Singkatan GMP adalah ? Apakah arti dari “Personal Hygiene” : Yang bukan termasuk kebiasaan yang baik dalam“Personal Hygiene” adalah

94 Lampiran 5. Dokumen Rencana HACCP P DOKUMEN RENCANA HACCP HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT PENGOLAHAN AIR MINUM DAERAH PT TKCM -TANGERANG 95 Penyusunan Rencana HACCP Dalam pembuatan rancangan rencana HACCP ini mengikuti tahapan 12 langkah dan termasuk 7 prinsip HACCP sesuai kaidah SNI 01-4852-1998. Dalam menyusun rancangan rencana HACCP ini melibatkan calon tim HACCP perusahaan dan disusun berdasarkan kondisi aktual perusahaan saat ini. Diharapkan HACCP yang diusulkan sesuai gambaran nyata di lapangan tidak sekedar teoritis.

1. Organisasi tim HACCP PT TKCM adalah perusahaan yang mensuplai kebutuhan air minum yang ada

di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan sebagian Jakarta. Bekerjasama dengan PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang. Instalasi Pengolahan Air Minum IPA mempunyai total kapasitas 1.275 ldet. sampai dengan akhir tahun 2011 TKCM digunakan untuk melayani sejumlah Sambungan Langsung SL dengan cakupan wilayah kota Tangerang 32, Jakarta 8 dan kabupaten Tangerang 60. TKCM adalah perusahaan patungan antara PT. Petrosea Tbk, PT. Enviro Nusantara dan PT. Quarta Desira. Untuk rehabilitasi dan peningkatan kapasitas pengolahan air minum IPA Cikokol, termasuk operasional dan pemeliharaan dari instalasi selama kurun waktu 15 tahun jajaran manajemen dan seluruh karyawan PT. TKCM dalam rangka menjamin keamanan pangan air minum yang dihasilkan, wajib mempunyai komitmen untuk menerapkan ISO 22000:2005 termasuk GMP dan HACCP dalam lingkungan proses pengolahan air minumnya seperti halnya untuk SMM ISO 9001. PT.TKCM, Cikokol Kabupaten Tangerang berlokasi. Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan III, Cikokol Tangerang No. TelpFax : 021-5531891 0215520916 Penanggung Jawab : Jos Tupamahu Tim HACCP yang akan dibentuk diharapkan mewakili fungsi dan kompetensi yang diperlukan untuk membangun sistem manajemen keamanan pangan secara keseluruhan. Adapun struktur organisasi di unit pengolahan adalah sebagai berikut : 96 Gambar 1 Struktur Organisasi Plant - TKCM Tabel 1 Usulan Tim HACCP PT TKCM No. Nama KeahlianBidang Jabatan 1 Yudi Nurpriantono Plant Manager Ketua TIM HACCP 2 Edwar Panji Rachman Ahli Mikrobiologi dan Kimia Assisten Manager Lab Sekretaris 3 Yusuf Sudarmono Assisten Manager Produksi Anggota 4 Nur Hasyim Ahli Teknologi Proses Assisten Manager Maintenance Anggota 5 Budianto Assisten Manager QA and Safety Anggota 6 Arifin Ahli Kimia Proses QA and Safety Staff Anggota Tim HACCP merupakan perwakilan dari berbagai fungsi seperti QC, produksi, maintenance dan memiliki kompetensi untuk menjalankan SMKP. Nantinya tim HACCP bertanggung jawab dalam menyusun, mengembangkan, menerapkan, MANAGER PLANT AS. MANAGER PRODUKSI AS. MANAGER LABORATORIUM AS. MANAGER MAINTENANCE GROUP LEADER NON SHIFT GROUP LEADER SHIFT STAF GUDANG OPERATOR ANALIS SUPERVISOR MEKANIK SUPERVISOR ELEKTRIK STAF MEKANIK STAF ELEKTRIK STAF GUDANG MANGEMENT REPRESENTATIVE 97 memutakhirkan, merevisi dan mendistribusikan rencana HACCP di lingkungan pengolahan air minum. Manajemen perusahaan PT. TKCM harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh karyawan telah mengikuti pelatihan higiene, sanitasi dan GMP sebagai persyaratan dasar pelaksanaan HACCP. Tujuan pelatihan tersebut adalah untuk memberikan pengetahuan kepada karyawan tentang cara berproduksi yang baik dan keamanan pangan. Pelatihan dilakukan dapat dalam bentuk in house training dengan instruktur yang kompeten. 2. Deskripsi Produk PT. TKCM memproduksi air minum untuk konsumsi rumah tangga dan industri dimana persyaratan utamanya air bebas dari mikroba yang berbahaya dan ketidakmurnian secara kimiawi. Air minum harus bersih dan jernih, tidak berwarna tidak berbau serta tidak mengandung bahan tersuspensi atau kekeruhan Permenkes No.492MENKESPERIV2010. Air minum disalurkan pada masyarakat dan industri melalui pipa jaringan dan deskripsi produk lebih lengkap dijelaskan seperti pada Tabel 2: Tabel 2 Deskipsi produk 1 Nama produk Air Minum 2 Asal bahan baku Sumber air sungai Cisadane 3 Uraian produk Air baku berasal dari sungai yang diberikan bahan kimia dan melalui proses koagulasi PAC, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi Cl 2 , dan netralisasi Na 2 CO3 sebelum distribusikan 4 Karakteristik produk Air minum yang bersih dan jernih, tidak berwarna tidak berbau dapat diminum langsung namun sebaiknya dimasak 5 Syarat penyimpanan Tidak ada persyaratan khusus namun sebaiknya disimpan pada suhu kamar, terhindar dari sinar matahari langsung. 6 Metode pengawetan Tidak menggunakan pengawet, namun untuk menjaga tidak tumbuhnya mikroba sisa klorin harus dijaga pada min 0,2 ppm pada distribusi terjauh. 7 Masa kadaluarsa Tidak ada masa kadaluarsa secara khusus 8 Cara distribusi Distribusi melalui sistem perpipaan 9 Label kemasan Tidak ada label khusus 98

