Jenis Data dan Instrumen

Instrumen yang digunakan pada saat pengolahan sampai dengan penyusunan thesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Perangkat keras yang terdiri dari satu set komputer jinjing Notebook; b. Perangkat lunak yang terdiri dari Ms Excel, Ms Word dan Arcview 3.3; c. GPS Global Positioning System, alat ukur untuk mengetahui posisi dan koordinat lintang dan bujur di permukaan bumi; d. Citra satelit Lansat 7 ETM+ hasil olahan dan Peta Laut terbitan Dishidros AL.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan, pengukuran dan telaah langsung di lapangan dengan alat bantu instrument yang telah disiapkan. Pengumpulan data ekologi dilakukan secara visual dengan alat bantu Scuba Set.

3.3.2.1 Parameter Fisika Kimia Perairan

Pengukuran parameter fisika kimia perairan yang diamati pada masing- masing stasiun penelitian merupakan data pendukung yang akan digunakan dalam menganalisis kondisi lingkungan penelitian. Parameter yang telah ditentukan kemudian diukur langsung dilapangan dengan menggunakan instrumen yang telah disipkan sehingga hasilnya didapatkan langsung melalui pembacaan skala yang ditunjukkan oleh instrumen yang digunakan tersebut. Pengukuran parameter fisika kimia perairan yang diamati pada setiap stasiun meliput i kedalaman, suhu, salinitas, kecerahan, kecepatan arus, pH, oksigen terlarut, serta substrat dasar dilakukan dengan metode sebagai berikut: a. Kedalaman Pengukuran kedalaman perairan pada stasiun pengamatan terumbu karang dilakukan dengan mencatat kedalaman yang ditunjukkan oleh depth meter pada scuba set, sedangkan pengukuran kedalaman pada stasiun pengamatan kualitas air dilakukan dengan menggunakan grab sampler yang ditenggelamkan ke dasar perairan kemudian dihitung panjang tali yang berada di dalam perairan. b. Suhu dan Salinitas Pada pengukuran parameter suhu perairan dan salinitas dilakukan dengan menggunakan alat Thermometer dan Hand-refraktometer dengan membaca skala yang ditunjukkan oleh instrumen tersebut. c. Arus Kecepatan arus diukur dengan menggunakan floater drudge pada setiap lokasi pengamatan, arah arus ditentukan dengan menggunakan kompas, yakni menentukan posisi titik awal pelepasan Floater drauge sampai pada posisi terakhirnya terakhirnya. Waktu yang ditempuh Floater drauge sampai talinya menegang kemudian dicatat untuk perhitungan kecepatan arus. d. Oksigen terlarut dan pH Pada pengukuran parameter oksigen terlarut DO dan pH dilakukan dengan menggunakan alat DO meter dan pH meter dengan membaca skala yang ditunjukkan oleh instrumen tersebut

3.3.2.2 Kondisi Terumbu Karang

Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect LIT untuk melihat persentase penutupan karang. Transek atau ditempatkan sejajar dengan garis pantai pada setiap stasiun pengamatan dengan panjang 50 meter, pengamatan dilakukan sepanjang 30 meter dengan 3 tiga kali ulangan dalam 1 satu transek yaitu masing-masing pada jarak 0-10 meter, 20-30 meter dan 40-50 meter dengan interval antar ulangan 10 sepuluh meter. Pengamatan dilakukan dengan mencatat bentuk pertumbuhan karang dan substrat yang berada di bawah garis transek dengan ketelitiaan dalam ukuran centimeter Coremap II-LIPI 2007; English et al. 1997; Hill Wilkinson 2004. Kategori bentik yang diamati dalam penelitian adalah sebagai berikut: