data keruangan untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan. Berdasarkan beberapa definisi di atas, SIG dapat didefinisikan lebih lengkap yaitu suatu
sistem komputer yang berfungsi sebagai basisdata dan mempunyai kemampuan analisis sehingga menghasilkan suatu informasi yang bersifat keruangan dan dapat
digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan. Penggunaan teknologi SIG dapat mempertajam kemampuan operasional
agen pemerintah yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dalam pengelolaan wilayah pesisir Rongxing 2001 in Dartoyo 2004. Kemampuan
teknologi SIG dalam pengelolaan wilayah pesisir meliputi pananganan data spasial temporal, membangun basis data untuk wilayah pesisir dan menyediakan
alat untuk analisis sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan.
ð ð
ð ð
ð ð
ð
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Benteng
Dongkalang Kahu-Kahu
Tg. Gosong
P. Selayar P. Pasi
1 2
3 4
5 6
7
6 °1
3 3
6 °1
3 3
6 °1
2 6
°1 2
6 °1
3 6
°1 3
6 °9
6 °9
6 °7
3 6
°7 3
6 °6
6 °6
6 °4
3 6
°4 3
120°2230 120°2230
120°2400 120°2400
120°2530 120°2530
120°2700 120°2700
120°2830 120°2830
N E
W S
1 2 Km
Sekala 1:120.000 Peta Lokasi
Penelitian
Pengamatan Kualitas Air Pengamatan T.Karang
Daratan Sungai
Garis Pantai Keterangan:
ð
Penutupan LahanTipe Substrat: Karang Campur Pasir
Kebun Lamun Campur Pasir
Mangrove Pasir
Pemukiman TegalLadang
Terumbu Karang Kedalaman m:
5 - 10 0 - 5
10 - 20 20 - 30
30 - 50 50 - 100
100
6 °2
6° 2
6 °0
6°
120°20 120°20
120°40 120°40
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Pasi, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan April-Mei 2010. Stasiun pengamatan ditentukan berdasarkan keterwakilan lokasi dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dengan menempatkan
stasiun pengamatan untuk karang sebanyak 10 sepuluh stasiun pada bagian utara, barat dan selatan pulau, sedangkan untuk pengamatan kualitas air
peruntukan budidaya laut sebanyak 7 tujuh stasiun dilakukan pada bagian utara Pulau Pasi Gambar 2. Pada sisi Timur Pulau Pasi tidak dilakukan pengamatan
dikarenakan kondisi perairan yang berada dalam selat yang sempit dan merupakan alur pelayaran tradisional.
Gambar 2 Peta lokasi penelitian.
3.2 Kerangka Penelitian
Penelitian ini akan mengkaji tentang penyusunan zonasi multiguna di kawasan konservasi laut Pulau Pasi Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi
Sulawesi Selatan. Adapaun tahapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Melakukan inventarisasi data yang dibutuhkan data primer dan data
sekunder; b. Menganalisis data dan informasi awal tentang kondisi lokasi penelitian
kemudian dibuat rancangan sementara zona inti KKLD Pulau Pasi; c. Melakukan survey, pengumpulan data dan informasi serta verifikasi tentang
kondisi lapangan; d. Menawarkan rancangan sementara zona inti KKLD kepada stakeholder
masyarakat, nelayan, pemerintah daerah terkait; e. Pengumpulan persepsi masyarakat dan pemerintah lokal tentang kegiatan apa
saja yang dapat dilakukan di dalam KKLD; f. Melakukan analisis dan kompilasi data untuk kemudian di overlay sehingga
didapatkan model zonasi multiguna KKLD Pulau Pasi; g. Pembuatan peta KKLD yang didalamnya termasuk batas KKLD dan zonasi
multiguna.
3.3 Rancangan Penelitian
3.3.1 Jenis Data dan Instrumen
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas 2 dua macam, yaitu data primer dan sekunder.
a. Data primer, berupa data kondisi biofisik lokasi penelitian dan kondisi sosial budaya. Jenis data biofisik yang diambil berupa persentase tutupan karang
dan kepadatan ikan karang ikan targetekonomis penting dan ikan indikator. Data sosial mencakup informasi tentang kondisi umum nelayan dan persepsi
atau keinginan masyarakat dan pemerintah daerah tentang rancangan zonasi multiguna KKLD.
b. Data sekunder, didapatkan dari hasil kajian pustaka dan informasi lainnya dari pemerintah setempat yang dianggap dapat memberikan informasi yang
berguna dalam mendukung penelitian ini.