mendemonstrasikan kesesuaian dengan perundang-undangan tentang keamanan pangan yang berlaku, mengevaluasi dan mengkaji persyaratan-persyaratan
konsumen dan mendemonstrasikan kesesuaiannya dengan persyaratan konsumen yang terkait dengan keamanan pangan dalam rangka meningkatkan kepuasan
pelanggan. Klausul-klausul yang ada pada ISO 22000:2005 harus dipenuhi dan
dilaksanakan oleh organisasi yang menerapkannya, berikut ini adalah klausul- klausul ISO 22000:2005 dimana fokus hanya dimulai dari klausul 4 sampai
dengan klausul 8, sedangkan klausul 1 sampai dengan klausul 3 tidak dimasukan karena hanya merupakan penjelasan umum, definisi dan pengistilahan saja
seperti pada pada Tabel 2.
Tabel 2. Klausul persyaratan ISO 22000:2005
Klausul Isi
4. Sistem Manajemen Keamanan Pangan
4.1. 4.2.
4.2.1. 4.2.2.
4.2.3. Persyaratan Umum
Persyaratan Dokumentasi Umum
Pengendalian Dokumen Pengendalian Rekaman
5. Tanggung Jawab Manajemen 5.1.
5.2. 5.3.
5.4. 5.5.
5.6. 5.6.l.
5.6.2. 5.7.
5.8. Komitmen Manajemen
Kebijakan Keamanan Pangan Perencanaan Sistem Manajemen Keamanan
Pangan Wewenang dan Tangggung Jawab
Ketua Tim Keamanan Pangan Komunikasi Eksternal dan Internal
Komunikasi Eksternal Komunikasi Internal
Tanggap darurat Tinjauan manajemen
6. Manajemen Sumber Daya 6.1.
6.2. 6.3.
6.4. Penyediaan Sumber Daya
Sumber Daya Manusia Pranata Dasar
Lingkungan Kerja
7. Perencanaan
dan Realisasi
Produk Aman
7.1. 7.2.
7.2.1. 7.3.
7.3.1. 7.3.2.
7.3.3. 7.3.4.
7.3.5. 7.4.
7.4.1. 7.4.2.
Umum Program Prasyarat Dasar PRP
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara PRP
PRP juga harus memenuhi kebutuhan organisasi Tahap
Pendahuluan untuk
memungkinkan Analisa Bahaya
Umum Tim Keamanan Pangan
Karakteristik Produk Penggunaan Khusus
Diagram Alir, Tahapan Proses dan Urutan Pengendalian
Analisa Bahaya
Klausul Isi
7.4.3. Umum
Identifikasi Bahaya
dan Penetapan
Batas Keberterimaan
Assesmen Bahaya
7.4.4. 7.5.
7.6. 7.7.
7.8. 7.9.
7.9.1 7.9.2.
7.9.3 7.9.4
7.9.5 Pemilihan dan Assesmen Ukuran Pengendalian
Penetapan prerequisite Program Penetapan Rencana HACCP
Pembaharuan dokumen awal PRP dan Rencana HACCP
Rencana Verifikasi Operasi SMKP
Umum Sistem Ketelusuran
Koreksi dan Tindakan Koreksi Penanganan Potensi Produk tidak Aman
Penarikan Produk
8. Validasi,
Verifikasi, dan
Peningkatan dalam
Sistem Manajemen Keamanan Pangan.
8.1. 8.2.
8.3. 8.4.
8.4.1. 8.4.2.
8.4.3. 8.5.
8.5.1. 8.5.2.
Umum Validasi dan Ukuran Pengendalian
Pemantauan dan Pengukuran Verifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan
Audit Internal Evaluasi Hasil Verifikasi Individual
Analisis Hasil Aktifitas Verifikasi Peningkatan
Peningkatan Berkesinambungan Pembarhauan Sistem Manajemen Keamanan
Pangan
D. SISTEM HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point HACCP adalah suatu sistem
kontrol dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kendali kritis di dalam tahap penanganan dan proses
produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan
pencegahan preventive yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen Thaher, 2005.
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah munculnya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu
pangan guna memenuhi tuntutan konsumen. HACCP sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir
diproduksi masal dan didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada