Analisis peran hutan kota dalam perbaikan iklim mikro mereduksi suhu udara serta peningkatan kelembaban udara dilakukan dengan cara menghitung
kemampuan hutan kota dalam menurunkan suhu udara dan meningkatkan kelembaban udara.
Kemampuan hutan kota dalam mereduksi suhu udara : Tr = T
tbk
- T
tjk
Keterangan : Tr
= Suhu udara yang direduksi hutan kota T
tbk
= Suhu udara di luar hutan kota T
tjk
= Suhu udara di dalam hutan kota Kemampuan hutan kota dalam meningkatkan kelembaban udara :
RH
∆rh
= RH
tjk
- RH
tbk
Keterangan : RH
∆rh
= Peningkatan kelembaban udara RH
tjk
= Kelembaban udara di bawah tajuk RH
tbk
= Kelembaban udara di tempat terbuka
3.3.3. Metode dan Analisis Sistem Dinamik Model Kota Hijau
Analisis sistem dinamik dalam pembuatan model kota hijau, menggunakan program Stella 9.0.2. Beberapa asumsi dan batasan yang digunakan dalam model ini
adalah : a. Lingkungan udara Kabupaten Bandung merupakan lingkungan tertutup.
Diasumsikan tidak ada massa udara dari dan keluar wilayah Kabupaten Bandung.
b. Emisi CO
2
dari sumber energi Q
F
penggunaan pendingin udara, lampu, industri domestik dianggap sudah tercakup dalam perhitungan emisi CO
2
dari konsumsi energi rumah tangga. c. Laju pertambahan jumlah kendaraan roda dua, kendaraan roda empat,
dan jumlah unit industri diasumsikan sama dari tahun ke tahun. d. Terdapat pengaruh balik dari suhu udara terhadap pertumbuhan penduduk.
Laju pertumbuhan penduduk diasumsikan menurun ketika suhu udara sudah melampaui kenyamanan.
e. Emisi CO
2
dari kendaraan tidak dibedakan antara kendaraan produksi lama dengan produksi baru.
f. Perkembangan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun diambil dari data yang tercatat di Dinas Perhubungan dengan mengabaikan kendaraan yang
keluar dan masuk wilayah Kabupaten Bandung. g. Karena sulit memasukkan variabel jenis produk industri ke dalam model,
maka variabel industri hanya mempertimbangkan jumlah industri sedang dan industri besar saja
h. Kondisi cuaca dan iklim tidak nyaman diasumsikan pada batas suhu udara 30 ºC. Berdasarkan persamaan regresi antara suhu udara dengan
kelembaban udara di Kabupaten Bandung, diprakirakan pada suhu 30 ºC, kelembaban udaranya 61. Berdasarkan persamaan THI temperature
humidity index, didapat nilai sebesar 27,7. Nilai THI 27,7 masuk pada kisaran tidak nyaman.
Setelah menetapkan asumsi, maka langkah selanjutnya adalah membuat model yang terdiri dari beberapa tahapan. Purnomo 2005, membagi tahapan penyusunan
model menjadi lima tahap berikut : 1. Identifikasi isu, tujuan, dan batasan
2. Konseptualisasi model 3. Spesifikasi model
4. Evaluasi model 5. Penggunaan model
a. Identifikasi Isu, Tujuan dan Batasan Model
Isu atau permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan model adalah adanya efek pulau bahang urban heat island yang terjadi di Kabupaten
Bandung akibat berbagai macam aktivitas faktor yang menyebabkan peningkatan polutan khususnya CO
2
dan suhu udara, sehingga kualitas udara menurun dan suhu udara meningkat. Pulau bahang kota yang terjadi di Kabupaten Bandung akan
menghambat terwujudnya kota hijau. Berdasarkan permasalahan ini maka tujuan pembuatan model ini adalah untuk
menghasilkan model kota hijau yang terdiri dari variabel yang terkait dengan permasalahan pulau bahang kota yaitu variabel jumlah penduduk, jumlah kendaraan,
jumlah industri, lahan terbangun dan ruang terbuka hijau. Dengan simulasi model