Aktivitas wisata lainnya adalah kegiatan feeding show Gambar 39d, yaitu kegiatan atraksi pertunjukan pemberian makan burung pelikan Pelecanus
conspicilatus atau bangau tong-tong Leptoptilos javanicus. Pengelola juga
memiliki program “s y k ”, yaitu penjualan makanan burung untuk para
pengunjung yang ingin memberikan makanan secara langsung pada burung pelikan dan bangau tong-tong. Pengunjung hanya perlu memasukkan uang sebesar
Rp 2000,00 ke dalam kotak “sayangi aku” dan mengambil satu bungkus makanan burung yang tersedia di atas kotak tersebut untuk diberikan ke pelikan atau
bangau tong-tong. Para pengunjung yang datang secara rombongan biasanya tidak hanya sekedar berkeliling melihat-lihat burung saja, mereka juga biasanya
melakukan kegiatan piknik di sekitar area luar kubah seperi kegiatan perpisahan sekolah, arisan, atau acara gathering lainnya.
a Kegiatan berkeliling kubah b Kegiatan foto bersama burung
c Kegiatan memberi makan ikan d Kegiatan feeding show
Gambar 39. Aktivitas Wisata
4.4.2 Program Promosi dan Penggalian Dana
Kegiatan promosi dilakukan untuk menarik pengunjung agar target jumlah pengunjung yang telah ditetapkan dapat tercapai. Kegiatan promosi yang
dilakukan berupa pemberian diskon untuk pengunjung rombongan, penyebaran
leaflet, dan pemasangan spanduk. Pihak marketing TMII juga menugaskan tiap
bagian marketing unit-unit di bawahnya untuk melakukan promosi keluar TMII, yaitu dengan metode canvassing. Metode ini adalah kegiatan presentasi mengenai
program-progam serta fasilitas wisata ke sekolah-sekolah di beberapa daerah dalam waktu tertentu. Selain itu, agar dapat meningkatkan rasa percaya dan rasa
aman pengunjung untuk berwisata ke Taman Burung TMII, pengelola telah menempelkan surat resmi dari lembaga terkait pada papan informasi yang
memperlihatkan hasil pemerikasaan bahwa burung-burung yang ada di dalam Taman Burung TMII tidak terinfeksi virus flu burung.
Untuk membiayai kebutuhan pengelolaan Taman Burung TMII agar dapat lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan TMII, pengelola Taman Burung
TMII melakukan penggalian dana selain dari penjualan tiket, kegiatan foto bersama burung atau show burung. Pengelola membuka pelayanan jasa perawatan
atau pemeliharaan satwa burung dan penjualan burung tertentu hasil penangkaran sesuai dengan izin. Selain itu, pihak pengelola Taman Burung TMII juga sedang
berencana untuk mengadakan program orang tua asuh atau adopsi untuk burung- burung yang dirawat di Taman Burung TMII. Program ini menawarkan kepada
masyarakat ataupun perusahaan yang mau menjadi orang tua asuh burung sponsor dengan memberikan biaya perawatan burung setiap bulannya dalam
jumlah tertentu.
4.4.3 Analisis Daya Dukung
Analisis daya dukung bertujuan mengetahui kemampuan kawasantapak site capability Taman Burung TMII sebagai area rekreasi dengan menentukan
kapasitas atau jumlah pengunjung yang dapat ditampung. Menurut Nurisjah, Pramukanto, dan Wibowo 2004, daya dukung rekreasi berkaitan dengan
pemeliharaan integritas sumber daya alam dan lingkungan dan memberikan peluang yang tinggi terhadap pengalaman berekreasi yang berkualitas tinggi bagi
para penggunanya. Untuk menghitung daya dukung kawasan, data yang dibutuhkan adalah luas area kawasan yang digunakan untuk aktivitas rekreasi dan
standar kebutuhan ruang aktivitas rekreasinya. Standar kebutuhan ruang dari aktivitas rekreasi yang dilakukan diasumsikan berdasarkan kemiripan aktivitas
yang dilakukan dengan strandar aktivitas rekreasi menurut Chiara dan Kopellman 1994.
Aktivitas rekreasi utama di Taman Burung TMII berupa kegiatan berjalan- jalan mengelilingi kubah-kubah sambil melihat dan mengamati tingkah laku
burung. Penghitungan kapasitas daya dukung dilakukan pada dua area, yaitu area Taman Burung TMII dan Taman Konservasi Nusantara. Luas area yang
digunakan untuk aktivitas ini merupakan jumlah dari luas jalur sirkulasi yang dilalui oleh pengunjung untuk kegiatan mengamati burung. Pada area Taman
Burung TMII luasnya sekitar 4469,41 m
2
dan area Taman Konservasi Nusantara sekitar 1983,57 m
2
. Berdasarkan hasil kuesioner, mayoritas pengunjung melakukan aktivitas ini selama 2 sampai 4 jam atau rata-rata 3 jam. Waktu
kunjungan per hari yang diizinkan adalah 9 jam sehingga diketahui faktor rotasinya sebesar 3 kali. Standar kebutuhan ruang dari aktivitas rekreasi di Taman
Burung TMII ini diasumsikan sama dengan standar kebutuhan ruang dari kegiatan berjalan-jalan, fotografi, duduk, mengamati dan melihat pemandangan yaitu
seluas 8 m
2
orang. Penghitungan menggunakan rumus daya dukung fisik menghasilkan bahwa
kapasitas daya dukung terhadap jumlah pengunjung kawasan Taman Burung TMII adalah sebanyak 1.676 orang per hari dan Taman Konservasi Nusantara
sebanyak 743 orang per hari. Berdasarkan data jumlah pengunjung Taman Burung TMII tahun 2011 Tabel 7, jumlah kunjungannya masih sekitar 414 orang per
hari jumlah per tahun365 hari. Jumlah ini masih jauh berada di bawah kapasitas daya dukung kawasan tersebut. Namun, pada saat belum merebaknya isu flu
burung sekitar tahun 1993-1997, jumlah kunjungan Taman Burung TMII pernah mencapai 500.000 orang per tahun atau sekitar 1.369 orang per hari Prana et
al. ,1997. Hal ini menunjukkan bahwa Taman Burung TMII pernah mengalami
masa kejayaan dengan jumlah pengunjungnya yang mendekati jumlah kapasitas daya dukungnya. Saat ini Taman Burung TMII masih dapat meningkatkan lagi
jumlah pengunjungnya hingga mencapai jumlah yang sesuai dengan kapasitas daya dukungnya. Menurut Clawson, Held, dan Stoddard dalam PKBSI 2000,
area taman satwa yang memiliki daya tampung besar adalah area yang dapat menampung 2.500 pengunjung dalam satu hektar atau lebih setiap tahun. Oleh
karena itu, Taman Burung TMII yang memiliki kapasitas jumlah kunjungan sebesar 611.740 orang per tahun jumlah kunjungan per hari x 365 hari termasuk
taman satwa yang memiliki daya tampung besar.
4.4.4 Karakteristik Pengunjung