100 cov
x transek
panjang karang
koloni Panjang
er =
b. Untuk menganalisis nilai keanekaragaman jenis mengikuti formulasi Shannon diversity index H’ Odum 1993 :
H ′ = -
∑ pi ln pi
dimana : H
′ = Indeks keanekaragaman Shannon
Pi = proporsi kelimpahan individu dari satu individu ke i niN
N = Total jumlah individu
ni = Jumlah individu tiap jenis
3.5.2
Analisis Kesesuaian Zona Inti KKLD
Penentuan kriteria kesesuaian lokasi untuk zonasi inti KKLD dilakukan dengan pembobotan dan skoring berdasarkan beberapa kriteria yang telah
ditentukan. Kriteria untuk kesesuaian zona inti adalah sebagai berikut. Tabel 4 Pembobotan dan skoring zona inti KKLD
No Kriteria
Bobot Kategori S1
Skor Kategori
S2 Skor Kategori
N
Skor
Kriteria Ekologi
1 Persentase tutupan 2
50 3
25-50 2
25
1
2 Keanekaragaman ikan karang
2 H 3
3 2H3
2 H2
1
3 Jumlah jenis ikan 1
≥ 100 3
40-99 2
40
1
4 Jenis Life Form 1
10 3
5-10 2
5
1
Kriteria Sosial
5 Spesies Ekonomis 1
Tinggi 3
Sedang 2
Rendah
1
6 Kepentingan Perikanan 2
Rendah 3
Sedang 2
Tinggi
1
7 Dukungan Masyarakat dan Pemerintah
2 Tinggi
3 Sedang
2 Rendah
1
8 Jarak dari pemukiman 1
2 Km 3
2-3 Km 2
3 Km
1
Sumber : Modifikasi Salm et al. 2000; Soselisa 2006
Untuk mendapatkan kriteria penilaian zona inti maka perlu diketahui interval kelas untuk masing-masing kesesuaian dimana skor minimal 12 dan skor
maksimal 36 dengan rumus:
ik = 36-123 = 8
Dengan interval kelas 8 maka didapatkan kriteria kesesuaian untuk zona inti sebagai berikut:
Sangat Sesuai S1 : skor 29 - 36
Sesuai S2 : skor 20 - 28
Tidak Sesuai N : skor 12 - 19
3.5.3 Analisis Kesesuaian Budidaya Laut
Penentuan kelayakan perairan untuk pengembangan budidaya laut dilakukan dengan metode pembobotan. Data kondisi fisika dan kimia perairan Pulau Pasi
dijadikan acuan dalam menentukan kriteria kelayakan lahan. Metode scoring atau pembobotan maksudnya setiap parameter diperhitungkan dengan pembobotan
yang berbeda. Bobot yang digunakan sangat tergantung dari percobaan atau pengalaman empiris yang telah dilakukan. Semakin banyak sudah diuji coba,
semakin akurat pula metode scoring yang digunakan.Faktor-faktor utama kelayakan yang diperlukan untuk penempatan lokasi budidaya laut disajikan pada
tabel berikut : Tabel 5 Kriteria kesesuaian budidaya laut
No Parameter
Bobot Kategori
Skor Kategori
Skor Kategori
Skor S1
S2 N
1 Suhu
o
1 C
28 – 30 3
25-30 atau 30-32 2
25atau 32 1
2 Arus cmdet
2 20 – 40
3 5-19 atau 41-50
2 5 atau 50
1 3
Salinitas ‰ 1
30 – 33 3
28-29atau 34-35 2
28 atau 35 1
4 Oksigen mgl
2 7 – 8
3 5–7 atau 8–10
2 5 atau 10
1 5
Kecerahan 2
67-100 3
33-66 2
33 1
6 pH
1 7 – 8
3 6–7 atau8–8.5
2 6 atau 8.5
1 7
Substrat dasar 2
Pasir 3
Pasir lumpur 2
Lumpur 1
8 Aksesibilitas
1 Mudah
3 Sedang
2 Susah
1 9
Keamanan 1
Tinggi 3
Sedang 2
Rendah 1
Sumber: Modifikasi dari DKP 2002, KLH 2004, Radiarta et al. 2003; Rachmansyah 2004.
Untuk mendapatkan kriteria kesesuaian maka perlu diketahui interval kelas untuk masing-masing kesesuaian dimana skor minimal 12 dan skor maksimal 36
dengan rumus:
ik = 36-123 = 8
Dengan interval kelas 8 maka didapatkan kriteria untuk masing-masing kelas kesesuaian sebagai berikut:
Sangat Sesuai S1 : skor 29 - 36
Sesuai S2 : skor 20 - 28
Tidak Sesuai N : skor 12 - 19
3.5.4 Analisis Kesesuaian Wisata Bahari
Penentuan kriteria kesesuaian lokasi untuk kesesuaian wisata bahari dilakukan dengan pembobotan dan skoring berdasarkan beberapa parameter yang
telah ditentukan dan didapatkan dari hasil pengamatan lapangan. Berikut disajikan
tabel kriteria kesesuaian untuk wisata bahari:
Tabel 6 Kesesuaian wisata bahari
No Parameter
Bobot Kategori
S1 Skor
Kategori S2
Skor Kategori
N Skor
1 Kecerahan Perairan
2 80
3 50-80
2 50
1 2
Tutupan Komunitas Karang 3
75 3
40-75 2
40 1
3 Jenis lifeform
3 10
3 5-10
2 5
1 4
Jenis Ikan Karang 3
50 3
20-50 2
20 1
5 Kecepatan Arus cmdet
1 0-15
3 15-40
2 40
1 6
Lebar Hamparan Datar Karang 2
300 3
50-300 2
50 1
7 Kedalaman Terumbu Karang m
1 3-15
3 1-3 16-35
2 35
1 Sumber: Modifikasi Yulianda 2007
Untuk mendapatkan penilaian kesesuaian wisata bahari maka perlu diketahui indeks kesesuaian wisata untuk masing-masing lokasi. Nilai maksimum
untuk kesesuaian wisata bahari adalah 45. Indeks kesesuaian wisata bahari ditentukan dengan rumus:
IKW = ∑ NN
maks
x 100 dimana:
IKW = Indeks Kesesuaian Wisata Bahari
N = Nilai Parameter ke-I bobot x skor
N
maks
= Nilai Maksimum Kategori Wisata Dari hasil perhitungan IKW kemudian dapat ditentukan kelayakan suatu
lokasi sebagai wisata bahari berdasarkan kriteria: