Ekosistem Terumbu Karang Ekosistem Wilayah Pesisir

d. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah serti kima raksasa dan penyu laut, e. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan energy mekanik yang ditimbulkan oleh gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan mangrove, f. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 - 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun, g. Keindahan terumbu karang sangat potensial untuk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertambah, h. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. Ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya laut telah menyebabkan eksploitasi besar-besaran dan kerusakan terumbu karang, terutama yang dekat dengan pusat pemukiman penduduk. Kerusakan tersebut pada umumnya disebabkan oleh kegiatan perikanan destruktif, yaitu penggunaan bahan peledak, racun cyanida dan juga penambangan karang, pembuangan jangkar perahu serta sedimentasi. Menurut Suharsono 1998, kegiatan manusia dan gangguan alam yang menyebabkan terjadinya degradasi terumbu karang antara lain: a. Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan danatau alat yang dapat membahayakan sumber daya ikan dan lingkungannya, seperti penggunaan bubu tindis, bius dan bahan peledakbom ikan; b. Penambangan dan pengambilan karang untuk bahan bangunan; c. Penangkapan yang berlebih; d. Pencemaran perairanbuangan limbah dari pabrik, kapal dan rumah tangga; e. Kegiatan pembangunan di wilayah pesisir yang tidak memperhatikan pelestarian lingkungan; f. Pembuangan jangkar perahu pada daerah karang. g. Kegiatan parawisata yang tidak memperhatikan kelestarian ekosistem. h. Pemanasan global yang dapat menyebabkan terjadinya pemutihan karang; i. Gempa tektoniktsunami yang mampu menghancurkan terumbu karang wilayah pesisir dalam skala yang luas; j. Banjir dan tanah longsor yang kemudian menyebabkan terjadinya sedimentasi yang tinggi; Aktivitas-aktivitas tersebut diatas adalah beberapa faktor yang sangat mengancam keberadaan serta kelestarian terumbu karang di Indonesia sehingga membutuhkan perhatian yang serius dari berbagai pihak untuk mempertahankan kelestariannya.

2.2.2 Ekosistem Padang Lamun

Ekosistem padang lamun merupakan salah satu diantara tiga ekosistem utama pada perairan dangkal yang sangat kompleks. Kawasan ini merupakan sumberdaya laut yang cukup potensial karena memiliki fungsi fisik dan ekologis yang sangat penting, dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, terdapat pada perairan tropis. Karena memiliki produktifitas yang cukup tinggi, maka ekosistem ini mempunyai peranan yang sangat besar secara langsung terhadap penghuni laut lainnya. Fungsi-fungsi ekologi yang dimiliki oleh padang lamun adalah sebagai daerah mencari makan feeding ground, sebagai daerah asuhan nursery ground, dan sebagai daerah pemijahan spawning ground. Selain itu, lamun merupakan sumber makanan penting bagi beberapa jenis organisme Arifin 2001. Padang lamun merupakan ekosistem yang sangat tinggi produktivitas organiknya. Menurut Erftemeijer 1993 dan Zieman 1968 in Tuwo 2002 bahwa produktivitas ekosistem padang lamun adalah 180-712 gcm 2 tahun. Pada ekosistem ini hidup berbagai jenis biota laut seperti ikan, krustasea, moluska, ekhinodermata dan cacing dan membentuk jaring-jaring makanan yang sangat kompleks, sehingga terjadi aliran energi dan siklus materi yang sangat kompleks pula. Ada organisme yang hidup menetap di padang lamun ini, ada pula sebagai pengunjung yang setia. Kennish 1990 menyatakan bahwa terdapat 5 alasan mengapa lamun menjadi habitat yang disenangi oleh berbagai fauna yang bersosiasi dengan padang lamun, yaitu: a. Tanaman lamun efektif menambah substrat daerah permukaan padang lamun untuk flora epifit dan fauna. b. Tanaman lamun mengurangi aksi gelombang dan pasang surut, sehingga pada bagian bawah air menjadi tenang, sehingga sangat baik untuk beberapa hewanfauna. c. Dapat mereduksi gerakan air, mineral terlarut, dan partikel organik terlarut dengan mudah, sehingga menjadi sumber partikel sebagai makanan bagi biota. d. Padatnya daun lamun melindungi dasar laut dari sinar matahari dibandingkan dengan daerah yang tidak ditumbuhi oleh lamun, menyebabkan padatnya hewan benthos. e. Kondisi padang lamun yang terlindungi dengan suplai makanan yang tinggi membuat tanaman lamun menjadi daya tarik bagi juvenil nekton dan nekton ukuran besar. Pada mulanya, vegetasi lamun dianggap mempunyai nilai ekonomis yang tidak terlalu penting, namun belakangan telah ditemukan beberapa bahan aktif yang berasal dari daun lamun. Selain itu pada ekosistem padang lamun hidup berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi, antara lain Siganus spp, Lethrinus spp, Lutjanus spp, Epinephelus spp , dan sebagainya Tomascik et al. 1997. Salah satu fungsi utama padang lamun adalah sebagai tempat berlindung atau tempat tinggal sementara hewan-hewan muda juvenil dan dewasa yang banyak di antaranya adalah hewan-hewan yang memiliki nilai penting secara komersil dan rekreasi Arifin 2001. Lamun adalah type tanaman yang memiliki produktivitas biologi yang tinggi, secara ekologis tanaman angiospermae laut ini memiliki manfaat sebagai sumber makanan bagi avertebrata dan vertebrata, teripang, ikan Acanthuridae dan Scaridae, penyu, bebek, angsa. Kennish 1990