3. Sasaran PenggunaKonsumen

Air minum yang dihasilkan PT. TKCM ditujukan untuk konsumen rumah tangga dan industri di wilayah Kabupaten dan Kotamadya Tangerang tidak ditujukan untuk konsumen khusus. 4 Penyusunan Diagram Alir proses Penyusunan diagram alir proses pengolahann air minum dilakukan dengan mencatat secara rinci seluruh proses sejak raw water sampai dengan dihasilkannya air minum yang telah diolah untuk didistribusikan pada pelanggan. Diagram alir proses disusun dengan tujuan untuk menggambarkan keseluruhan proses pengolahan air minum selain bermanfaat untuk membantu tim HACCP dalam melaksanakan kerjanya, dapat juga berfungsi sebagai pedoman bagi orang atau lembaga lainnya yang ingin mengerti proses dan verifikasinya. Diagram alir unit pengolahan air Minum pada perusahaan TKCM dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2. Digram Alir Proses Pengolahan Air Minum di TKCM 99

5. Verifikasi Diagram Alir

Tim HACCP TKCM juga nantinya harus melakukan verifikasi diagram alir agar diagram alir proses yang dibuat lebih lengkap dan sesuai dengan pelaksanaan di lapangan, maka tim HACCP harus meninjau operasinya untuk menguji dan membuktikan ketepatan serta kesempurnaan diagram alir proses tersebut. Bila ternyata diagram alir proses tersebut tidak tepat atau kurang sempurna, maka harus dilakukan modifikasi. Diagram alir proses yang telah dibuat dan diverifikasi harus didokumentasikan.

6. Analisa Bahaya

Dalam menentukan bahaya maka dituliskan semua bahaya yang mungkin terjadi pada setiap tahapan proses pengolahan air PT. TKCM dari mulai peneriman air baku, pre-klorinasi, koagulasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi, post klorinasi sampai ke penampungan air pengolahan serta bahan baku kimia. Tingkat kemungkinan bahaya probability ditentukan berdasarkan kajian data histori selama 2 tahun terakhir 2009- 2011, terutama data terkait kinerja kualitas bahan baku air, proses dan hasil pengolahan termasuk laporan ketidaksesuaian proses maupun produk. Data yang dikumpulkan berdasarkan dari hasil pengujian laboratorium internal dan maupun dari external Sucofindo. Data ini diharapkan mewakili kinerja pengolahan air di perusahaan saat ini dan validitasnya terjamin karena bersumber dari laporan-laporan resmi perusahaan pada pihak terkait dalam hal ini PDAM-Kertaraharja-Tangerang. Adapun penentuan probability berdasarkan data historis ini ditetapkan sebagai berikut : • High H: bila ada kejadian lebih dari 10 kali dan setahun terakhir. • Medium M: pernah terjadi dalam 4-9 kali setahun terakhir. • Low L: pernah terjadi 0- 3 kali setahun terakhir. Sedangkan untuk menilai tingkat keparahan severity yang ditimbulkan ditetapkan sebagai berikut: • High h: Menyebabkan gangguan kesehatan yang berat sampai akut dan atau mematikan. 100 • Mediumm : Keracunan gangguan perlu rawat inap dan atau kronis. • Low l: Rawat jalan Bahaya dianggap signifikan bila terdapat kombinasi probality high H, medium M dan severity high h dan medium h seperti Hh, Mh, Hm sehingga kombinasi diluar itu dianggap tidak significant TS. Penentuan bahaya lebih lengkap disajikan pada Tabel 3.