Konsep Sirkulasi Konsep Hidrologi

b. Taman di Luar Kubah Taman di luar kubah adalah taman yang berada di area sekitar kolam Wallace. Berbeda dengan taman di dalam kubah. Taman di area ini dibuat lebih semarak dengan ditanaminya berbagai tanaman hias yang dibentuk dengan pola- pola organik Gambar 15a dan biasanya ditanam berkelompok-kelompok di tepi jalur sirkulasi pengunjung dan di tepi luar kubah Gambar 15b. a Taman dengan pola organik b Pola semak yang berkelompok Gambar 15. Taman di Luar Kubah

4.2.5 Konsep Sirkulasi

Taman Burung TMII memiliki satu pintu gerbang utama untuk masuk, satu pintu gerbang untuk keluar para tamu, dan satu pintu gerbang khusus untuk kendaraan yang memiliki kepentingan untuk masuk ke Taman Burung TMII. Sirkulasi di dalam Taman Burung TMII memiliki sistem kurva linear yang merupakan gabungan dari pola garis lurus dan garis lengkung yang memanfaatkan topografi sehingga pemandangan jalan menjadi lebih menarik karena bervariasi. Konsep pola sirkulasinya adalah loop. Walaupun akses pintu keluar dan masuknya berbeda, arah sirkulasinya tetap kembali ke jalan kolektornya. Sirkulasi bagi pengunjung yang berbentuk jalan setapak dibuat aman dan nyaman dengan menghindari banyak tangga dan dirancang untuk memberikan layanan bagi orang cacat. Sirkulasi yang terdapat di kawasan Taman Burung TMII terdiri atas sirkulasi primer jalan utama di dalam taman, sirkulasi sekunder jalan di area pelayanan yang dapat dilalui oleh mobil dan sepeda motor, dan sirkulasi tersier jalan setapak di dalam taman yang digunakan oleh pekerja di lapang ketika bertugas Gambar 16. Sirkulasi utama di dalam taman hanya untuk pejalan kaki, sedangkan kendaraan seperti sepeda motor tidak boleh masuk ke dalam area taman karena bunyi dari kendaraan dapat mengganggu kenyamanan burung dan para pengunjung. Gambar 16. Jalur Sirkulasi Taman Burung TMII

4.2.6 Konsep Hidrologi

Taman Burung TMII termasuk Taman Konservasi Nusantara menggunakan sumur sebagai sumber air untuk kebutuhan pemeliharaan dan kebutuhan fasilitas seperti kamar mandi dan wastafel. Terdapat tiga sumur di area Taman Burung TMII dan dua sumur di area Taman Konservasi Nusantara. Pada setiap area, sumur penampung digunakan untuk keperluan kegiatan pemeliharaan. Penggunaan air di Taman Burung TMII tidak hanya menggunakan air bersih, tetapi menggunakan pula air kotor bukan dari sumur, yaitu berasal dari air yang diputar dipompa dari kolam. Untuk memaksimalkan penggunaan air, Taman Burung TMII memiliki konsep dalam aliran pendistribusian airnya Gambar 17. Seluruh air dari area kubah barat dan timur akan terbuang ke kolam Wallace dan digunakan kembali untuk kebutuhan kegiatan pemeliharaan taman. Di dalam Monumen Wallace, terdapat pompa yang digunakan untuk air mancur dan memompa air di kolam Wallace ke seluruh kran di area taman untuk kegiatan pemeliharaan seperti penyiraman tanaman dan pembersihan perkerasan taman. Gambar 17. Konsep Utama Aliran Air di Taman Burung TMII

4.2.7 Konsep Utilitas