Bahan dan Peralatan METODOLOGI PENELITIAN

3.3.2. Metode dan

Analisis Pulau Bahang Kota Faktor penyebab terjadinya efek pulau bahang dikaji dari sumber transportasi, industri, konsumsi energi domestik, dan sampah domestik. Beberapa aktivitas tersebut mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer dan menyebabkan terbentuknya pulau bahang kota.

3.3.2.1. Sumber Emisi Gas Rumah Kaca Transportasi

Data jumlah kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat dari tahun 2003 hingga tahun 2008, digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Jumlah dan kepadatan kendaraan bermotor juga dihitung secara langsung di jalan raya Jalan Kopo-Sayati yang merupakan salah satu jalan raya terpadat di Kabupaten Bandung. Penghitungan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00 – 07.00 WIB, siang hari pukul 12.00–13.00 WIB dan pukul 16.00 - 17.00 WIB. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan counter dan parameter yang diukur adalah : jumlah kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, bus, dan truk. Industri Data jumlah unit industri baik industri besar maupun industri sedang yang ada di Kabupaten Bandung dari tahun 2003 hingga tahun 2008, diambil dari data Kabupaten Bandung dalam Angka. Klasifikasi industri berdasarkan jumlah tenaga kerja, yang dimaksud dengan industri sedang adalah industri yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 sampai 99 orang. Sedangkan industri besar adalah industri yang memiliki jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Data jumlah industri sedang dan besar dianalisis untuk menentukan kecenderungan peningkatan atau penurunan jumlah unit industri. Kajian Data Kependudukan Data yang diambil yaitu jumlah dan kepadatan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk dihitung dengan menghitung pertambahan penduduk per tahun di Kabupaten Bandung. Data kependudukan ini sangat penting karena erat kaitannya dengan potensi konsumsi energi rumah tangga, sampah domestik, serta potensi perubahan lahan dari jenis penutupan lahan berupa ruang terbuka hijau menjadi lahan terbangun.