tatanan kawasan yang bernuansa alami dapat memberikan kesan khusus dan mendalam bagi pengunjungnya. Kondisi saat ini kawasan Taman Burung TMII
dapat dilihat pada Lampiran 7.
4.2.2 Konsep Tata Ruang
Pada penataan ruangnya Gambar 9, Taman Burung TMII terbagi atas empat area, yaitu area penerimaan, area informasi, area peragaan satwa, dan area
pelayanan. Pembagian dan penempatan areanya sangat mempertimbangkan kebutuhannya, baik kebutuhan pengunjung ataupun pengelola.
Gambar 9. Zona Tata Ruang Taman Burung TMII Berikut ini dijelaskan penggunaan ruang di area Taman Burung TMII.
a. Area Penerimaan Pada area ini disediakan loket beserta pintu gerbang sebagai akses
pengunjung untuk masuk ke area Taman Burung TMII. Tersedia pula area parkir yang terbagi atas area pelataran parkir selasar, parkir kecil, dan taman parkir
besar. Area taman parkir besar dibangun untuk menampung kurang lebih 250 kendaraan dan di dalamnya terdapat area lawn yang dapat digunakan untuk
kegiatan lomba burung atau kegiatan lomba lainnya. b. Area Informasi
Pada area ini terdapat kantor, toko souvenir, restoran, toilet, dan fasilitas- fasilitas yang dapat memberikan berbagai informasi
untuk pengunjung, yaitu selasar galeri, museum, perpustakaan, dan auditorium. Fasilitas pengunjung
tersebut dibangun untuk menunjang misi Taman Burung TMII di bidang pendidikan dalam menambah pengetahuan para pengunjung tentang berbagai
macam hal yang berkaitan dengan burung. Selasar merupakan area tempat terdapat sederetan informasi mengenai burung yang dipaparkan dalam bentuk
gambar atau lukisan dengan keterangan singkat. Museum Taman Burung TMII dibuat berupa pameran kegiatan mengenai berbagai hal tentang burung yang
ditampilkan dalam suatu diorama dan letaknya berada di dalam satu ruang yang sama dengan perpustakaan. Auditorium Taman Burung TMII yang dapat memuat
kurang lebih 100 orang digunakan untuk pertunjukkan film yang berhubungan dengan burung dan berbagai kegiatan presentasi atau pertemuan. Fasilitas-fasilitas
tersebut saat ini belum dapat digunakan lagi sesuai fungsinya semula karena beberapa barang dan alat yang ada di dalamnya mengalami keausan dan belum
sempat dilakukan perbaikan. Keterbatasan dana menyebabkan kegiatan perbaikan pada fasilitas atau sarana di Taman Burung TMII dilakukan dengan sangat selektif
dan melihat urgensi-nya. Fasilitas-fasilitas ini sebaiknya menjadi salah satu yang diprioritaskan dalam kegiatan perbaikan karena fungsinya sangat berarti untuk
mendukung misi Taman Burung TMII di bidang pendidikan. c. Area Peragaan Koleksi
Area peragaan koleksi adalah area yang digunakan untuk menampilkan berbagai koleksi yang dimiliki Taman Burung TMII. Pada area ini juga dilengkapi
dengan toilet, wastafel yang dapat digunakan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum keluar dari area Taman Burung TMII, dan kantin untuk memenuhi
kebutuhan pengunjung saat berekreasi di dalamnya. Taman Burung TMII memiliki koleksi burung sebagai objek utama dan koleksi tanaman untuk
mendukung kelangsungan hidup burungnya. 1. Koleksi Burung
Konsep peragaan atau penataan koleksi burung menggunakan tema peragaan menurut daerah asalzoobiography. Contohnya, burung enggang musim
Rhyticeros undulates, jalak bali Leucopsar rothschildi, dan merak hijau Pavo muticus
dari paparan Indonesia Barat ditempatkan pada kelompok kubah barat, sedangkan burung nuri ternate Lorius garrulous, kakatua raja Prosbosciger
aterrimus , dan cendrawasih kuning kecil Paradisaea minor dari paparan
Indonesia Timur ditempatkan pada kelompok kubah timur. Daftar koleksi satwa Taman Burung TMII hingga bulan Maret 2012 dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pemeliharaan koleksi burung dalam Taman Burung TMII ditempatkan dalam tiga bagian: a burung dalam kandang, yaitu burung yang bersifat agresif
predator serta burung langka yang memerlukan perawatan khusus seperti cendrawasih kuning kecil Paradisaea minor dan elang jawa Spizaetus
bartelsii ; b burung dalam kubah, yaitu burung yang cukup jinak dan menarik
seperti yang memiliki warna serta bulu yang indah, senang berkicau, dan atraktif seperti kutilang sutera Phynonotus atriceps dan cucak biru Irena puella; c
burung di luar kubahbebas, yaitu jenis burung air seperti pelikan Pelecanus conspicilatus
, angsa hitam Cygnus atratus, dan bangau tong-tong Leptoptilos javanicus
yang memanfaatkan kolam Wallace sebagai habitatnya. Dalam hal konservasi, Taman Burung TMII telah berhasil menangkarkan
berbagai jenis burung langka dan meningkatkan jumlah koleksi burung. Selain kegiatan penangkaran, dilakukan juga upaya memicumerangsang burung untuk
berkembangbiak secara wajar atau alami. Oleh karena itu, pada area taman dibuat tempat bersarang untuk burung berupa rumah-rumah burung Gambar 10a atau
pun kotak-kotak sarang yang digantung pada dahan-dahan pohon Gambar 10b.
a Rumah burung b Kotak sarang burung
Gambar 10. Rumah Burung untuk Bersarang 2. Koleksi Tanaman
Hampir semua tumbuhan yang ditanam sebagai koleksi di Taman Burung TMII dipilih yang asli Indonesia, mulai langka seperti buni Antidesma bunius,
kepel Stelechocarpus burahol, dan rukem Flacourtia rukam, dan disenangi burung, yaitu jenis-jenis pohon dengan tajuk besar yang memiliki percabangan
banyak untuk tempat burung berteduh dan bersarang, serta yang memiliki buah atau biji yang banyak disukai oleh burung seperti salam Syzigium polyanthum,
podokarpus Podocarpus neriifolius Gambar 11a, lobi-lobi Flacoutia enermis Gambar 11b, sawo kecik Manilkara kauki, gondang Ficus variegata
Gambar 11c, palem seledri Caryota mitis Gambar 11d, dan jeruk kingkit Triphasia trifolia Gambar 11e.
a Podokarpus b Lobi-lobi c Gondang d Palem seledri e Jeruk kingkit
Gambar 11. Koleksi Tanaman di Area Taman Burung TMII Penanaman jenis-jenis tanaman disesuaikan dengan penyebarannya,
sebagai contoh buni Antidesma bunius, bisbul
Diospyros philippensis
, dan salam Syzigium polyanthum berasal dari Indonesia Barat, sedangkan matoa Pometia
pinnata , gandaria Bouea macrophylla, dan palakium Palaqium sp. dari
Indonesia Timur. Untuk menciptakan suasana indah dan meriah, tanaman hias dari berbagai asal ditata pula di taman ini seperti bunga kincir merah Congea
velutina , alamanda Allamanda cathortica, dan kembang kertas Bougenvillea
sp.. Pada area sangkar jenis burung pemakan daging atau ikan yang menimbulkan bau amis ditanami tanaman aromatik seperti kemuning Murraya paniculata,
kacapiring Gardenia jasminoides, dan melati Jasminum sambac sebagai upaya untuk mengurangi bau tersebut.
Kini terdapat beberapa tanaman yang ditanam tidak sesuai dengan konsep karena ketidaktahuan pegawai yang menanamnya. Walaupun tanaman yang ada di
Taman Burung TMII tidak semuanya ditanam sesuai dengan konsep penanaman tanaman untuk keperluan taman dalam sangkar, khusus untuk pohon koleksi
sebaiknya konsep
penanamannya tetap
dipertahankan. Selain
dengan mengeluarkan aturan tentang penanaman vegetasi yang sesuai konsep, ada
baiknya melakukan pembinaan kepada para pegawai mengenai konsep serta pentingnya penataan tanaman di kawasan Taman Burung TMII agar mereka dapat
menjaga serta memelihara seluruh koleksi tanaman yang dimiliki Taman Burung TMII dengan lebih baik.
d. Area Pelayanan Area ini ditempatkan di bagian belakang agar tidak mengganggu atau
terganggu oleh aktivitas pengunjung. Pada area pelayanan terdapat berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan pengelolaan. Terdapat fasilitas kesehatan
satwa, yaitu laboratorium mini, penangkaran, karantina, dan gudang pakan serta fasilitas untuk kebutuhan karyawan, yaitu bengkel, gudang alat, asrama, serta
musala untuk karyawan dan pengunjung. Selain itu, terdapat kebun salak sebagai salah satu tanaman koleksi dan pohon pepaya untuk membantu ketersediaan
pakan burung serta terdapat kebun pembibitan tanaman untuk kebutuhan penyulaman tanaman dan dekorasi dalam kegiatan-kegiatan Taman Burung TMII
baik di outdoor Gambar 12a maupun di indoor Gambar 12b.
a Dekorasi outdoor b Dekorasi indoor
Gambar 12. Dekorasi Taman pada Kegiatan Taman Burung TMII
4.2.3 Konsep Bangunan Kubah