Penyapuan Pengangkutan Sampah HASIL DAN PEMBAHASAN

saling mendukung dalam pengelolaan yang baik agar tercipta taman satwa burung yang lestari dan berkelanjutan. Pemeliharaan ideal Taman Burung TMII mengacu pada pemeliharaan lanskap dengan segala fasilitasnya agar tetap sesuai dengan tujuan, desain, dan fungsi semula sehingga tercapai kepuasan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan baik burung yang hidup di dalamnya maupun pengunjungnya. Agar kondisi lingkungan senantiasa terjaga dengan baik maka pemeliharaan ideal harus didukung dengan pemeliharaan fisik taman beserta fasilitasnya yang dilakukan secara rutin. Selain itu, diperlukan pula evaluasi terhadap kegiatan pemeliharaan lanskap Taman Burung TMII. Evaluasi ini menentukan apakah kegiatan pemeliharaannya sudah sesuai dengan tujuan dan desain semulanya atau belum.

4.3.5 Pemeliharaan Fisik

Pemeliharaan fisik bertujuan mempertahankan kondisi elemen tersebut agar penampilan fisiknya tetap baik sehingga aspek estetik dan fungsinya juga tetap terjaga dengan baik. Kondisi taman yang terpelihara dengan baik dapat meningkatkan kepuasan dan minat pengunjung untuk datang kembali ke Taman Burung TMII karena lingkungannya yang nyaman dan menyenangkan. Pemeliharaan fisik dilakukan di seluruh area Taman Burung TMII, yaitu meliputi kegiatan pembersihan area, pemeliharaan elemen lunak tanaman, dan pemeliharaan elemen keras.

4.3.5.1 Pembersihan area

Kegiatan pembersihan area dilakukan untuk menjaga kebersihan di lingkungan Taman Burung TMII. Pembersihan area sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan asri sehingga akan meningkatkan kenyamanan para pengunjung dengan penampilan taman yang terlihat lebih indah. Kegiatan pembersihan area meliputi kegiatan penyapuan dan pengangkutan sampah.

a. Penyapuan

Penyapuan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari oleh seluruh petugas di lapang pada area unitnya masing-masing. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kebersihan kawasan Taman Burung TMII dari kotoran yang berasal dari rontokan daun, sampah dari pengunjung, ataupun kotoran burung dan bulu-bulunya yang rontok. Para pekerja taman mengawali pekerjaannya dengan melakukan kegiatan penyapuan setiap pagi menggunakan sapu lidi bergagang panjang yang dikumpulkan dan diangkut menggunakan gerobak sampah ataupun karung plastik untuk dibawa pada satu unit kendaraan pengangkut sampah mobil pick up. Pada area Taman Konservasi Nusantara dan area parkir besar seringkali sampah hasil penyapuan dibakar pada satu titik tertentu. Seharusnya, hal ini sebisa mungkin dihindari karena asapnya akan mengganggu kenyamanan burung dan pengunjung. Pada area gua Bantimurung, volume sampah inorganiknya cukup banyak, yaitu sampah yang berasal dari bekas makanan atau minuman yang dibeli pengunjung di kantin dalam gua tersebut. Kebersihan di area dalam gua ini menjadi tanggung jawab pengelola kantin, tetapi, pekerja taman tetap ikut memperhatikan kebersihan pada area tersebut. Jika volume sampah dalam tempat sampah sudah penuh, petugas harus segera mengosongkannya kembali karena tempat sampah yang terlalu penuh akan menimbulkan kesan kurang indah. Selain itu, hal tersebut perlu diperhatikan untuk menghindari tingkah bangau tong-tong Leptoptilos javanicus yang seringkali mengacak-acak tempat sampah hingga berantakan Gambar 19. Gambar 19. Tingkah Bangau Tong-Tong di Area Taman

b. Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah merupakan salah satu penanganan terhadap sampah padat dari hasil penyapuan baik sampah inorganik maupun organik serta kegiatan pemeliharaan lanskap seperti kegiatan pemangkasan. Jadwal pengangkutan sampah biasanya dilakukan pada pagi hari setelah semua petugas lapang selesai melakukan kegiatan penyapuan di unitnya masing-masing dan membawanya ke mobil pick up yang disediakan sebagai kendaraan pengangkut sampah. Frekuensi pengangkutan sampah yang dilakukan bergantung pada volume sampah yang dihasilkan. Kendaraan pengangkut sampah yang berukuran sedang ini biasanya mampu mengangkut sampah dalam sekali pengangkutan, kecuali jika ada sampah hasil pemangkasan pohon atau sampah hasil kegiatan kerja bakti. Sampah diangkut oleh satu unit kendaraan pengangkut sampah yang dioperasikan oleh satu orang tenaga kerja yang diberi tanggung jawab untuk melakukan kegiatan pengangkutan sampah ke TPS. Selanjutnya, sampah dibuang ke TPS yang berada di kompleks padepokan karyawan TMII Gambar 20. Gambar 20. Pembuangan Sampah di TPS Sebagian sampah organik dedaunan di Taman Burung TMII tidak dibuang ke TPS, tetapi ditumpuk dan dibiarkan pada suatu area tertentu yang lama kelamaan melapuk dan dapat dimanfaatkan sebagai kompos. Akan tetapi, jika hanya dibiarkan, proses pelapukan akan berjalan cukup lama. Sebagai alternatif pembuatan kompos, sanitary landfill Gambar 21 dapat menjadi salah metodenya, yaitu membuat lubang pada satu area tertentu di dalam kawasan Taman Burung TMII yang kiranya tidak mengganggu pandangan pengunjung untuk menumpuk sampah organik Arifin dan Arifin, 2005. Setelah dibiarkan beberapa waktu antara 3-4 bulan, timbunan sampah dapat digali kembali dan digunakan sebagai pupuk. Gambar 21. Sanitary Landfill

4.3.5.2 Pemeliharaan Elemen Lunak Tanaman

Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan penyiraman, pemangkasan, pendangiran dan penyiangan gulma, pengendalian hama dan penyakit, penyulaman tanaman, pemupukan, dan pembibitan. Berdasarkan pengamatan lapang, pemeliharaan tanaman yang dilakukan di Taman Burung TMII belum seluruhnya dilakukan secara rutin. Pada pemeliharaan yang dilakukan secara rutin, waktu pengerjaanya tetap berdasarkan prioritas menurut masing-masing tenaga kerja taman.

a. Penyiraman