Koagulasi Flokulasi Fisik PENYUSUNAN RENCANA HACCP

dan pelaksanaan pre-requisite program PRP di lapangan perlu ditunjang prosedur dan instruksi kerja yang memadai. Dari hasil analisa bahaya dan titik kendali kritis pada pengolahan air minum di PT. TKCM saat ini, teridentifikasi ada 3 titik kendali kritis TKK, yakni pada proses filtrasi, effluent control dan post klorinasi. Ketiga titik kendali kritis ini ditetapkan karena tidak ada proses selanjutnya dapat mengurangi dan menghilangkan bahaya tersebut.

B. SARAN

Untuk penerapan ISO 22000:2005 yang efektif, perusahaan disarankan melakukan prioritas tahapan-tahapan persiapan sebagai berikut: 1. Perbaikan sistem dokumentasi yang ada dengan lebih mempertajam aspek SMKP, 2. Melaksanakan pelatihan seluruh jajaran staf dan manajemen terkait prinsip sanitasi, GMP dan HACCP. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kepedulian karyawan, 3. Memperbaiki sarana dan prasarana pengolahan air minum untuk penerapan GMP yang lebih memadai 4. Melaksanakan seluruh SMKP secara konsisten seperti GMP dan HACCP yang telah disusun, 5. Untuk melihat efektivitas dan pengembangan SMKP secara menyeluruh, nantinya diperlukan audit internal dan tinjauan manajemen yang berkesinambungan. Untuk ini semua diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan di PT. TKCM Penelitian ini dapat terus dilanjutkan sampai ke proses distribusi sehingga jaminan kualitas air minum benar - benar dapat dirasakan langsung oleh konsumen pengguna air. DAFTAR PUSTAKA [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2010. Sistem Manajemen Keamanan Pangan - Persyaratan untuk Organisasi Dalam Rantai Pangan . Jakarta: Badan Standarisasi Nasional; SNI-22000:2009. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1998. Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik-Titik Kritis HACCP serta Pedoman Penerapannya . Jakarta: Badan Standarisasi Nasional; SNI 01-4852-1998. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1996. Standar Air Minum Dalam Kemasan. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional; SNI 01-3556-2006. Buckle, KA, Edward RA, Fleet GH dan Wolton M. 2007. Ilmu Pangan. Terjemahan Hadi Purnomo dan Adiono. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. [CAC] Codex Allementarius Commision. 2003. Recomended International Code of Practise; General Prinsipal of Food Hygiene. Rome: Codex Allementarius Commission;CACRCP 1-1969. rev 2003. Damikoukaa A, Katsirib C and Tziac. 2007. Application of HACCP Principles in Drinking Water Treatment. Greece: National School of Public Health, Department of Sanitary Engineering and Environmental Health. [DLH] Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. 2008. Analisa Tingkat Pencemaran Sungai Cisadane . Tangerang: Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Food Safety Quality. 2009. ISO 22000:2005 Self Assesment Tools. WWW. Food- safet-quality.com1 December 2011. Fardiaz, S. 1996. Prinsip HACCP Dalam Industri Pangan. Bogor: Jurusan TPG. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Geyer, Okun. 1968. Waste and Wastewater Engineering Vol.2. New York: Jhon Willey and Sons, Inc. Huisman, L. 1972. Ground Water Recovery. New York :Mc Millan. [ISO] International Organization for Standardization.2005. Food Safety Management System-Requirements for Any Organization in the Food Chain. Geneva: International Organization for Standardization; ISO 22000 2005. Kawamura, Susumu. 1991. Integrated Design of Water Treatment Facilities. New York: John Wiley and Son’s. Montogery, J.1985. Water Treatment Principal and Design. New York: John Wiley and Son’s. [PERPAMSI] Persatuan Perusahaan Pengolahan Air Minum Seluruh Indonesia. 2002, Pengaturan Teknis Instalasi Pengolahan Air Minum. Jakarta: Persatuan Perusahaan Pengolahan Air Minum Seluruh Indonesia. Pierson, M, Corlett DA. 1992. HACCP Principles and Application. New York: Chapman and Hall. [KEMENKES] Kementrian Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia. Syarat- Syarat Air Minum, dan Pengawasannya , Jakarta: Kementrian Kesehatan Repubilk Indonesia, PERMENKES No 492 MENKESPERIV2010. Ray KL, Joseph BF. 1991. Water Resources Engineering Texas: Texas A M University. Reynolds TD. 1988. Operations and Processes in Environmental Engineering. New York, McGraw-Hill Thaheer, H. 2005. Sistem Manajemen HACCP hazzard analysis critical control point . Jakarta: Bumi Aksara. [WHO] World Health Organization. 1993 Drinking-Water Standard. Geneva: World Health Organization. Winarno, F. G. 2004. HACCP dan Penerapannya Dalam Industri Pangan. Bogor : M-Brio Press Cetakan 2 67 Lampiran 1 Grafik Kekeruhan Air Baku –Cisadane 2005-2012 K e k e ru h a n A ir B a k u N T U Tahun GRAFIK KEKERUHAN AIR BAKU CISADANE TAHUN 2005 - 2012 Average Minimal Maksimal Series3 68 Lampiran 2 Checklist persyaratan ISO 22000:2005 No. Pertanyaan Ya Sebagi an Tidak Nilai Komentar 4 Food Safety Management System 76.56

