Menyusun rekomendasi perbaikan dokumen dan penerapan

A.1.4. Klausul 7. Realisasi Produk Dalam merealisasikan produk, manajemen PT. TKCM menetapkan proses pengolahan air yang diperlukan untuk menghasilkan air minum tersebut beserta verifikasi, proses kontrol, inspeksi dan pengujian. Manajemen menetapkan spesifikasi produk mengacu pada kontrak dengan PDAM-Kerta Raharja Tangerang, PERMENKES khusunya No. 492MENKESPERIV2010 seperti tercantum dalam spesifikasi internal, prosedur pengolahan, dan spesifikasi mikrobiologi, agar semua proses dalam pembuatan pengolahan produk dapat sesuai dengan mutu yang diinginkan. Dalam upaya menghasilkan suatu produk, manajemen menyediakan sumber daya, prasarana dan dokumen yang diperlukan. Semua parameter proses disimpan sebagai bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkannya memenuhi persyaratan. A.1.5. Klausul 8. Audit, Pengukuran, Analisa dan Perbaikan Untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, PT. TKCM secara teratur memantau beberapa aspek yang berkaitan dengan pemantauan dan pengukuran baik yang menyangkut aspek internal seperti aspek audit mutu internal, aspek kesesuaian produk terhadap persyaratan dan aspek kecenderungan proses sedangkan aspek eksternal berupa pengukuran kepuasan pelanggan dan dibahas dalam tinjauan manajemen meeting. Tinjauan manajemen dan internal audit secara rutin telah dilakukan setiap 6 bulan. Dalam pemantauan tersebut, apabila ditemukan sesuatu ketidaksesuaian maka harus dilakukan tindakan perbaikan. Contoh jika ada ketidaksesuaian yang ditemukan dari hasil audit maka ketidaksesuaian tersebut harus segera dilaksanakan oleh departemen yang bersangkutan sehingga permasalahannya segera diatasi. A.2. Kajian Sistem Manajemen ISO 22000 :2005 di PT. TKCM Saat ini PT. TKCM belum mengimplementasikan sistem ISO 22000:2005 namun dalam tantangan untuk penyediaan air minum yang aman, maka manajemen telah berencana untuk menerapkannya dimasa yang akan datang. Sebelum benar- benar menerapkannya perlu dilakukan kajian secara menyeluruh untuk mengetahui sejauh mana posisi perusahaan dalam pemenuhan persyaratan sistem manajemen keamanan pangan SMKP ISO 22000:2005. Kajian ini dilakukan dengan dua