Identifikasi Isu, Tujuan dan Batasan Model

akan dihasilkan skenario terbaik untuk melakukan mitigasi pulau bahang kota sehingga dapat dijadikan alternatif penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam mewujudkan kota hijau di Kabupaten Bandung.

b. Konseptualisasi Model

Konseptualisasi model dibuat dengan mengidentifikasi semua komponen penyebab pulau bahang kota yaitu kendaraan bermotor, industri, lahan terbangun, sampah dan ruang terbuka hijau. Kemudian dicari interelasi antar komponen tersebut serta prediksi perilaku komponen terutama jumlah penduduk, luas ruang terbuka hijau, luas lahan terbangun, jumlah kendaraan dan jumlah industri. Konseptualisasi model dalam bentuk causal loop diagram disajikan pada Gambar 6. Gambar 6 Konseptualisasi model dalam bentuk diagram sebab akibat causal loop model kota hijau melalui pengendalian pulau bahang kota urban heat island.

c. Spesifikasi model

Kuantifikasi model antar komponen dengan persamaan-persamaan numerik antara satu variabel dengan variabel yang lain dengan satuan-satuan dan peubah waktu yang jelas. Dapat bersifat induktif empirik dengan menggunakan teknik statistik, sedangkan yang bersifat deduktif mekanistik dalam bentuk hubungan persamaan matematik. Jumlah Penduduk Jumlah Kendaraan Sampah Konsumsi Bhn Bakar Rmh Tangga Perna- pasan Industri CO 2 Suhu Udara Lahan Terbangun Ruang Terbuka Hijau Albedo + + + + + + + + + + + - - - + - + + - Kuantifikasi variabel sub model suhu udara, menggunakan batas suhu udara 30 °C dengan berdasar pada perhitungan THI temperature humidity index. Temperature humidity index dihitung berdasarkan persamaan Nieuwolt 1975 sebagai berikut : THI=0,8Ta+RH x Ta 500 Keterangan : THI = temperature Humidity Index °C Ta = Suhu Udara °C RH = Kelembaban Udara Emmanuel 2005 menggunakan rumus Niewolt 1975 dalam penelitiannya di Colombo, Sri Lanka, dan menyimpulkan bahwa pada THI antara 21-24 °C, 100 populasi manusia menyatakan nyaman. Sedangkan THI sebesar 25-27 °C, 50 populasi manusia menyatakan nyaman. Dan THI 27, 100 populasi manusia menyatakan tidak nyaman. Berdasarkan persamaan regresi antara suhu dan kelemban udara di Kabupaten Bandung didapat persamaan : Y = 112,501 – 1,711X Keterangan : Y = Kelembaban udara X = Suhu udara Berdasarkan hal tersebut, suhu udara 30 °C jika dihitung dengan rumus THI, menghasilkan THI 27,67 termasuk kisaran tidak nyaman sehingga sub model suhu udara menggunakan batas tidak nyaman pada suhu udara 30 °C.

d. Evaluasi Model

Beberapa hal yang dilakukan dalam evaluasi model, yaitu : a. Pengamatan kelogisan model serta membandingkan dengan dunia nyata atau dengan model lain yang serupa. Setiap bagian dari model diamati untuk mengevaluasi kelogisan hubungan antar komponen dan kelogisan keseluruhan model secara utuh. b. Pengamatan apakah perilaku model sesuai dengan perkiraan pada fase konseptualisasi model. c. Membandingkan antara perilaku model dengan dunia nyata.