ik = 36-123 = 8
Dengan interval kelas 8 maka didapatkan kriteria untuk masing-masing kelas kesesuaian sebagai berikut:
Sangat Sesuai S1 : skor 29 - 36
Sesuai S2 : skor 20 - 28
Tidak Sesuai N : skor 12 - 19
3.5.4 Analisis Kesesuaian Wisata Bahari
Penentuan kriteria kesesuaian lokasi untuk kesesuaian wisata bahari dilakukan dengan pembobotan dan skoring berdasarkan beberapa parameter yang
telah ditentukan dan didapatkan dari hasil pengamatan lapangan. Berikut disajikan
tabel kriteria kesesuaian untuk wisata bahari:
Tabel 6 Kesesuaian wisata bahari
No Parameter
Bobot Kategori
S1 Skor
Kategori S2
Skor Kategori
N Skor
1 Kecerahan Perairan
2 80
3 50-80
2 50
1 2
Tutupan Komunitas Karang 3
75 3
40-75 2
40 1
3 Jenis lifeform
3 10
3 5-10
2 5
1 4
Jenis Ikan Karang 3
50 3
20-50 2
20 1
5 Kecepatan Arus cmdet
1 0-15
3 15-40
2 40
1 6
Lebar Hamparan Datar Karang 2
300 3
50-300 2
50 1
7 Kedalaman Terumbu Karang m
1 3-15
3 1-3 16-35
2 35
1 Sumber: Modifikasi Yulianda 2007
Untuk mendapatkan penilaian kesesuaian wisata bahari maka perlu diketahui indeks kesesuaian wisata untuk masing-masing lokasi. Nilai maksimum
untuk kesesuaian wisata bahari adalah 45. Indeks kesesuaian wisata bahari ditentukan dengan rumus:
IKW = ∑ NN
maks
x 100 dimana:
IKW = Indeks Kesesuaian Wisata Bahari
N = Nilai Parameter ke-I bobot x skor
N
maks
= Nilai Maksimum Kategori Wisata Dari hasil perhitungan IKW kemudian dapat ditentukan kelayakan suatu
lokasi sebagai wisata bahari berdasarkan kriteria:
Sangat Sesuai S1 : skor 83-100
Sesuai S2 : skor 50 - 83
Tidak Sesuai N : skor 50
3.5.5 Pemetaan Partisipatif
Penentuan lokasi penangkapan fishing ground nelayan Pulau Pasi dilakukan dengan pemetaan partisipatif. Responden yang terdiri atas nelayan
dimintai keterangan tentang lokasi tempat mereka menangkap ikan di sekitar pulau dan mencoba menunjukkannya pada peta lokasi penelitian yang telah
disiapkan.
3.5.6 Analisis Deskriptif
Data kualitatif yang diperoleh dari hasil interview dan observasi mengenai presepsi masyarakat tentang zonasi KKLD yang direncanakan, alternatif kegiatan
yang dapat dilakukan di dalam KKLD serta informasi sosial lainnya dianalisis secara deskriptif untuk mendukung data biofisik yang didapatkan.
3.5.7
Analisis SWOT Untuk Strategi Zonasi
Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan
ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi.
Analisa SWOT SWOT Analysis adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan
Strengths, Kelemahan Weaknesses, Peluang Opportunities, dan Ancaman Threats yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari suatu
pengelolaan. Untuk keperluan tersebut diperlukan kajian dari aspek lingkungan baik yang berasal dari lingkungan internal maupun eskternal Rangkuti 2007.
Faktor-faktor internal yang dapat dianalisis yaitu: • Kekuatan Strengths dan
• Kelemahan Weaknesses
Sedangkan faktor-faktor eksternal, yaitu: • Peluang Opportunities dan