Topografi dan Jenis Tanah Iklim

yang ada di Taman Burung TMII terbagi atas taman di dalam kubah dan taman di luar kubah. a. Taman di Dalam Kubah Taman di dalam kubah dirancang sealami mungkin dengan ditanami berbagai jenis tumbuhan baik pohon maupun semak Gambar 14a yang dilengkapi kolam serta air terjun untuk memperkuat kesan suasana alami Gambar 14b. Di dalam kubah ini pengunjung dapat melihat tingkah laku burung Gambar 14c dan mendengarkan kicauannya yang bersautan. Tegakan pepohonan dan kanopinya akan menimbulkan kesan hutan yag teduh dan nyaman serta menjadi tempat burung-burung beraktivitas baik membuat sarang, berteduh, maupun mencari makan. Taman yang dibuat dalam kubah ini juga digunakan untuk memberikan jarak yang cukup untuk membatasi pengunjung agar burung tidak mudah diganggu. Taman yang dibuat di dalam sangkar juga dibuat sealami mungkin dengan menggunakan unsur bebatuan atau unsur tumbuhan pepohonan rendah, semak, perdu, ataupun penggunaan pohon mati dan batang pohon yang jenisnya sama atau mirip dengan di habitat aslinya. a Vegetasi dalam kubah b Kolam dalam kubah c Burung dalam taman kubah Gambar 14. Taman di Dalam Kubah b. Taman di Luar Kubah Taman di luar kubah adalah taman yang berada di area sekitar kolam Wallace. Berbeda dengan taman di dalam kubah. Taman di area ini dibuat lebih semarak dengan ditanaminya berbagai tanaman hias yang dibentuk dengan pola- pola organik Gambar 15a dan biasanya ditanam berkelompok-kelompok di tepi jalur sirkulasi pengunjung dan di tepi luar kubah Gambar 15b. a Taman dengan pola organik b Pola semak yang berkelompok Gambar 15. Taman di Luar Kubah

4.2.5 Konsep Sirkulasi

Taman Burung TMII memiliki satu pintu gerbang utama untuk masuk, satu pintu gerbang untuk keluar para tamu, dan satu pintu gerbang khusus untuk kendaraan yang memiliki kepentingan untuk masuk ke Taman Burung TMII. Sirkulasi di dalam Taman Burung TMII memiliki sistem kurva linear yang merupakan gabungan dari pola garis lurus dan garis lengkung yang memanfaatkan topografi sehingga pemandangan jalan menjadi lebih menarik karena bervariasi. Konsep pola sirkulasinya adalah loop. Walaupun akses pintu keluar dan masuknya berbeda, arah sirkulasinya tetap kembali ke jalan kolektornya. Sirkulasi bagi pengunjung yang berbentuk jalan setapak dibuat aman dan nyaman dengan menghindari banyak tangga dan dirancang untuk memberikan layanan bagi orang cacat. Sirkulasi yang terdapat di kawasan Taman Burung TMII terdiri atas sirkulasi primer jalan utama di dalam taman, sirkulasi sekunder jalan di area pelayanan yang dapat dilalui oleh mobil dan sepeda motor, dan sirkulasi tersier jalan setapak di dalam taman yang digunakan oleh pekerja di lapang ketika bertugas Gambar 16. Sirkulasi utama di dalam taman hanya untuk pejalan kaki,