Zonasi Pemanfaatan Multiguna Kawasan Konservasi Laut
proses-proses ekologis yang berlangsung sebagai satu kesatuan ekosistem PP No. 602007.
Zonasi KKL dapat terdiri dari 4 zona, yaitu: 1 Zona Inti, 2 Zona Perikanan Berkelanjutan, 3 Zona Pemanfaatan Terbatas, dan 4 Zona Lainnya.
Pertama , yaitu Zona Inti adalah suatu areal untuk tujuan pengamanan plasma
nutfah yang di dalamnya, kegiatan penangkapan ikan dan aktivitas pengambilan sumberdaya alam laut lainnya termasuk membuang jangkar, sama sekali tidak
diperbolehkan, perlindungan ekosistem pesisir yang unik danatau rentan terhadap perubahan dan perlindungan situs budayaadat tradisional. Pada zona inti tidak
semua orang bebas keluar masuk ke dalam zona tersebut, terkecuali untuk tujuan penelitian atau pendidikan dan itupun harus ada izin dari pengelola kawasan.
Kedua , yaitu Zona Perikanan Berkelanjutan adalah zona yang mengelilingi zona
inti, diperuntukkan bagi perlindungan habitat dimana kegiatan perikanan diperbolehkan pada zona ini, diantaranya adalah penangkapan ikan ramah
lingkungan, budidaya ramah lingkungan, wisata bahari, penelitian dan pendidikan. Ketiga
, yaitu Zona Pemanfaatan Terbatas adalah zona yang diperuntukkan untuk kegiatan wisata bahari dan rekreasi, perlindungan habitat dan populasi ikan,
penelitian dan pengembangan serta pendidikan. Keempat, yaitu Zona Lainnya adalah zona diluar zona inti, zona perikanan berkelanjutan dan zona pemanfaatan
terbatas yang karena fungsi dan kondisinya ditetapkan sebagai zona tertentu, seperti zona rehabilitasi, zona perlindungan, zona tambatan perahu, dan
sebagainya DKP 2008; Supriharyono 2007; Tulungan et al. 2003; PP No. 602007, Permen KP No. 2 Tahun 2009.
Pada dasarnya KKL akan menarik ikan dari daerah yang berdekatan sebagai tempat mencari makan dan berkembang biak. Ikan-ikan kecil juvenil yang
terbawa oleh arus, selanjutnya menetap di dalam zona inti. Seiring dengan berjalannya waktu, juvenil tersebut mulai membesar sehingga jumlah ikan yang
menetap di dalam zona inti menjadi semakin padat. Hal ini mengakibatkan ikan- ikan yang berkembang di wilayah KKL mulai berenang dan menetap di sekitar
zona penyanggapemanfaatan perikanan dan diluar kawasan konservasi, yang pada akhirnya akan ditangkap oleh nelayan Tulungan et al. 2003. Nelayan dapat
terus menerus menangkap ikan di luar zona inti zona pemanfaatan untuk
perikanan karena adanya suplai ikan yang konsisten dari dalam zona inti kawasan konservasi laut. Dengan demikian KKL merupakan “bank ikan” yang membantu
penambahan jumlah ikan di perairan sekitarnya. Tabel berikut adalah contoh zonasi dan kegiatan yang ada di Great Barrier Reef Australia.
Tabel 1 Zonasi dan kegiatan di Great Barrier Reef Australia
Kegiatan Zona
P em
an faat
an
U m
um P
er li
ndu ngan
H ab
it at
T am
an K
on se
v as
i P
en yan
gga P
en el
it ia
n T
am an
N as
ion a
l L au
t
R eh
ab ili
ta si
K on
se rvas
i E
st u
ar i
Budidaya Jala Umpan
Perahu, selam, photograpi Perangkap kepiting
Penangkapan ikan untuk akuarium, karang dan cacing
Penangkapan teripang, trochus, lobster
Pengumpulan yang dibatasi Spearfishing yang dibatasi hanya
snorkeling Pancing
Jaring Penelitian
Pelayaran Program Wisata
Pemanfaatan tradisional Trawl
Troling Izin
√ √
√ Izin
Izin √
√ √
√ Izin
√ Izin
√ √
√ Izin
√ √
√ Izin
Izin √
√ √
√ Izin
Izin Izin
√ X
√ Izin
√ √
√ Izin
X √
√ √
X Izin
Izin Izin
√ X
√ X
X √
X X
X X
X X
X Izin
Izin Izin
√ X
√ X
X √
X X
X X
X X
X Izin
Izin Izin
√ X
X X
X √
X X
X X
X X
X Izin
Izin Izin
√ X
X X
X X
X X
X X
X X
X Izin
√ X
X X
X Izin
√ √
√ X
X √
√ √
√ Izin
Izin Izin
√ X
√
Sumber: Great Barrier Reef Marine Park Authority
Kriteria zonasi untuk kawasan konservasi laut sebagai berikut DKP 2008, PP No. 602007; DEPHUT 2006, Permen KP No. 2 Tahun 2009:
a. Zona Inti • Memiliki tingkat keanekaragaman ataupun kepadatan sumberdaya yang
tinggi; • Daerah tempat berpijah spawning ground, tempat bertelur nesting site,
daerah asuhan nursery ground, tempat mencari makan feeding ground ikan danatau biota perairan lainnya;
• Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia;
• Ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang relatif masih utuh dan tidak terganggu;
• Ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang unik dan rentan terhadap perubahan;
• Mempunyai luasan yang cukup dan bentuk tertentu yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidup jenis-jenis tertentu untuk menunjang
pengelolaan yang efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami;
b. Zona Perikanan Berkelanjutan • Memiliki ekosistem dan atau keanekaragaman jenis yang mampu
menyangga pelestarian zona inti dan zona pemanfaatan; • Adanya potensi dan kondisi sumber daya alam hayati tertentu yang telah
dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat setempatlokal guna memenuhi kebutuhan hidupnya;
• Di wilayah perairan tersebut terdapat potensi dan kondisi sumber daya alam hayati tertentu yang telah dimanfaatkan melalui kegiatan
pengambilan, pengembangbiakan, perbanyakan dan pembesaran oleh masyarakat setempat guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan
peningkatan kesejahteraan. c. Zona Pemanfaatan Terbatas
• Memiliki ekosistem dan atau keanekaragaman jenis yang mampu menyangga pelestarian zona inti dan zona perikanan berkelanjutan;
• Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau berupa formasi ekosistem tertentu serta formasi geologinya yang indah dan unik;
• Mempunyai luasan yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam;
• Kondisi lingkungan yang mendukung pemanfaatan jasa lingkungan, pengembangan pariwisata alam, penelitian dan pendidikan;
d. Zona Lainnya • Memiliki ekosistem jenis yang mampu menyangga pelestarian zona inti,
zona perikanan berkelanjutan dan zona pemanfaatan terbatas;
• Mempunyai luasan yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi sumberdaya laut;
• Kondisi lingkungan yang mendukung pemanfaatan jasa lingkungan, seperti peruntukan pelabuhantambatan perahu, rehabilitasi dan
perlindungan;