4.3.5.2 Pemeliharaan Elemen Lunak Tanaman
Kegiatan pemeliharaan
tanaman meliputi
kegiatan penyiraman,
pemangkasan, pendangiran dan penyiangan gulma, pengendalian hama dan penyakit, penyulaman tanaman, pemupukan, dan pembibitan. Berdasarkan
pengamatan lapang, pemeliharaan tanaman yang dilakukan di Taman Burung TMII belum seluruhnya dilakukan secara rutin. Pada pemeliharaan yang
dilakukan secara rutin, waktu pengerjaanya tetap berdasarkan prioritas menurut masing-masing tenaga kerja taman.
a. Penyiraman
Kegiatan penyiraman di Taman Burung TMII biasanya dilakukan di pagi hari setelah pekerjaan penyapuan selesai. Menurut Arifin dan Arifin 2005, di
kawasan atau daerah yang memiliki kelembaban udara relatif tinggi, penyiraman pada pagi hari lebih baik daripada penyiraman sore hari dengan tujuan
menghindari berkembangnya penyakit yang disebabkan oleh cendawan. Jadwal penyiramannya dilakukan bergantung pada kondisi cuaca. Ketika musim kemarau
kegiatan penyiraman dilakukan dengan intensitas yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan ketika musim hujan. Penyiraman saat musim kemarau
dilakukan baik secara manual Gambar 22a menggunakan selang maupun menggunakan springkler Gambar 22b. Jenis sprinkler yang digunakan adalah
jenis knock down yang dapat ditanam dan dicabut pada permukaan tanah di area yang ingin disiram. Hal jelek dari penggunaan sprinkler ini adalah selang yang
digunakan untuk mengalirkan air ke sprinkler seringkali melintang-lintang di area taman melintasi jalur sirkulasi pengunjung sehingga cukup mengganggu
kenyamanan dan menurunkan kualitas visual.
a Penyiraman dengan selang b Penyiraman dengan sprinkler
Gambar 22. Kegiatan Penyiraman Tanaman Penyiraman tanaman yang dilakukan di Taman Burung TMII juga bertujuan
membersihkan daun-daun pada semak dan perdu dari kotoran burung yang
menempel. Tanaman yang daunnya dipenuhi kotoran burung biasanya tanaman yang berada di bawah area tenggeran burung dan pohon besar tempat burung-
burung bertengger. Hal ini dapat menjadi perhatian serta pertimbangan pihak pengelola dalam melakukan penataan material peragaan dan tanamannya. Material
peraga seperti tempat bertengger sebaiknya jangan ditempatkan di atas tanaman karena kotoran akan jatuh bertebaran di seluruh tubuh tanaman Gambar 23a.
Selain tidak indah dipandang, kotoran tersebut dapat menyebabkan kerusakan tanaman ataupun mati Gambar 23b. Oleh karena itu, penyiraman untuk
pembersihan kotoran burung ini harus rutin dilakukan atau jika perlu lakukan redesain penataan tanaman atau pemindahan tempat tenggeran agar dapat
menghemat tenaga.
a Kotoran burung pada semak b Semak yang rusak
Gambar 23. Tanaman yang Kotor Oleh Kotoran Burung
b. Pemangkasan