Penggunaan Model METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Letak Geografis
Kabupaten Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat, dengan ibu kota Soreang. Secara geografis, K abupaten Bandung berada pada 6° 41’ – 7° 19’ Lintang Selatan dan diantara 107° 22 ’ – 108°5’ Bujur Timur. Luas wilayah mencapai 3.073,70 km 2 . Kabupaten Bandung terdiri dari 31 kecamatan, 266 Desa dan 9 Kelurahan. Batas administrasi Kabupaten Bandung disajikan pada Gambar 7. 4.2. Kondisi Iklim 4.2.1. Tipe Iklim Berdasarkan Klasifikasi Iklim Koppen, Kabupaten Bandung termasuk ke dalam tipe iklim Am iklim monsun tropis. Jumlah curah hujan pada bulan-bulan basah pada daerah ini dapat mengimbangi kekurangan curah hujan pada bulan-bulan kering. Sedangkan berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, Kabupaten Bandung termasuk kedalam tipe iklim C dengan nilai Q 37,7 . Berdasarkan klasifikasi iklim Gambar 7 Peta wilayah administrasi Kabupaten Bandung. Oldeman, termasuk tipe iklim C3 dengan enam bulan basah berturut-turut dan empat bulan kering berturut-turut serta jumlah bulan musim pertumbuhan sebesar delapan bulan.4.2.2. Curah Hujan
Curah hujan rataan tahunan Kabupaten Bandung dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2008 adalah 1.959 mm. Curah hujan rataan bulanan berkisar antara 36 mm bulan Agustus dan 283 mm bulan November. Pola curah hujan di Kabupaten Bandung disajikan pada Gambar 8. Gambar 8 Curah hujan rataan bulanan Kabupaten Bandung. Berdasarkan Gambar 8 terlihat bahwa mulai bulan Oktober wilayah ini sudah menerima curah hujan 100 mmbulan bulan basah, mencapai maksimum pada bulan November, kemudian cenderung menurun. Bulan Juni dan Juli mengalami bulan lembab curah hujan antara 60 sampai 100 mm per bulan, dan mengalami musim kering pada bulan Agustus dan September.4.2.3. Suhu dan Kelembaban Udara
Suhu udara rataan tahunan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2008, tercatat 23,4 °C, dengan suhu rataan bulanan terendah 22,9 °C bulan Februari, dan tertinggi 24,4 °C bulan November. Kelembaban udara rataan tahunan terukur 78 , dengan Curah Hujan Rataan Bulanan mm 50 100 150 200 250 300 J F M A M J J A S O N D Curah Hujan Rataan Bulanan mm Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 2009Parts
» Green city model of Bandung Regency West Java
» Pulau Bahang Kota Kerangka Pemikiran 1. Sosial Ekonomi Masyarakat dan Kebijakan Pemerintah Daerah
» Tujuan Penelitian Hipotesa Manfaat Penelitian Kebaruan Novelty
» Penelitian Pemodelan Sistem Dinamik
» Kawasan Perkotaan Kota Hijau a. Pengertian Kota Hijau
» Permasalahan dalam Mewujudkan Kota Hijau Pengelolaan Kota dalam Mewujudkan Kota Hijau
» Pengertian Pulau Bahang Kota
» Pengaruh Penutupan Lahan terhadap Pulau Bahang Kota
» Hutan Kota sebagai Bagian dari Ruang Terbuka Hijau
» Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
» Kebijakan Kota Hijau di Kota Guangzhou, Cina
» Kebijakan Kota Hijau di Kota Canberra, Australia Kebijakan Kota Hijau di Kota Lisbon, Portugal
» Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Peralatan
» Metode dan Analisis Sistem Dinamik Model Kota Hijau
» Identifikasi Isu, Tujuan dan Batasan Model Konseptualisasi Model Spesifikasi model
» Evaluasi Model Penggunaan Model
» Curah Hujan Suhu dan Kelembaban Udara
» Letak Geografis Topografi Kondisi Penutupan Lahan
» Kondisi Sosial Ekonomi METODOLOGI PENELITIAN
» Sumber Pulau Bahang Kota dari Emisi CO
» Penutupan Lahan Pulau Bahang Kota di Kabupaten Bandung
» Kondisi Pulau Bahang Kota di Wilayah Penelitian
» Distribusi Suhu Udara Pulau Bahang Kota di Kabupaten Bandung
» Sub Model Penutupan Lahan Gabungan Sub Model Kota Hijau
» Sensitivitas Model dan Evaluasi Model Model Baseline Wilayah Kabupaten Bandung
» Skenario Moderat Skenario Model Wilayah Kabupaten Bandung 1. Skenario Hijau
» Skenario Pesimis Skenario Model Wilayah Kabupaten Bandung 1. Skenario Hijau
» Model BaselineWilayah I METODOLOGI PENELITIAN
» Skenario Pesimis Wilayah II Model Baseline Wilayah III
» Skenario Moderat Wilayah III
» Perumusan Masalah Definisi dalam Penyusunan Kebijakan
» Peramalan Prediksi Kebijakan Pengelolaan Pulau Bahang Kota
» Rekomendasi Berdasarkan Hasil Simulasi Model
» Rekomendasi Berdasarkan Hasil Analisis Sosial Ekonomi
» Pemantauan Deskripsi dan Evaluasi Kebijakan
» Kota Hijau Kerangka Pemikiran 1. Sosial Ekonomi Masyarakat dan Kebijakan Pemerintah Daerah
» Kawasan Perkotaan Kota Hijau Green City
» Kota Hijau a. Pengertian Kota Hijau
» Permasalahan dalam Mewujudkan Kota Hijau
» Pengelolaan Kota dalam Mewujudkan Kota Hijau
» Sumber Permasalahan Pulau Bahang Kota
» Kebijakan Kota Hijau di Kota Canberra, Australia
» Kebijakan Kota Hijau di Kota Lisbon, Portugal
» Bahan dan Peralatan METODOLOGI PENELITIAN
» Sumber Emisi Gas Rumah Kaca Transportasi
» Analisis Spasial Perubahan Penutupan Lahan dan Distribusi Suhu Udara
» Identifikasi Isu, Tujuan dan Batasan Model
» Konseptualisasi Model Spesifikasi model
» Evaluasi Model METODOLOGI PENELITIAN
» Penggunaan Model METODOLOGI PENELITIAN
» Letak Geografis Topografi METODOLOGI PENELITIAN
» Kondisi Penutupan Lahan METODOLOGI PENELITIAN
Show more