Pilihan Ganda Menyunting Pantun

BAB 2 PENGALAMAN Menemukan hal yang menarik dalam dongeng Inilah yang mengawali pembelajaran kali ini. Benar, kegiatan itu akan kita lanjutkan dengan bercerita secara urut dengan lafal dan intonasi yang tepat. Kita berlatih berbicara di depan umum. Kegiatan lain yang akan kita lakukan adalah belajar membaca kamus dengan tepat. Kita akan mencari kata beserta artinya dalam kamus dengan cepat dan tepat. Setelah itu, kita belajar menulis buku harian dengan bahasa yang ekspresif. Setelah melakukan ber- bagai kegiatan dan pelatihan pada bab ini, kita dapat merangkai isi dongeng dan bercerita secara urut di depan umum. Kita juga terampil mencari arti kata dalam kamus dan terampil mencatat peristiwa ke dalam buku harian. Bahasa dan Sastra Indonesia VII 18 A MENDENGARKAN Menemukan Hal Menarik dalam Dongeng 1 . Menemukan ide-ide menarik dalam dongeng. 2 . Merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik. Materi: Dongeng. Pada zaman dahulu, nenek moyang kita memiliki tradisi mendongeng. Dongeng biasanya diceritakan kepada anak cucu menjelang tidur secara lisan dan menarik. Anak cucu pun dengan setia menunggu sampai kisah-kisah dalam dongeng itu berakhir. Tanpa disadari, pesan-pesan moral yang terkandung dalam dongeng merasuk ke dalam hati hingga mereka dewasa. Begitulah cara nenek moyang kita menanamkan akhlak dan budi pekerti kepada anak cucunya. Kata Kunci: Menemukan Ide Menarik dalam Dongeng – Merangkai Ide Menarik Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak mendengarkan dongeng dan menemukan hal-hal menarik dalam dongeng. Ayo, dengarkan dengan saksama dongeng tentang peristiwa yang dialami Inaq Lembain dan keluarganya yang akan dibacakan guru berikut ini Batu Goloq Dongeng dari Nusa Tenggara Barat Pada zaman dahulu, di daerah Padamara, dekat Sungai Sawing, hiduplah sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain. Mata pencaharian mereka sebagai buruh tani. Setiap hari mereka berjalan ke desa-desa menawarkan tenaganya untuk menum- buk padi. Jika Inaq Lembain menumbuk padi, maka ke- dua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari, ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya didudukkannya di atas sebuah batu goloq di dekat tempat ia bekerja. Anehnya, ketika Inaq mulai me- numbuk, batu tempat kedua anaknya duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya. ”Ibu, batu ini makin tinggi.” Namun, sayangnya Inaq Lembain sedang si- buk bekerja. Dijawabnya, ”Anakku, tunggulah se- bentar, Ibu baru saja menumbuk.” Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu goloq itu makin lama makin meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya. Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya, suara itu sudah tidak terdengar lagi. Batu goloq itu makin lama makin tinggi hingga membawa kedua anak itu mencapai awan. Mereka menangis sejadi-jadinya. Baru setelah itu Inaq Lembain tersadar bahwa kedua anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh batu goloq. Dok. Penerbit Gambar 2.1 Mendengarkan dongeng sambil mencatat ide-ide yang menarik Gambar 2.2 Inaq Lembain menumbuk padi