4.1 General Requirements 73.12

1 Apakah ruang lingkup FSMS telah ditetapkan Sebagian Ruang lingkup untuk manajemen mutu telah di tetapkan dalam Manual mutu namun untuk FSMS belum secara spesifik di buat. 2 Apakah penggunaan pihak luaroutsource jika ada sudah diatur? Ya Prosedur seleksi dan evaluasi vendor atau sudah diatur dalam PSM Purchasing

4.2 Documentation Requirements 80.00

1 Apakah dokumen yang dibutuhkan untuk keefektifan FSMS telah tersedia? Sebagian Sebagian prosedur untuk menjaga konsistensi mutu produk sudah ada namun untuk dokumen khusus FSMS belum seluruhnya ada 2 Apakah ada prosedur tertulis mengenai pengendalian dokumen? Ya Prosedur pengendalian dokumen sudah ada 3 Apakah ada prosedur tertulis mengenai pengendalian catatanrecord? Ya Prosedur mengenai catatan mutu sudah ada yakni : PSM 5 Management Responsibility 55.00

5.1 Management Commitment 60.00

1 Apakah Top Manajemen telah menunjukkan bukti komitmennya terhadap pengembangan, penerapan, dan peningkatan FSMS? Sebagian Komitmen manajemen terhadap SMM sudah di jelaskan dalam manual mutu namun untuk FSMS belum secara spesifik

5.2 Food Safety Policy 60.00

1 Apakah kebijakan keamanan pangan yang didukung oleh sasaran yang terukur telah ditetapkan? Sebagian Seluruh kebijkan mutu sudah didukung sasaran mutu namun untuk kebijkan pangan belum spesifik diatur 2 Apakah kebijakan dan sasaran tersebut telah didokumentasikan? Sebagian Kebijakan mutu dan sasaran mutu sudah didokumentasikan, namun untuk keamanan pangan belum spesifik

5.3 Food Safety Manajemen System Planning 60.00

1 Apakah ada rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memenuhi persyaratan FSMS dan untuk mencapai setiap sasaran keamanan pangan? Sebagian Rencana tindakan unutk memenuhi persyaratan SMM dan untuk mencapai setiap sasaran mutu namun untuk spesifik SMKP belum ada

5.4 Responsibility and Authority 60.00

1 Apakah tanggung jawab dan wewenang yang berkaitan dengan keamanan pangan telah ditetapkan dengan jelas? Sebagian Wewenang dan tanggung jawab terkait mutu sudah jelas namun untuk keamanan pangan belum ada

5.5 Food Safety Team Leader 0.00

1 Apakah pimpinan tim keamanan pangan telah ditunjuk oleh top manajemen? Tidak Belum ada penunjukkan pimpinan tim keamanan pangan top management secara formil

5.6 Communication 100.00

1 Apakah bentuk komunikasi eksternal dengan supplier, pelanggan, konsumen, lembaga pemerintah, dll telah ditetapkan dan dilakukan? Ya Komunikasi external dengan supplier, pelanggan. Konsumen dan lembaga pemerintah sudah dilakukan