2. Klausul 5. Tangggung jawab Manajemen
Persyaratan klausul 5 ini PT. TKCM telah terpenuhi 55 dimana dapat dilihat dari komitmen manajemen terhadap SMM sudah dijelaskan dalam manual
mutu, namun untuk SMKP belum secara spesifik. Seluruh kebijakan mutu sudah didukung sasaran mutu namun untuk kebijakan keamanan pangan belum spesifik
diatur. Rencana tindakan untuk memenuhi persyaratan SMM dan untuk mencapai setiap sasaran mutu namun untuk spesifik SMKP belum ada. Wewenang dan
tanggung jawab terkait mutu sudah jelas, namun untuk keamanan pangan belum ada. Penunjukkan pimpinan tim keamanan pangan oleh Manajemen Puncak belum
dilakukan secara formal. Komunikasi eksternal dengan pemasok, pelanggan
konsumen dan lembaga pemerintah sudah dilakukan.
3.
Klausul 6 Manajemen Sumber Daya
Dalam pemenuhan manajemen sumber daya termasuk infrastuktur sekitar 48 karena pada prinsipnya seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi baik dari
segi teknis, manajerial dan umum namun untuk khusus kompetensi terkait keamanan pangan masih belum ada. Fasilitas dan infrastuktur pengolahan air minum sudah ada
namun belum seluruhnya memadai untuk penerapan SMKP. Lingkungan kerja untuk melaksanakan SMM sudah memadai namun untuk SMKP masih perlu improvement
lihat penjelasan terkait fasilitas A.2.2.2.. 4.
Klasual 7. Perencanaan dan Realisasi Produk Aman Perencanaan dan realisasi produk aman baru dipenuhi sekitar 48. Proses
pengolahan air minum sudah dikendalikan dari material, flokulasi, sedimentasi, filtrasi sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan. Sebagian program PRP seperti
pemeliharaan alat, backwash, cleaning reservoir, penggantian filter namun belum ada prosedur sebagai panduan. Rencana HACCP belum dibuat sehingga proses
selanjutnya seperti verifikasi Rencana HACCP juga belum dilakukan. Untuk sistem pencegahan hama baru ditujukan untuk tikus sedangkan untuk serangga belum ada
secara spesifik.
5. Klausul 8. Validasi, verifikasi dan peningkatan SMKP
Pemenuhan klausul ini baru sekitar 50 hal ini dikarenakan Operational PRP OPRP dan rencana HACCP belum ada, maka validasi juga belum dilakukan.
Seluruh alat ukur terkait produk sudah dikalibrasi dan sudah ada program kalibrasi sudah ada. Secara umum sebagian metode untuk verifikasi SMKP sudah dilakukan
seperti pengujian produk, audit mutu internal dan tinjauan manajemen setiap 6 bulanan namun belum fokus pada SMKP. Untuk keefektifan SMM terus menerus
ditingkatkan namun melalui internal audit, manajemen review dan masukan dari pelanggan namun untuk SMKP belum secara khusus.
Sedangkan jika ditampilkan posisi pemenuhan persyaratan setiap klausul dalam bentuk diagram dapat dilihat pada Gambar 6
Gambar 6. Hasil Kajian ISO 22000:2005 Per Klausul
B. REKOMENDASI
Dari hasil kajian terkait dokumentasi dan penerapan di lapangan melalui wawancara dan observasi di lapangan, telah teridentifikasi posisi pemenuhan dan
kekurangannya. PT. TKCM pada persyaratan sistem manajemen kemanan pangan ISO 22000:2005. Dari aspek dokumentasi, sumber daya manusia, fasilitas serta
pelaksanaan PRP. Untuk itu beberapa rekomendasi diberikan untuk perbaikan setiap aspek sebagai berikut :
B.1. Dokumentasi
Walaupun secara umum persyaratan dokumentasi telah dimiliki PT. TKCM namun untuk memenuhi persyaratan dokumentasi sesuai persyaratan ISO
22000:2005. Perusahaan harus segera melakukan revisi pedoman, prosedur dan instruksi kerja yang ada saat ini serta penyusunan SSOP dan Instuksi kerja baru
yang belum ada seperti yang dipaparkan di bawah ini: a
Pedoman : Pedoman perusahaan saat ini harus ditinjau karena masih lingkup sistem
manajemen mutu belum menyentuh sistem manajemen keamanan pangan. Kebijakan dan sasaran perusahaan harus yang menyatakan secara explisit
terkait keamanan pangan, dan menjelaskan gambaran umum penerapan persyaratan SMKP di perusahaan.
b Dari 25 prosedur yang terkait SMKP saat ini perlu penajaman terkait
sistem manajemen keamanan pangan. c
Perusahaan harus menyusun secara formal ke dalam panduan penerapan 8 SSOP seperti keamanan air, kondisi dan kebersihan permukaan yang
kontak dengan produk, pencegahan kontaminasi silang, fasilitas kebersihan,
pencegahan adulterasi,
pelabelan penyimpanan
dan penggunaan senyawa toksik dengan benar, kesehatan karyawan dan
pencegahan hama. d
Penyusunan prosedur penarikan produk. e
Penyusunan prosedur mampu telusur. f
Penyusunan prosedur penyusunan HACCP. g
Intruksi kerja sanitasi karyawan. h
Prosedur lainnya yang diperlukan.
B.2. Sumber Daya Manusia
Dari hasil evaluasi pre-test dan kajian persyaratan ISO 22000:2005 terkait Sumber Daya Manusia SDM walaupun perusahaan telah memiliki standar
kompetensi untuk setiap jabatan namun belum ada persyaratan kompetensi khusus untuk SMKP untuk itu beberapa rekomendasi diberikan unutk perbaikan dari
SDM sebagai berikut: