e. Emisi CO
2
dari kendaraan tidak dibedakan antara kendaraan produksi lama dengan produksi baru.
f. Perkembangan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun diambil dari data yang tercatat di Dinas Perhubungan dengan mengabaikan kendaraan yang
keluar dan masuk wilayah Kabupaten Bandung. g. Karena sulit memasukkan variabel jenis produk industri ke dalam model,
maka variabel industri hanya mempertimbangkan jumlah industri sedang dan industri besar saja
h. Kondisi cuaca dan iklim tidak nyaman diasumsikan pada batas suhu udara 30 ºC. Berdasarkan persamaan regresi antara suhu udara dengan
kelembaban udara di Kabupaten Bandung, diprakirakan pada suhu 30 ºC, kelembaban udaranya 61. Berdasarkan persamaan THI temperature
humidity index, didapat nilai sebesar 27,7. Nilai THI 27,7 masuk pada kisaran tidak nyaman.
Setelah menetapkan asumsi, maka langkah selanjutnya adalah membuat model yang terdiri dari beberapa tahapan. Purnomo 2005, membagi tahapan penyusunan
model menjadi lima tahap berikut : 1. Identifikasi isu, tujuan, dan batasan
2. Konseptualisasi model 3. Spesifikasi model
4. Evaluasi model 5. Penggunaan model
a. Identifikasi Isu, Tujuan dan Batasan Model
Isu atau permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan model adalah adanya efek pulau bahang urban heat island yang terjadi di Kabupaten
Bandung akibat berbagai macam aktivitas faktor yang menyebabkan peningkatan polutan khususnya CO
2
dan suhu udara, sehingga kualitas udara menurun dan suhu udara meningkat. Pulau bahang kota yang terjadi di Kabupaten Bandung akan
menghambat terwujudnya kota hijau. Berdasarkan permasalahan ini maka tujuan pembuatan model ini adalah untuk
menghasilkan model kota hijau yang terdiri dari variabel yang terkait dengan permasalahan pulau bahang kota yaitu variabel jumlah penduduk, jumlah kendaraan,
jumlah industri, lahan terbangun dan ruang terbuka hijau. Dengan simulasi model
akan dihasilkan skenario terbaik untuk melakukan mitigasi pulau bahang kota sehingga dapat dijadikan alternatif penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan
dalam mewujudkan kota hijau di Kabupaten Bandung.
b. Konseptualisasi Model
Konseptualisasi model dibuat dengan mengidentifikasi semua komponen penyebab pulau bahang kota yaitu kendaraan bermotor, industri, lahan terbangun,
sampah dan ruang terbuka hijau. Kemudian dicari interelasi antar komponen tersebut serta prediksi perilaku komponen terutama jumlah penduduk, luas ruang terbuka hijau,
luas lahan terbangun, jumlah kendaraan dan jumlah industri. Konseptualisasi model dalam bentuk causal loop diagram disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6 Konseptualisasi model dalam bentuk diagram sebab akibat causal loop model kota hijau melalui pengendalian pulau bahang kota
urban heat island.
c. Spesifikasi model
Kuantifikasi model antar komponen dengan persamaan-persamaan numerik antara satu variabel dengan variabel yang lain dengan satuan-satuan dan peubah
waktu yang jelas. Dapat bersifat induktif empirik dengan menggunakan teknik statistik, sedangkan yang bersifat deduktif mekanistik dalam bentuk hubungan
persamaan matematik.
Jumlah Penduduk
Jumlah Kendaraan
Sampah Konsumsi
Bhn Bakar Rmh Tangga
Perna- pasan
Industri CO
2
Suhu Udara
Lahan Terbangun
Ruang Terbuka
Hijau Albedo
+
+ +
+ +
+ +
+
+ +
+
- -
- +
- +
+
-
Kuantifikasi variabel sub model suhu udara, menggunakan batas suhu udara 30 °C dengan berdasar pada perhitungan THI temperature humidity index.
Temperature humidity index dihitung berdasarkan persamaan Nieuwolt 1975 sebagai berikut :
THI=0,8Ta+RH x Ta 500
Keterangan :
THI = temperature Humidity Index °C
Ta = Suhu Udara °C RH = Kelembaban Udara
Emmanuel 2005 menggunakan rumus Niewolt 1975 dalam penelitiannya di Colombo, Sri Lanka, dan menyimpulkan bahwa pada THI antara 21-24 °C, 100
populasi manusia menyatakan nyaman. Sedangkan THI sebesar 25-27 °C, 50 populasi manusia menyatakan nyaman. Dan THI 27, 100 populasi manusia
menyatakan tidak nyaman. Berdasarkan persamaan regresi antara suhu dan kelemban udara di Kabupaten Bandung didapat persamaan :
Y = 112,501 – 1,711X
Keterangan : Y = Kelembaban udara X = Suhu udara
Berdasarkan hal tersebut, suhu udara 30 °C jika dihitung dengan rumus THI, menghasilkan THI 27,67 termasuk kisaran tidak nyaman sehingga sub model suhu
udara menggunakan batas tidak nyaman pada suhu udara 30 °C.
d. Evaluasi Model