Organisasi tim HACCP PT TKCM adalah perusahaan yang mensuplai kebutuhan air minum yang ada
100
• Mediumm
: Keracunan gangguan perlu rawat inap dan atau kronis. •
Low l: Rawat jalan
Bahaya dianggap signifikan bila terdapat kombinasi probality high H, medium M dan severity high h
dan medium h seperti Hh, Mh, Hm sehingga kombinasi diluar itu dianggap tidak significant TS. Penentuan bahaya lebih lengkap disajikan
pada Tabel 3.
Tabel 3 Analisa Bahaya
Prinsip 1 TahapInput
Bahaya Sumber Bahaya
Sev Prob
Sign Tindakan Pencegahan
1. Penerimaan air baku Intake
Fisik : Sisa sampah, plastik
ranting, serangga, kekeruhan turbidity
Mikrobiologi : Algae, bakteri E.coli, total
koliform, virus, protozoa Kimia:
Logam berat, pestisida PERMENKES
492MENKESPER2010 Kimia non logam berat
PERMENKES 492MENKESPER2012
Air baku M
H H
H h
h l
m S
S TS
S Penyaringan sampah
Pembersihan lingkungan
rutin akan dihilangkan saat koagulasi
dan filtrasi Dihilangkan saat proses post
klorinasi
Dari hasil pengujian Lab eksternal 5 tahun terakhir pesticide dan
logam berat
tidak pernah
melampaui regulasi Akan di hilangkan saat koagulasi
2. Penerimaan bahan baku kimia PAC,
soda abu dan gas klorin
Kimia : Kontaminasi bahan kimia
lain Material bahan kimia
M L
TS Pemilihan vendor dan spesikasi
3. Pre-Klorinasi diperlukan,
hanya jika deterjen, organic
content, color tinggi, 15 pto
Mikrobiologi : Algae, bakteri E.coli, total
kkoliformoliform, virus, protozoa
Kimia: Terbentuk cloroform
Klor berlebih air baku
Reaksi gas chlor dan organic zat pencemar
Dosis chlor tidak sesuai H
H H
h m
m S
S S
Proses ini tidak ditunjukkan untuk membunuh
mikro tapi
untuk menghancurkan bahan organic
Pemeriksaan berkala kadar THM pengontrolan dosis klorin pada alat
klorinator
Prinsip 1 TahapInput
Bahaya Sumber Bahaya
Sev Pro
b Sign
Tindakan Pencegahan
4. Koagulasi Flokulasi
Fisik Kekeruhan turbidity
Kimia : PAC berlebih
Kimia non logam berat Permenkes
Air baku Penambahan PAC berlebih
Air baku M
H H
h l
m S
TS S
Setting pembubuhan PAC yang optimal, dengan selalu mem-
verifikasi – SCM Streaming Current Meter
idem idem
5. Sedimentasi
Fisik : Kekeruhan turbidity
Proses koagulasi tidak optimal M
H S
Akan dihilangkan pada proses filtrasi
6. Intermidiete - Klorinasi
diperlukan membantu
efektifitas filtrasi,
Mikrobiologi : Algae, bakteri E.coli, total
koliform, virus, protozoa Kimia:
Terbentuknya THM Klor berlebih
Proses sebelumnya yang belum optimal
Reaksi gas chlor dan organic zat pencemar
Dosis chlor tidak sesuai H
H H
h l
m S
TS S
Pengontrolan dosis klorin pada alat klorinator
Pemeriksaan berkala kadar THM Pengontrolan dosis klorin pada alat
klorinator
7. Filtrasi Fisik :
Sisa ranting, daun dan, serangga,sisa plastik
Kekeruhan turbidity Air baku
Filtrasi tidak sempurna H
H l
m TS
S Program kebersihan lingkungan
setiap hari Program backwash, pengantian
filter
8. Effuent control Fisik :
Ranting, daun Dari lingkungan
H m
S Sistem lebih dibuat lebih tertutup
cek rutin kebersihan 9. Netralisasi bila
pH 6
Kimia : Soda abu berlebih
Pembubuhan soda abu berlebih m
l TS
Pemantuan level pH di 6.5-8,5
TahapInput Bahaya
Prinsip 1 Sumber Bahaya
Sev Prob
Sign Tindakan Pencegahan
10. Post- klorinasi Mikrobiologi :
Bakteri E.coli, total coliform yang masih hidup
Permenkes 4922010 Kimia :
Klorinasi berlebih Proses post klorinasi tidak
memadai Injeksi klorin melebihi dosis
yang dibutuhkan H
M m
m S
TS Injeksi klorin sampai sisa chlor max
1 ppm Injeksi klorin sampai sisa chlor max
1 ppm
11. Reservoir Mikrobiologi :
Rekontaminasi bakteri E.coli, total koliform
Permenkes 4922010 Dari lingkungan
H L
TS Menjaga level klorin tetap min 1.0
ppm Sistem di area reservoir lebih
tertutup
12.Distribusi tidak menjadi
lingkup perusahaan
Mikrobiologi : Pertumbuhan kembali,
Kontaminan Dari perpipaaan
H M
S Menjaga sisa chlor min 0.2 ppm
sampai pelanggan terjauh