersisa hanya pada kawasan konservasi dengan luas 52.715
ha. Sebaliknya lahan terbangun terus bertambah, maksimal tahun 2044. Emisi gas CO
2
dari berbagai aktivitas manusia akan terus naik dan menyebabkan naiknya suhu udara. Apabila semua variabel-variabel ini tidak dikendalikan dengan baik, maka
diperkirakan suhu ud ara di Kabupaten Bandung tahun 2040 ≥ 30 °C. Grafik model
baseline wilayah Kabupaten Bandung lima puluh tahun ke depan disajikan pada Gambar 25.