Intake Koagulasi PENGOLAHAN AIR MINUM

tersebut maka filter difungsikan untuk menyaring air sehingga bebas dari kandungan bahan organik, mikroorganisme, dan lain-lain. Filtrasi dibagi menjadi dua macam, yaitu filter pasir cepat dan filter pasir lambat. Pada umumnya filtrasi cepat lebih efisien daripada filtrasi pasir lambat, karena filter pasir cepat didesain dengan kecepatan filtrasi relatif lebih besar dibandingkan dengan filter pasir lambat Huisman, 1972. Kecepatan penyaringan berkisar antara 4 – 5 m 3 m 2 jam bahkan ada yang mencapaikan kecepatan sampai 6 m 3 m 2 jam. Sedangkan pada saringan pasir lambat kecepatannya 0.5 – 2 m 3 m 2 jam.

6. Desinfeksi

Desinfeksi adalah proses pembubuhan bahan desinfektan yang bertujuan membunuh kuman dan mikroorganisme patogen Reynolds, 1982, dengan menggunakan yakni : a. Kimia, seperti : kaporit, ozon, KMnO 4 , gas khlor, gas iod, dan bromin klorida. b. Fisik, seperti : pengolahan dengan cara pendidihan. Desinfektan yang biasa digunakan untuk pengolahan air adalah khlorin, yang terbukti merupakan desinfektan yang ideal bila dimasukkan dalam air akan mempunyai pengaruh yang segera dan membinasakan kebanyakan mahluk mikroskopis. Kegunaan desinfektan adalah membunuh alga dan menghilangkan bau. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas proses desinfeksi antara lain, yaitu : pH, kandungan zat tersuspensi, konsentrasi dan jenis desinfektan, jumlah mokroorganisme dan tipe mikroorganisme, dan waktu kontak mikroorganisme dengan desinfektan.

7. Effluent control

Pada effluent control ini berfungsi ganda sebagai penampung hasil air filtrasi dan tempat pembubuhan bahan-bahan kimia Netralisasi. Bahan netralisasi yang digunakan umumya adalah soda abu yang berfungsi sebagai penetral pH air baku agar pH yang dihasilkan sesuai dengan baku mutu air minum. Contoh Unit Pengolan Air Minum di PT TKCM disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Instalasi Unit Pengolan Air Minum IPAM di PT TKCM

C. SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN ISO 22000:2005

Sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000:2005 adalah suatu sistem manajemen keamanan pangan yang diterbitkan oleh The International Organization for Standardization ISO pada tanggal 1 September 2005. ISO 22000:2005 ini menetapkan persyaratan-persyaratan untuk sebuah sistem manajemen keamanan pangan yang mengkombinasikan unsur-unsur kunci yang sudah banyak dikenal untuk menjamin keamanan pangan sepanjang rantai pangan, hingga ke konsumen yang dikenal dengan konsep “from farm to table ”. Kepentingan dan ISO 22000:2005 ini adalah peningkatan jumlah makanan yang aman untuk dikonsumsi oleh manusia. ISO 22000:2005 merupakan suatu perpaduan standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dengan standar keamanan pangan HACCP Hazard Analytical Control Point dan diharapkan produsenorganisasi dapat menghasilkan makananminuman